01. Badai Meteor

34 6 23
                                    

____________________________________
FYI, baca ini dulu biar ga salah paham:
1. Cerita ini murni khayalan/fantasi semata.
2. Saya bukan orang yang percaya zodiak, jadi nama-nama kerajaan itu hanya imajinasi semata.
3. Beberapa keterangan saya cari melalui Google, YouTube, Tiktok, Instagram.
4. Foto saya cari melalu Pinterest, dan jika ada bacaan maka itu saya edit di PicsArt.
5. Sebelum menulis cerita ini saya sudah belajar sedikit tentang Saturnus melalui berbagai buku dan aplikasi ponsel dalam waktu beberapa bulan. Namun, jika nyatanya masih ada yang kurang tepat maka saya minta maaf dan mohon bantu memperbaikinya.

Sudah segitu dulu, nanti kalau ada lagi dilanjut ke-6, hehe. Terima kasih.

____________________________________

.
.

•Saturnus•

Rasa penasaran membawanya pada penyesalan. Portal yang ia temui ternyata mengarah ke tanah datar yang dihujam oleh badai meteor. Ini benar-benar layaknya 1.000 meteor yang jatuh mengenai tubuh mungilnya. Mirisnya sebuah bolide tampak ikut meramaikan, bolide itu tepat menimpahi seorang gadis yang tengah tergeletak lemah di sana.

"Starla ... Starla ... Starla ...."

Suara itu mendengung di telinganya. Aku belum mati, benaknya. Sebuah keajaiban yang sangat tak memungkinkan di mana manusia bisa kebal terhadap jutaan meteor yang menimpahinya. Dalam kericuhan, ia menelusuri arah suara yang terdengar sambil mencoba berteriak sebisa mungkin agar seseorang dapat mengetahui keberadaannya.

Ia menganga sebentar, bagaimana bisa dirinya tembus pandang oleh benda-benda sekitarnya? Dengan susah payah ia bangkit dan mencoba lari mengamankan diri, tak tahu sebenarnya tujuannya kemana

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ia menganga sebentar, bagaimana bisa dirinya tembus pandang oleh benda-benda sekitarnya? Dengan susah payah ia bangkit dan mencoba lari mengamankan diri, tak tahu sebenarnya tujuannya kemana ... ia hanya ingin pulang.

Badai meteor itu terlihat sudah berhenti, alam tampak baik-baik saja sekarang. Penglihatannya juga jelas, tempat ini baru pertama kalinya ia kunjungi. Tanahnya gersang, tak ada pepohonan, cuacanya panas, dan yang paling mengerihkannya tak ada tanda-tanda kehidupan selain detak jantungnya yang sekarang berdegup sangat kencang.

"Apa aku sudah mati? Apa ini neraka?" Ia terduduk lemas karena kakinya terasa keram. Menghela sangat panjang lalu menghembuskan pelan.

Dari arah barat terlihat kerumunan kuda yang berjalan cepat ke arahnya. Abu yang dihasilkan pun menutupi mereka yang semakin dekat padanya semakin menghilang. Kuda-kuda itu ditunggangi oleh para lelaki tampan yang tak terhitung jumlahnya.

Satu yang paling mencolok di antaranya adalah seorang lelaki yang menunggangi kuda putih dan memakai baju bak pangeran. Lelaki itu turun dengan gayanya yang berkharisma. Ia kemudian berjalan 10 langkah ke arah gadis tadi. "Tuan putri Starla telah ditemukan, seluruh kerajaan akan mengadakan pesta nanti malam. Kabarkan ke seluruh penjuru!" Yang lain bersorak bahagia.

SATURNUS (On Going)Where stories live. Discover now