BCWN - 09⚠

2.6K 361 62
                                    

———————————————

~ H A P P Y  R E D I N G ~

Karya By RaraAthalva_

———————————————








Perhatian⚠

15+





Mata Anya melotot menatap terkejut kepada pemilik mata merah Darah tersebut yang kini menyeringai kepadanya.


Menjauh satu langkah dari Cevasaka. Anya memegangi pipi kirinya yang sudah tidak suci akibat bibir Pemuda di depannya ini.

"Shit!" Umpat Anya sambil menatap Cevasaka dengan tatapan tajam setajam silet.

Serigai Cevasaka menghilang di gantikan oleh senyuman miring. "Oh, seharunya aku memberikannya di bibirmu itu agar kau tak mengumpat, hm?"

"Dalam Mimpimu, Sialan!" Anya langsung melangkah cepat berniat meningalkan Cevasaka di sana.

Namun sepertinya Pemuda tersebut tak terima mendengar umpatan Anya sehingga yang di ucapkannya ia kabulkan.

Cevasaka langsung menarik pergelangan tangan kiri Anya dan membuat Anya menghadap kearahnya.

Tangan kirinya menarik tengku Anya dan dengan cepat mendaratkan Bibirnya ke Bibir semerah cery yang sedari tadi sangat ingin ia lumat namun ia tahan.

Dan kini? Ia bisa merasakan bibir yang sedari awal bertemu menjadi ketertarikan sendiri Cevasaka untuk merasakannya.

Mata Anya melotot sempurna saat merasakan Lumatan dan gigitan di bibirnya. Memberontak cepat, namun Cevasaka memeluk pinggangnya dan meremas pelan pinggang Anya sehingga gadis itu mngerang merasakan remasan tersebut.

Anya membuka mulutnya untuk menyuruh Cevasaka melepas ciumannya.

"Err! ... Mhp... Lepwas!"

Dan itu adalah pilihan yang salah. Layaknya pencium handal, Cevasaka langsung mengambil kesempatan untuk memasukan lidahnya kedalam mulut Anya.

Mengobrak-abrik isi mulut Anya dan membawa lidahnya untuk bergulat.

Anya langsung meleguh saat lidahnya dibawa bergulat oleh Cevasaka.

"Eungh... "

Cevasaka tersenyum miring saat menemukan titik sensitiv Anya. Ya, Anya sangat Sentitiv jika bersangkutan dengan Lidahnya. Dipegang saja lidahnya, wajah Anya akan memerah. Dan kini Cevasaka malah membelitnya dan mengajaknya bergulat.

Cevasaka jadi tidak sabar melihat bagaimana ekspresi yang akan perlihatkan Anya setelah ciuman itu selesai. Namun nanti, ia masih ingin meraskaan manis dari bibir Anya.

Jujur, Cevasaka tak mengira jika lidah Anya begitu manis seperti buah Ceri sendiri. Apakah Gadis itu baru memakan buah tersebut?

Lama saling bergulat lidah. Cevasaka melepas ciumannya saat merasakan Anya mulai kehabisan oksigen karena Anya meremas kemeja di dadanya sebagai isyaratnya.

Cevasaka pun melepasnya dengan perasaan Puas. Dan sepertinya pilihan salah dengan ingin melihat wajah Anya setelah ciuman itu selesai.

Karena kini Anya memasang wajah sendu dengan tatapan sayu. Anya terlihat err... Sexy dengan bekas saliva di ujung bibirnya yang bengkak dan semakin memerah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 20, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Became a Character Without a Name.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang