PROLOGUE

46 7 8
                                    

Saturnus adalah planet yang sebagian besar terdiri dari helium, gas yang kerap digunakan sebagai bahan utama untuk mengisi balon hias hingga balon udara. Selain helium, Saturnus juga terdiri dari hidrogen dan metana. Walau tidak memiliki permukaan yang padat, Saturnus diperkirakan memiliki inti yang padat.

Meskipun ternyata bukan hanya satu-satunya planet yang memiliki cincin, namun cincin yang dimiliki Saturnus terlihat lebih spektakuler dan rumit menurut NASA. Cincin pada planet Saturnus ini didominasi oleh kandungan dan sedikit senyawa tholin serta lapisan yang dihujani oleh sekitar 7% karbon tak berwujud. Partikel-partikel inilah yang membentuk cincin dengan ukuran yang bervariasi dari sekecil debu hingga 10 m.

Ciri-ciri planet Saturnus yaitu memiliki diameter 120.536 km dengan jarak rata-rata dari Matahari 1433,5 juta km. Kala rotasi 10 jam 40 menit, sedangkan kala revolusi 29,42 tahun. Di Saturnus, suhu rata-ratanya mencapai -140 derajat celcius.

Seorang gadis mendelik pada neneknya yang tengah menjabarkan suatu hal rinci tentang Saturnus. "Meski begitu, apakah kita bisa tinggal di planet itu, nek?" tanyanya penasaran.

Sang nenek tersenyum sembari mengelus lembut surai cucu sematawayangnya. "Tidak bisa, Angin topan kuat terus-menerus, serta medan gravitasi dan medan magnet yang kuat membuat manusia tidak bisa hidup di Saturnus ... tapi mungkin kehidupan lain ada di sana, tapi bukan manusia ...." Nenek menjanggalkan perkataannya.

"Lalu, jika bukan manusia, apakah alien seperti yang sering kita dengar?"

"Mungkin iya dan mungkin tidak." Nenek menjawab dengan ragu-ragu. "Tapi kalau nenek berasumsi makhluk itu ada, pasalnya ada beberapa hal di dunia ini yang belum terpecahkan, beberapa diantaranya tentang kehidupan di lautan dan luar angkasa. Kemungkin yang nenek yakini ada dua, mereka tengah bersembunyi atau memang berada di portal dunia lain." Suara nenek terdengar serius.

"Waw, itu terdengar menakjubkan, tak bisa kupungkiri bagaimana ada kehidupan lain yang berjarak hingga 58.232 kilometer dari planet bumi ini. Pasti terdapat perbedaan mencengangkan diantaranya." Gadis itu menelan salivanya susah payah karena hal yang tengah ia bayangkan sekarang.

Nenek mematikan lampu utama kamarnya sehingga ruangan tersebut menjadi sangat redup. Kemudian, ia menarik selimut dengan corak galaksi ke tubuh mungil cucunya. "Perbedaan itu pasti adanya, sedangkan di suatu negara dengan negara lain saja memiliki perbedaan yang sangat mencolok, apalagi sebuah planet antara planet lain."

"Aku harap untuk kehidupanku yang berikutnya, aku bisa melihat perbedaan itu langsung dengan penglihatanku sendiri." Gadis itu menyatukan kedua telapak tangannya untuk membuat permohonan sambil memejamkan matanya sejenak.

Mengerjapkan matanya heran. "Apa kau ingin ke Saturnus?"

Pertanyaan spontan itu membuat gadis itu mendongak tiba-tiba ke arah neneknya yang masih terduduk di pinggiran kasur. "Tentu saja, siapa yang tak ingin tinggal di planet terbesar kedua di tata surya, pasti di sana sangat lega dan sempurna. Aku ingin tinggal seribu tahun di Saturnus," yakinnya.

Nenek menatap dalam-dalam wajah cucunya, lalu beralih ke sebuah cincin pada jari manisnya. Sebuah cincin indah yang sudah melingkar puluhan tahun dengan berbagai macam kenangan bersamanya. Mungkin sudah saatnya cincin tersebut menyapa pemilik barunya, karena ia juga sudah terlalu tua untuk menggunakan kekuatan tersembunyi dari cincin itu.

Nenek melepas cincin tersebut dengan perasaan ragu lalu memakaikannya ke jari tengah cucunya. Cucunya bertanya-tanya dalam hati namun masih membiarkan sang nenek menjelaskan perbuatannya.

"Jaga cincin ini ku mohon, ini adalah pemberian nenek moyangmu, dan sudah di pakai turun-temurun oleh keluarga kita, kau adalah pewaris selanjutnya. Cincin ini hanya ada dua di dunia, suatu saat kau akan tahu di mana yang satu lagi dan juga suatu saat kau akan mengetahui keajaiban dari cincin ini," ucapnya, lalu nenek turut tidur di samping cucunya.

Gadis itu terdiam, ia masih belum mengerti mengapa tiba-tiba nenek memberinya cincin setelah membahas sesuatu mengenai Saturnus, apakah kedua hal tersebut ada sangkut pautnya? Gadis itu tenggelam dalam asumsinya sendiri, ia menjadi semakin yakin bahwa ada yang disembunyikan oleh nenek darinya selama ini.

_continued_
04/07/22

SATURNUS (On Going)Where stories live. Discover now