15 - The Struggle

5 1 0
                                    

Terkadang aku merasa perjuanganku ini hanya sia-sia

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Terkadang aku merasa perjuanganku ini hanya sia-sia

🌧🌧🌧

ZUUSHH!

Terry—yang dikuasai oleh sosok bernama Zeeron—itu menoleh ketika anak panah melesat ke arahnya. Beruntung, ia sempat menghindar sebelum akhirnya anak panah itu menancap ke sebuah dahan pohon yang tak jauh dari posisinya. Terry menatap tajam pelaku yang melempari dirinya dengan anak panah.

"Jauhi istriku, Dasar Monster." celetuk sosok itu.

Mendengar itu, Rosalline mendongak pelan. Arthur berjalan mendekati istri dan anaknya itu. Kemudian, tiba-tiba saja Terry merasa lemah di hadapan Arthur yang hanya menatap matanya. Ia jatuh terduduk di hadapan ayahnya.

Hal itu dimanfaatkan oleh Arthur untuk melihat sosok lain dalam tubuh ini. Dalam penglihatannya, ia melihat sosok 'Zeeron' yang terbaring sangat lemah. Karena itu, sosok 'Zeeron' dapat dengan mudah menguasai anaknya itu.

"Yak, Terry, kau dengar aku?" tanya Arthur.

"Hyung..." mulut Terry melirih pelan seraya memanggil kakaknya. Matanya pun terlihat sayu.

Para pengawal lain membantu Rosalline untuk bangkit sedangkan Arthur masih berbincang dengan Terry.

"Siapa?" tanya Arthur lagi.

Terry menoleh lemas, "Daniel Hyung."

"Daniel?" sahut Rosalline. Wanita itu terdiam sejenak sampai akhirnya, ia memahami maksud dari sang anak yang menyebutkan nama Daniel. Rosalline ingat, sosok Terry seolah memberitahu mereka bahwa Daniel dan Terry memiliki ikatan yang kuat. Karena itu, jika Terry sudah menjadi sosok yang berbeda, itu berarti Daniel sedang dalam situasi yang bahaya.

"Kita harus mencari Daniel segera." ucap Rosalline lagi. Tak lama kemudian, Terry pun pingsan di pelukan Arthur.

"Lebih baik, kau dan Terry pulang saja. Biar Daniel aku yang akan mengurusnya." balas Arthur sambil menggendong Terry di punggungnya. Rosalline pun hanya bisa menurut karena sekilas ia melihat manik mata Arthur yang perlahan berubah warna. Dan tentu saja, warna manik mata itu lebih gelap dari yang lain karena Arthur adalah pemimpin dari Kaum Vampir saat ini.

"Arthur," ucap Rosalline sambil menggenggam pelan tangan Arthur. Membuat pria berkulit putih seputih salju itu menoleh.

"Apa?" balas Arthur.

"Tolong, bawa pulang anak istimewa kita." Rosalline tersenyum tipis. Kemudian, ia meminta para pengawal lain untuk mengambil alih Terry dari punggungnya dan ia mengambil alih Rosalline yang langsung ia rengkuh.

"Maaf, selama ini aku terlalu egois. Aku terlalu sibuk memikirkan diriku sendiri dan vampir lain tanpa memikirkanmu dan anak-anak." ucap Arthur sambil mengusap pelan pucuk kepala Rosalline.

ANOTHER SERIES: THIRSTWhere stories live. Discover now