{Bisikan Sang Terkasih: Dandelion}

69 15 1
                                    

16/07/22

~o0o~

Bagaimana perasaanmu saat tinggal jauh dari keluargamu? Akankah kau senang? Atau sedih? Atau mungkin biasa saja? Hmm... Sepertinya Gun Atthaphan adalah salah satu manusia di bumi yang akan merasa senang tinggal jauh dari keluarganya.

Betapa girangnya Gun saat kedua orang tuanya memintanya untuk tinggal di rumah kakek buyutnya. Mereka hanya tidak ingin membuat rumah besar peninggalan sang mendiang kakek terbengkalai begitu saja.

Gun berpikir, pasti akan sangat menyenangkan jika tinggal seorang diri di kediaman kakek buyutnya. Akan ada banyak benda-benda klasik yang mungkin akan ia temui di bangunan tua peninggalan sang kakek buyut.

Namun selain itu, ada satu alasan lain yang membuat Gun menyanggupi permintaan kedua orang tuanya itu.

Yaitu tentang rasa penasarannya terhadap sebuah lukisan besar yang kakek buyutnya maksud dalam buku diary tua miliknya.

Gun menemukan buku itu tersimpan dalam kotak di bawah ranjang kakeknya setelah ia pulang dari acara pemakaman nenek buyutnya yang berpulang saat sang nenek genap berumur seratus tahun.

Dalam buku itu sang kakek menceritakan betapa sahabat karibnya sangat mencintai sosok yang ia lukis diatas kanvas berukuran besar tersebut.

Seorang pemuda berpostur tinggi kokoh dengan kulit putih bersih dan sepasang onyx sipit yang begitu pekat. Sungguh sangat menggoda. Tulis sang kakek buyut. Gun sendiri hampir tidak bisa membaca tulisan tangannya.

Seperti tulisan dokter, pikir Gun.

Kakek buyutnya juga menceritakan alasan mengapa lukisan itu di buat. Bukan semata-mata hanya untuk di nikmati mata saja, namun mengenang kisah yang terselubung dari figur yang diciptakan oleh goresan kuas di atas kanvas tersebut.

Gun menjadi semakin penasaran akan dimanakah keberadaan lukisan tersebut. Ia ingin sekali merasakan setiap inci permukaan kasar itu secara nyata menyapu kulitnya.

Gun tidak membaca lagi halaman selanjutnya dari buku diary itu. Tidak sebelum ia berhas menemukan lukisan tersebut. Gun ingin membaca nya di depan lukisan tersebut, merasakan semua sensasi yang seakan-akan melemparnya ke era dimana kisah sebelum lukisan itu di buat terjadi.

Kaki pendek itu bergerak membawa sang pemilik menuruni satu-persatu anak tangga di rumah besar bergaya Gothic tersebut.

Pandangannya menjalar mengamati setiap sudut bangunan tua yang ia pijaki saat ini. Buku usang di tangannya terus ia genggam.

Langkah demi langkah menuntunnya bergerak ke setiap tempat yang berbeda namun dengan hasil yang sama. Gun tetap tidak dapat menemukan keberadaan lukisan tersebut.

Pada akhirnya Gun kembali membuka diary tua itu dengan harapan bisa menemukan satu petunjuk yang dapat memberitahunya tentang letak kanvas bergambar tersebut.

Namun belum sempat matanya melirik ke arah deretan kalimat di buku itu, suara dentingan benda terjatuh terlebih dulu menarik perhatiannya.

Di atas lantai terkapar sebuah kunci yang baru saja terjatuh dari sela-sela punggung buku yang ia pegang. Gun memungutnya, menatap penuh tanya benda kecil di tangannya.

Lubang kunci mana yang harus ia masuki?

Gun menggaruk kepalanya bingung. Setiap sudut rumah sudah Gun jelajahi dan ya, tidak ada satupun tempat dimana ia bisa menemukan lukisan itu.

..tempat dimana segala kenangan disimpan..

Gun paling tidak suka teka-teki. Ayolah! Waktu bahkan belum menunjukkan tengah hari tapi kepala Gun sudah terasa mengepul seperti uap panas.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 16, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

OffGun Love StoryWhere stories live. Discover now