Es Krim Untuk Permintaan Maaf

310 38 0
                                    

[Usia kandungan 5 bulan]

"Nan, bagus gak?"

"Kurang."

"Lagi?" Nanda mengangguk.

"Udah, udah cukup. Sekarang alisnya yang tebal banget terus nyatu." Reyhan menahan tawanya sambil membuat bentuk alis sesuai dengan apa yang Nanda katakan.

"Heran, kenapa bisa gak bangun gitu ya?" Reyhan terkekeh lalu menggeleng tidak tahu. Karena yang terpenting Niko tidak menyadari bahwa wajah tampannya sekarang sedang di rias oleh Nanda dan juga Reyhan.

Nanda tersenyum bahagia sambil bertepuk tangan. "Lucu banget!!"

Reyhan menoleh melihat jam dinding, dan ternyata sudah cukup malam....

"Gue ke kamar ya mau tidur. Lo juga harus tidur, capek loh dari siang main-main terus. Niko biar tidur di sini aja."

"Rey." panggil Nanda. Reyhan menghentikan langkahnya bersamaan dengan jantungnya yang berdetak lebih cepat.

"Y-ya kenapa?"

"Mau es krim." Reyhan menghela nafas, syukurlah itu bukan permintaan yang aneh-aneh. Karena biasanya Nanda selalu meminta apa yang diinginkannya sebelum pergi tidur, dan baru saja Niko menjadi korbannya.

"Sebentar ya gue ambil dulu." Nanda mengangguk dan kembali duduk si sofa sambil menertawakan Niko yang masih tertidur pulas.

Reyhan duduk di samping Nanda lalu memberikan es krim yang sudah diambilnya.

"Sini gue buk--"

"Rey, gue mau ambil nasi dulu ya." Reyhan langsung terdiam dan melihat Nanda yang sudah berjalan ke dapur.

"Nasi? Nasi buat apa anjir?!!" Reyhan bertanya-tanya sekaligus kebingungan. Tadi Nanda memintanya untuk diambilkan es krim, dan sekarang Nanda sendiri sedang mengambil nasi.

Nanda bejalan menghampiri Reyhan sambil membawa sepiring nasi.

Reyhan tidak berkedip sama sekali melihat Nanda yang sedang mencampur es krim bersama nasi hangat.

"Nah-- udah..." Nanda menyodorkan piring berisi nasi yang sudah dicampur dengan es krim pada Reyhan.

"Terus ... diapain?" tanya Reyhan.

"Lo makan." Reyhan membulatkan matanya lalu menggeleng cepat. Gila! Masa iya makan nasi bercampur es krim, apa enaknya??!!!

Reyhan menggaruk kepalanya sambil tersenyum. "Jangan ini ya Nan, boleh ya?" Nanda langsung menekuk bibirnya ke bawah dan menggeleng.

"Cuma dimakan aja kok. Gue janji abis ini langsung tidur." Dengan susah payah Reyhan menelan ludahnya. Lagipula tidak ada cara lain selain menuruti Nanda.

"Gue makan ya..." Nanda mengangguk dan melihat Reyhan yang sedang memakan nasi bercampur es krim.

Reyhan memejamkan matanya sambil menelan makanan yang ada di dalam mulutnya. "Udah Nan!"

"Belum Rey, harus habis!"

"Eemm-- mending lo tidur aja, kalo soal ini bakal gue habisin kok."

'Iya Nan, iya, tolong...' batin Reyhan yang menangis berharap Nanda menyetujuinya.

"Oke, gue tidur! Tapi lo harus habisin itu, jangan di buang!!" Reyhan mengangguk dan Nanda pergi ke kamarnya.

Jika seperti ini 'kan Reyhan bisa lebih tenang untuk menghabiskannya.

"Kalo di buang sayang banget anjir nasinya. Tapi kalo di makan gue yang eneg."

Meskipun sudah tahu akan membuatnya terasa mual, Reyhan tetap saja memakannya. Tapi tak lama kemudian Reyhan menyerah dan tak mau untuk menghabiskannya lagi.

I Love You! [YoonMin]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang