Empat Satu

59.7K 6.6K 739
                                    

Assalamu'alaikum

Hayyyy apa kabarrrrreu?

Okey deh capcusss

Happy Reading
.
.
.

Malam harinya, Alisha terduduk di atas kursi dengan dua wanita yang menghias wajahnya. Ia sama sekali tidak mengerti apa yang sedang terjadi sekarang ini. Tiba-tiba dua wanita itu masuk ke dalam kamarnya dan memaksanya agar mau di dandani. Dengan memakai setelan baju putih lengkap dengan hijabnya, Alisha melihat pantulan wajahnya yang terpolesi makeup.

"Mbak, ada apa sih?" Untuk kesekian kalinya Alisha bertanya seperti itu, namun sama sekali tidak mendapat jawaban. Menghela nafasnya, ia pun memililh diam kembali.

Tok
Tok

Pintu terbuka menampakan seorang laki-laki dengan wajah dinginnya yang berjalan menghampirinya. "Shaka!" Sapa riang Alisha membalikan tubuhnya dan memeluk Arsha erat.

Sang empu hanya terdiam kaku tanpa membalas pelukannya, namun juga tidak melepaskannya. "Aku kangen tau sama kamu." Ujarnya dengan mendongakan kepalanya tanpa melepas lilitan tangannya di pinggang sang adik. Meskipun baru beberapa jam saja ia tidak bertemu dengan adik kesayangannya ini, hatinya begitu merindukan dan selalu ingin berada di dekatnya.

"Shaka, tadi kamu kemana aja?" Tidak ada jawaban yang keluar dari mulut Arsha dia hanya menatap sang kakak dengan raut datarnya. Bahkan tidak ada tatapan lembut yang baru tadi siang ia tunjukan.

Melepas pelukannya, Alisha menangkup wajah Arsha dengan kedua tangannya. "Shaka, kamu-" Hati Alisha mencelos ketika Shaka menyentakan tangannya. Menatap Arsha tidak menyangka, Alisha hendak memegang tangan Arsha namun sang empu langsung menjauhkannya.

"K-Kamu kenapa? Aku ada salah?"

Alih-alih menjawab, Arsha malah menatap dua wanita pengrias itu. Seakan paham, salah satu dari mereka menggukan kepalanya. "Sudah tuan."

Mengambil tangan Alisha, Arsha membawanya keluar kamar. "Shaka, kamu mau ajak aku pulang?" Tanya Alisha tersenyum dengan berusaha mengimbangi langkah lebar laki-laki di depannya ini. "Shaka-"

Tanpa menjawab, Arsha langsung mendudukan Alisha di sebelah seorang laki-laki yang lengkap dengan tuxedo nya. Alisha yang mendapatkan perlakuan itu pun terdiam memandang punggung Arsha yang berjalan meninggalkannya. Menolehkan kepalanya, dapat ia lihat seorang laki-laki yang sangat ia hindari dan takuti selama ini. Saat hendak menjauhkan dirinya, laki-laki itu justru menahan pinggangnya.

Jantung Alisha berdetak dengan cepat. Bukan, ini bukan detak yang selalu ia rasakan ketika dekat dengan suaminya, tetapi ini adalah ketakutan. Keobsesian sangat terlihat dari mata laki-laki di hadapannya. "Kamu cantik sekali malam ini, Alisha." Bisik laki-laki itu tepat di telinga Alisha.

"Bisa dimulai?" Tanya pria paru baya yang baru saja duduk di hadapan mereka. Menolehkan kepalanya, Alisha terdiam sesaat. Tanpa kata lagi, Alisha langsung melarikan dirinya. Ia sadar bahkan sekarang sangat paham, laki-laki itu memang gila.

"ALISHA!!" Teriak laki-laki itu bangkit dari duduknya. Tanpa pamit kepada pria paru baya di hadapannya itu, ia langsung mengejar Alisha. Heri yang memang berada di sana pun ikut menyusul sepupunya meninggalkan penghulu yang kini sedang terbengong dengan segala kebingungannya.

Berlari secepat mungkin, tanpa alas kakinya ia berpijak tanpa arah. "Ya Allah..." Lirih Alisha bertekuk memegang lututnya.

Ia benar-benar tidak habis pikir dengan laki-laki itu. Apakah tidak cukup dulu ia bahkan hampir melecehkannya? Dan sekarang Laki-laki itu ingin menikahinya. Berjalan dengan pelan, tanpa diminta air matanya luruh, mengingat itu selalu membuatnya merasa sakit dan kecewa secara bersamaan. Seorang laki-laki yang pernah ia kagumi karena sikap ramah dan perhatiannya seketika berubah. Bisa-bisanya dulu ia tertipu dengan sebuah topeng yang sangat bertolak belakang dengan kenyatannya.

ZAIDAN | my cool husbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang