à l'avenir 10: Zero

11 3 5
                                    

Jangan terlalu banyak mengubah masa lalu, karena ada harga yang harus dibayar dari setiap perjalanan waktu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jangan terlalu banyak mengubah masa lalu, karena ada harga yang harus dibayar dari setiap perjalanan waktu.

____

"Kak Sean, apa kamu stalker?" tanya Zara dengan nada suara yang dingin seperti biasanya.

Sean yang mendengar pertanyaan itu refleks menolehkan kepala pada Zara yang duduk di belakang jok motornya, hingga membuat helm yang mereka kenakan saling beradu.

"Apa?" Sean mengerutkan kening, merasa kebingungan dengan pertanyaan yang baru saja Zara ajukan.

"Kenapa kamu berpikir begitu?" Sean balik bertanya.

Sebenarnya bukan tanpa alasan Zara menanyakan hal demikian, sebab dalam beberapa kejadian, Sean selalu hadir di saat yang tepat secara kebetulan. Bahkan karena kejadian hampir tertabrak motor waktu itu Lamia jadi mengetahui tentang Sean, sehingga mau tidak mau Zara mulai menceritakan tentang bagaimana pertemuannya dengan Sean.

Tahu apa yang Lamia katakan?

"Ra kayaknya kamu harus hati-hati deh!" ucap Lamia tiba-tiba.

"Kenapa memangnya?" Zara mengerutkan kening karena penasaran.

"Berdasarkan beberapa drama Korea yang aku tonton dan juga komik thriller yang aku baca, bisa jadi dia itu sebenarnya stalker Ra!"

"Stalker?"

"Yes girl! Bisa aja dia itu sebenarnya penguntit yang terobsesi sama kamu."

"Mungkin diam-diam dia sering mengikuti kemana pun kamu pergi."

"atau mungkin dia selalu memotret kamu diam-diam, kemudian memajang foto kamu di sebuah dinding ruangan," ucap Lamia yang sepertinya kebanyakan nonton drama.

"Ihh ngebayanginnya aja udah bikin merinding," ucap Lamia sembari bergidik.

"Jangan mikir yang aneh-aneh deh," ucap Zara dengan wajah tanpa ekspresinya.

"Tapi Ra ini bisa jadi loh, buktinya dia selalu datang di saat yang tepat ketika kamu membutuhkan bantuan."

"Apa kamu menganggap ini semua hanya kebetulan?"

Zara terdiam.

"Tidak semudah itu bestie! Aku yakin nih Ra dia tahu segalanya tentang kamu dan pasti dia tahu rutinitas apa yang kamu lakukan setiap hari."

"Buktinya dia selalu datang di waktu yang tepat saat kamu butuh bantuan."

"Mungkin kalau sekali memang kebetulan, tapi ini bukan hanya satu kali Ra."

"Timingnya terlalu tepat untuk disebut sebagai kebetulan," ucap Lamia ala-ala detektif yang sedang memecahkan kasus kejahatan.

Zara terdiam. Gadis itu mencerna kata-kata yang diucapkan Lamia. Jika dipikir lagi memang Sean selalu hadir secara tiba-tiba, seakan dia memang sudah tahu segalanya tentang diri Zara. Bahkan Sean pernah mengatakan tentang hal yang tidak bisa ia mengerti. Gadis itu berpikir lagi, sepertinya dia mulai terpengaruh dengan kata-kata yang Lamia ucapkan.

A - Z Where stories live. Discover now