(Wajib Follow sebelum membaca!)
(No plagiat!)
(Cerita ini murni hasil dari jalan pikirku sendiri!)
Singkat saja.. cerita ini tentang gadis yang bernama Evelyn melantha michelle, yang kerap di panggil el. Gadis berparas cantik yang terjebak dalam per...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Chapter kali ini dipenuhi dengan kekerasan!
☠️☠️☠️
don't forget to vote and comment!!
Enjoyy🤙🏻
Warning taypoberedaran Kalo ada taypotandain ya!..
_
_
evelyn menghirup nafas segar di balkon kamarnya, cahaya pagi mengsinari wajah cantik gadis itu
Tap tap tap
suara kaki itu membuat el menoleh ke belakang di mana di sana ia melihat liam yang menghampiri dirinya
"aku kira kau akan bangun kesiangan" evelyn terkekeh lalu kembali menatap ke arah depan melihat pemandangan hijau di hadapanya itu
"Tebakan anda salah" liam kini ikut menghirup nafas segar di balkon kamar el, posisinya berdiri di sebelah gadis itu
"apa kau kesepian di sini sendirian liam?" tanya el tiba-tiba
"Hmm lumayan" jawab liam, el hanya mengangguk kecil
"anda.. Tidak sekolah lagi?" kini liam yang bertanya
"Malas" ucap ell acuh
"Bagaimana dengan ayah anda nona? pasti dia sudah mengetahui bahwa anda banyak bolos dan-"
"saya tidak perduli liam"
"Anda akan dihukum"
"Saya tau" setelah el mengatakan itu ia melangkah memasuki kamarnya dan meninggalkan liam di sana
Liam yang melihat itupun juga ikut melangkah memasuki kamar gadis itu
"Tadi malam apakah anda melepaskan sepatu,jam dan.. Memakai kan ku selimut nona?" tanya liam saat dirinya berada di kamar gadis itu, sedangkan gadis itu sedang sibuk bermain handphone nya
"Hmm" el hanya berdehem dengan mata dan tangan yang sibuk melihat handphone nya itu
"terima kasih, anda... Mau seblak?" tawar liam, ia tahu topik pembicaraan mereka tadi membuat el badmood jadi dengan inisiatif liam menawarkan makanan kesukaan el kepadanya
El yang mendapatkan tawaran itu pun langsung menatap liam tersenyum manis
"Mau!"
"Baiklah saya akan memesankan nya untuk anda" ucap liam lalu meraih ponsel nya, ia duduk di ujung kasur gadis itu, sedangkan gadis itu sedang duduk di sofa yang berada di kamarnya
