01.

648 114 19
                                    

Halo semua! Apa kabar kalian?

Aku kembali dengan menulis cerita yang baru wkwk. Padahal mah cerita satunya belum di tamatin tapi udah bikin cerita baru aja🗿

Udahlah segitu aja basa-basinya semoga kalian menikmati imajinasi aku yang satu ini.

°•happy reading•°

01. KENYATAAN YANG MUSTAHIL

"Sehalu-halunya gue pengen jadi orang kaya, gak sampe pindah raga juga anjir."

-Audrey Cantika-


Eungh

Lenguhan serak dari seorang gadis terdengar di sunyinya ruangan berwarna putih ini.

Gadis itu sepertinya heran dengan apa yang terjadi pada dirinya saat ini. Setelah mata itu berhasil terbuka ia langsung mengedarkan pandangannya ke sisi ruangan ini.

Apa yang barusan terjadi padanya? Itulah pertanyaan yang terus berputar di otak kecilnya.

Di balik selimut tangan gadis itu tidak bisa diam, ia menurunkan selimut itu yang menutupi seluruh tubuhnya. Bergerak gusar di atas ranjang itu.

Ais, apa ini mengapa badannya sangat kaku setelah ia gerakan? Apa yang terjadi.

"Rambut gue kenapa jadi panjang, halus begini? Bukannya rambut gue pendek kaya Dora." gumam gadis itu saat meraba area kepalanya.

Apa yang telah terjadi. Batinnya melirih, sungguh perasaannya tidak tenang sekarang.

Melirik kebawah melihat bentuk tubuhnya yang sangat kecil itu tidak mungkin, mana ada orang diet dalam satu hari bisa sekurus sekarang.

"Bukan tubuh gue," ucapnya lirih. "Gue tau ini rumah sakit, tapi siapa yang sakit. Yakali gue di infus begini gue yang sakit, padahal semalam setelah baca novel biadab itu gue langsung tidur."

Gadis itu hanyut dalam lamunannya, ia tidak sadar saat pintu ruangan terbuka menampilkan seorang dokter yang setiap hari rutin mengecek kondisinya.

"Hai Liora, kamu sudah sadar?" Dokter itu terkejut saat memasuki ruangan mendapati seorang gadis yang sedang duduk melamun di atas ranjang.

Otak mungil gadis itu sepertinya sedang eror saat dokter menyebutkan namanya. Liora, siapa dia?

"Liora ada apa denganmu, mengapa kamu melamun? Kamu rindu sama Tuan Bagaskara ya?"

Dokter itu mengajaknya berbicara sambil mengganti cairan infus yang sudah habis dengan yang baru.

Bagaskara siapa lagi itu. Gadis itu masih diam dan ia menoleh memperhatikan dokter itu yang sedang memasangkan cairan infus yang baru.

Lidahnya masih kaku namun ia ingin bertanya. "Siapa Liora dan Tuan Bagaskara itu?"

Mendengar ucapan dari nona yang ia rawat selama masa komanya tentu dokter itu terkejut. Berdiri tegap dan berdiam tanpa bergerak sedikit pun.

Gadis itu heran apakah ucapannya ada yang salah? Apakah salah dia bertanya, diakan tidak tahu.

"Dok?" panggil gadis itu.

"Ah, iya." Dokter itu pun tersadar dari pikirannya yang berkecamuk yang tidak tidak tentang nonanya. "Sebelumnya, bisa di ulangi pertanyaan yang kamu ucapkan?"

"Ya, siapa Liora dan Tuan Bagaskara itu?"

"Kamu ini lupa atau ingin membohongi saya, Liora? Tidak mungkin kamu amnesia karena kecelakaan itu karena kepalamu tidak terluka pada saat itu. Baiklah karna wajahmu yang terlihat seperti kebingungan yang saya tidak tahu mengapa, saya akan menjawab pertanyaan kamu. Pertama, Liora adalah namamu lebih tepatnya Liora Angelica Bagaskara. Kedua dan terakhir Tuan Bagaskara itu adalah Kakekmu, kamu tinggal di negara ini bersama kakekmu." ucap dokter itu panjang lebar.

Gadis itu melotot terkejut saat dokter mengakhiri ucapannya. Apa-apaan ini Liora bukan namanya.

"Tidak itu tidak benar! Namaku bukan Liora Angelica Bagaskara, namaku Audrey Cantika!" sanggahnya.

Dokter itu mengernyit heran, sampai sampai kedua alisnya menekuk dalam.
"Nama siapa itu Audrey Cantika? Bukankan nama itu terdengar sangat aneh, emm maksud saya apakah nama itu adalah nama teman anda nona Liora?"

Gadis itu berdecak menatap sengit sang dokter, sebelum akan membalas ucapan dokter menyebalkan itu sang dokter menyela seperti tidak memberinya kesempatan untuk mengeluarkan suara.

"Ah, nona Liora sepertinya efek dari tidur panjang membuat otakmu geser sedikit. Itu tidak apa nona, sekarang nona bisa istirahat terlebih dahulu dan saya akan menangani pasien yang lain. Setelah ini saya akan menghubungi Tuan Bagaskara karna cucunya sudah sadar dari masa komanya." kata dokter itu dengan membereskan alat-alatnya.

Setelah dokter itu sudah tidak terlihat lagi di ruangannya. Audrey gadis itu mendengus jengkel.

"Dokter gila! Mana ada otak gue geser bisa berbicara fasih!"

"Tunggu-tunggu kata dokter nama gue sekarang Liora Angelica Bagaskara? Bagaskara, gak asing gue sama marganya!"

Audrey dengan mengandalkan otak yang kecil mulai mengingat-ingat tentang nama tersebut.

"Bagaskara bukannya marga peran utama pria dari novel 'Love for Acha'?" Audrey menatap horor ke arah tembok putih di depannya. "Terus Liora siapanya peran utama pria itu? Cicitnya, gak mungkin deh, kan si Garendra belum kawin. Apa jangan-jangan adeknya?"

"Tapi di novel itu Garendra di ceritain gak punya adek perempuan. Apasi tuh novel misteri amat tiba-tiba gue jadi adeknya si Garendra!"

Audrey mencibirkan novel yang berjudul 'Love for Acha' seperti banyak yang belum terpecahkan dari novel itu. Jika, Audrey sekarang menjadi anggota keluarga Bagaskara yang terpandang dengan kekayaan yang menimpa, mungkin ia adalah seorang yang di sembunyikan oleh keluarganya. Karena di novel ada satu part yang tertulis kalau keluarga Bagaskara tengah menyembunyikan seseorang dari publik.

"Terus gue sekarang di negara mana? Anjir lah lupa nanya dokter gila itu!" Audrey meringis pelan.

"Tapi kok dokter itu fasih berbahasa Indonesia? Keren juga tuh dokter, tapi orang reinkarnasi begini dikatain otak geser!"

Audrey sepertinya masih sebal dengan ucapan dokter yang menyebutnya otak geser. Sepertinya, dokter itu lidahnya tergigit karna ada yang membicarakannya.

"Sebenarnya Liora kenapa sampai masuk rumah sakit?" gumamnya pelan sambil berpikir.

"Alur novel ini udah berjalan sampai mana? Kenapa si nih tubuh gak berada di Indonesia aja, biar gak susah-susah nyari informasi!" Audrey merebahkan tubuhnya lagi di ranjang dengan menarik selimut sebatas dadanya. Menghembuskan napas panjang seraya menatap langit-langit putih ruangan. "Gue harus apa kalo kakeknya Liora kesini? Enggak semudah itu orang -orang percaya bahwa gue amnesia. Lagian ya, mustahil banget manusia dari dunia nyata masuk kedalam cerita fiksi! Bisa-bisa gue dianggap gila karna gue ngasih tahu kalo gue dari dunia nyata."

Dengusan Audrey terdengar kasar di ruangan berwarna putih ini. "Kenapa harus semenyebalkan ini pura-pura menjadi orang lain!"

Perlahan Audrey menutup matanya dan terlelap karna kantuknya sangat berat.

TBC

Gimana part ini? Apakah Audrey akan senang menjadi Liora di kehidupan novel ini? Kita tidak tahu apa yang akan di lakukan Audrey menggunakan tubuh Liora ini. Nantikan saja kisah mereka sampai cerita ini tamat.

Kalian bisa vote dan komen part ini kalau menurut kalian seru! Dan kalian bisa follow instagram aku @naalnr

See you next time!❤️

LIORA FIGURANWhere stories live. Discover now