Gisella & Katrina, dua bersaudara dengan kepribadian yang bertolak belakang.
Yang sama dari mereka adalah mereka sama-sama punya ketakutan, sama-sama punya rahasia, dan sama-sama ingin bahagia.
--------------------
Tolong bijak dalam memilih bahan...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
----------
"Woi Ren!! Bini lo nyariin!"
Reno yang sedang mengawasi latihan taekwondo para anggota baru menoleh ke Hendra yang memanggilnya. Ada Sella juga yang telah berdiri di depan pintu sambil menyilangkan tangan. Tak lupa dengan wajah ketusnya.
"Kunci mobil," kata Sella dengan tangan yang menengadah pada Reno yang baru saja menghampirinya. Sebelah alis Reno terangkat tanda bertanya untuk apa. Untung Sella paham dengan bahasa tubuh manusia kulkas ini.
"Gue mau nganter Rina les. Nanti gue langsung ke apartemen, jadi lo nebeng siapa gitu kalau mau pulang"
Tanpa bicara, Reno kembali masuk ke ruang latihan milik ekskul taekwondo sekolah. Sambil menunggu, Sella menatap sekitar. Dan pandangannya berhenti lalu beradu dengan beberapa siswi yang juga anggota ekskul sana. Mereka menatap Sella sinis, dan Sella tau mengapa. Tanpa takut Sella balik menatap mereka dengan tatapan menantang.
Aksi saling pandang itu terhenti ketika Reno datang dengan kunci mobilnya. "Hati-hati," kata Reno lalu berbalik hendak pergi namun segera ditahan oleh Sella. Begitu dia berbalik, satu kecupan diberi Sella, tepat di bibirnya. Suasana langsung riuh, dimana para anggota ekskul beramai-ramai menggoda dua sejoli itu.
"Anjing lu, pak ketua!!"
"Edan!!"
"Ren balas Ren!!"
"Yang gak tau tempat gini nih yang gue suka!"
Dan masih banyak lagi teriakan yang kebanyakan berasal dari anggota laki-laki, sedangkan yang perempuan menatap kesal Sella. Sella langsung pergi setelah memberi tatapan mengejek dan dua jari tengah yang dia taruh di pipi pada siswi-siswi yang tadi menatapnya sinis.
Reno sama sekali tidak merespon godaan teman-temannya karena tubuhnya masih kaku akibat ulah Sella.
---
"Sell, kok video tadi udah gak ada ya?" tanya Rina pada Sella yang tengah menyetir. Dirinya sedang membuka beberapa sosial media yang dia punya untuk melihat tanggapan publik mengenai video yang berisi kejadian tadi.
Video itu sebenarnya tidak akan terlalu heboh jika siswa lain yang terlibat, tapi karena ada Sella dan Rina yang notabene merupakan siswa yang cukup terkenal bahkan diluar sekolah, apalagi Rina yang bisa dibilang merupakan influencer, seharusnya video itu bisa saja viral. Namun nihil. Bahkan Rina kembali mengecek akun base twitter milik sekolah mereka yang paling pertama mengupload video tersebut, tapi sudah tak ada.
"Masa sih?"
"Iya, bener. Ini sampe ada yang nanya di base, tapi gak ada yang tau juga,"
Benar-benar hilang seperti tak pernah ada. "Apa mungkin papa ya?" tanya Rina.
