01||Argabara

91 12 15
                                    

Happy Reading!

========

Hari ini, adalah hari dimana ibu Safira boleh pulang kerumah karena kondisinya yang mulai membaik.

Moza dengan sangat telaten mengurus bu Safira selama seminggu ini, Daffa pun selama seminggu ini menggantikan Moza untuk berjualan, karena ia tak tega jika Moza yang berjualan.

Setiap hari, Moza bangun subuh untuk membuat kue. Hanya itu penghasilan Moza untuk saat ini.

Selama bertunangan dengan Arga pun, Moza tidak pernah berbicara sepatah kata pun dengan nya.

Mengingat Arga mengalami Amesia sementara, Moza harus sabar dengan sikap Acuh Arga kepada Moza saat ia bersama dengan Amora.

"Assalammualaikum."

Moza, Daffa, dan bu Safira menoleh, menatap seorang paruh baya yang tengah tersenyum kepada mereka bertiga. Berkat bantuan mama Davinka juga ibu Safira bisa boleh pulang.

"Waalaikumsalam, mama." Ucap Moza mendekat kearah mama Davinka dan menyalimi.

"Hallo sayang, apa kabar? Maaf ya, mama jarang jenguk kalian."

"Gak papa kok Vi, oiya kenapa kesini Vi?" Tanya Bu Safira.

"Ah, aku mau jemput kalian aja. Lama juga gak ketemu sama calon mantu aku, gimana kabar kamu Saf? Udah mendingan belum?"

Ibu Safira tersenyum tipis. "alhamdulillah, berkat bantuan kamu, saya sudah agak lumayan."

"Alhamdulillah ya Saf, yaudah kalo gitu ayo, aku antar kalian pulang." Ajak mama Davinka.

Moza menahan pergelangan tangan mama Davinka saat mama Davinka menuntun ibu Safira.

Mama Davinka menoleh menatap bingung Moza, Moza yang di tatap pun sontak menunduk 'kan kepalanya. "Em... Mama, apa gak ngerepotin? Mama udah terlalu banyak bantu Moza dan keluarga, Moza bisa kok pulang sendiri, maaf, bukan nya Moza gak bersyukur dapat banyak bantuan dari mama, Moza cuma gak enak aja udah banyak bebani mama."

Mama Davinka terkejut mendengar ucapan mantunya ini, ah ralat calon mantu.

"Sayang, mama ikhlas bantu kalian, ibu kamu adalah teman mama, jadi sudah seharusnya mama bantu kalian di saat sulit seperti ini, dan Moza tidak perlu merasa tidak enak, kamu sudah bagian dari keluarga kami nak."

"Jadi, Moza tenang aja, papa Frans pun tidak keberatan sama sekali, udah ayok pulang keburu malam." Ucap mama Davinka, kembali menuntuk ibu Safira yang sudah menahan tangisnya sejak tadi, merasa sangat beruntung mempunyai teman sebaik Davinka.

"Terimakasih ya, Davinka." Lirih bu Safira pelan, namun masih terdengar oleh mama Davinka.

Mama Davinka tersenyum, "Sama-sama, Saf. Jaga kesehatan kamu terus, cuma kamu yang anak-anak kamu punya, walaupun sudah ada saya yang akan menjaga mereka."

======

Plak

"Brengsek!"

Bugh

"Jangan jadi laki-laki brengsek, Arga!" Bentak Papa Frans.

ARGABARA || On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang