Dua Insan Yang Bersatu : Kebahagiaan

471 47 1
                                    

Suara musik terdengar di seluruh ruangan yang luas dengan banyaknya orang di dalam ruangan tersebut. Semua orang tersenyum bahagia, kedua tangan yang terus bertepuk, dan juga sorakan kebahagiaan ketika melihat dua orang sedang yang bergandengan tangan berjalan di tengah-tengah mereka.

Pujian terdengar ketika sorotan lampu menyoroti dua orang yang berjalan di karpet merah, dengan mengenakan pakaian berwarna pujih membuat mereka berdua nampak bersinar terang di antara banyaknya orang yang tidak tersorot lampu.

Yang satu tersenyum lebar serta manis dan yang satu mengigit bibir dalamnya mencoba menutupi rasa gugupnya yang sedari tadi terus menghantuinya. Beruntungnya dia masih bisa mengontrol rasa gugupnya, jika tidak mungkin dia sudah terjatuh saat berusaha berjalan dengan benar dan tegak.

"Pasangan yang serasi..." kata si wanita berambut pirang.

Si wanita berambut cokelat tertawa kecil. "Kayaknya lelaki manis itu gugup, iya 'kan?"

"Hey, kamu juga dulu gugup. Bahkan aku yang selalu nenangin kamu sebelum berjalan di altar dan bergandengan tangan kaya mereka." Si wanita berambut cokelat tersipu malu sebelum menyenggol lengan si wanita berambut pirang yang terlihat tertawa puas karena sudah menggodanya.

Arga menarik nafas untuk kesekian kalinya, tarikan nafas panjang sebelum mengucapkan kata-kata indah dan janji di depan semua orang. Tapi, setelah itu Arga tertegun melihat wajah kekasihnya yang benar-benar indah dan tentunya berbeda dari sebelumnya.

Bisa-bisa Arga mengumpat karena, kapan acara ini akan selesai?

Nanda-nya benar-benar cantik dan indah. Memuji dengan kata "cantik" dan "indah" saja bahkan tidak cukup untuknya....

Mata bulat yang menatapnya dengan senyuman manisnya, kelopak mata yang diriasi dengan warna yang sedikit gelap membuat matanya seakan-akan bersinar, dan bibirnya yang berwarna merah membuat Arga tidak bisa berhenti untuk terus menatapnya.

Bolehkah Arga protes pada seseorang yang meriasi wajah Nanda hingga seindah dan secantik ini? Jika tau Nanda akan seindah dan secantik ini Arga tidak akan mengundang banyak tamu undangan.

Oh, ayo lah! Hanya Arga saja yang boleh melihat keindahan dan kecantikan Nanda, jangan orang lain. Terlebih pada teman-teman kantornya yang sedari tadi terus menerus menatap Nanda  seperti jatuh cinta padanya dan jangan kira Arga tidak tahu mereka yang memfoto Nanda secara diam-diam.

Terlebih yang di foto hanya Nanda-nya saja, tanpa dirinya ... di tambah lagi wajah Nanda yang di zoom dan pasti sudah tersimpan di galery ponsel mereka. Jika bisa dan boleh Arga ingin menonjok wajah mereka satu persatu.

"Bagaimana? kalian sudah siap?" Arga dan Nanda sama-sama menganggukkan kepalanya.

Seketika suasana menjadi hening ketika Arga mulai mengucapkan kata-kata indahnya beserta janjinya pada Nanda. Arga melihat senyuman manis milik Nanda yang tidak luntur dari wajah cantiknya. Setelah Arga yang berucap, sekarang giliran Nanda yang mengucapkan kata-kata indahnya beserta janjinya pada Arga. Tangannya terus di genggaman dengan erat dan Nanda dapat merasakan usapan halus di punggung tangannya yang Arga buat.

Tepukan tangan terdengar meriah dan menggema di ruangan tersebut, bahkan Arga dan Nanda sama-sama tertawa karena merasa lega dari sebelumnya. Dan sekarang giliran sebuah sorakan yang membuat jantung Nanda berdetak kencang, tetapi berdeda dengan Arga yang justru tersenyum seakan menyetujuinya.

"CIUM! CIUM! CIUM! CIUM!"

"BRO, AYO CIUM SI MANISNYA!!..."

Nanda sekilas menatap Gio yang menjadi provokator dari teman-teman kantorannya yang juga ikut berteriak meminta Arga untuk melakukannya. Dan juga suara tepukan tangan ikut mengiringi setiap teriakan yang mereka lontarkan.

I Love You! [YoonMin]✓Donde viven las historias. Descúbrelo ahora