Sersha sudah hampir selesai bersiap. Ia ingin tampil lebih cantik dari biasanya karena moodnya sangat bagus hari ini. Ia akan makan siang dipinggir pantai, dekat laut. Sersha sangat menyukai laut. Ia bersenandung kecil sembari membubukkan bedak bayi diwajahnya dan lipstik pink tipis di bibirnya.
Ia melihat ke cermin
"Cantik banget aku" ucapnya ke diri sendiri
"Iya, kamu cantik banget" Axelle memeluk Sersha dari belakang, Ia terkekeh kecil melihat gadisnya memuji diri sendiri dengan percaya diri
"Kamu bohong ya?" ucap Sersha dengan curiga
"Gak mungkin aku bohong, kamu bener-bener cantik, sayang" Ucap Axelle lalu mengecup pipi Sersha
Pipi Sersha merona. Ia senang dipuji.
Axelle memutar tubuh Sersha hingga menghadap dirinya. Axelle melihat semburat merah dipipi Sersha, sementara Sersha tersenyum manis dihadapannya. Sekejap kemudian Axelle mengecup bibir Sersha pelan. Sersha sangat cantik, Ia sangat manis hingga rasanya Axelle tak tahan untuk menyentuh Sersha lebih jauh
Kecupan itu berubah jadi lumatan dalam. Ia menyukai bau tubuh Sersha yang seperti vanila
Sersha terbawa suasana, ia memeluk leher Axelle lebih dalam. Ia suka jika dipuja seperti ini
tangan Axelle mulai menyentuh tubuh Sersha lebih jauh, sedangkan Sersha menikmati sentuhan itu
Sekali lagi, Sersha suka dipuja seperti itu. seakan dia ratu dan sangat diinginkan
"Sersha, aku mau kamu" bisik Axelle ditelinga Sersha
Sersha tidak pernah berniat untuk menggoda siapapun, namun, tubuh Sersha seakan mengundang laki-laki untuk menyentuhnya.
Sersha hanya tersenyum tipis mendengar bisikan Axelle. Baginya, itu suatu kebanggaan membuat seorang laki-laki menginginkannya.
Axelle mengangkat tubuh mungil Sersha keatas kasur masih dengan lumatan yang enggan dilepas Axelle, seakan-akan jika Axelle melepas bibir Sersha, ia akan kehilangan waktu berharga
Axelle melepas satu persatu pakaian cantik yang sudah dikenakkan Sersha
"Kita.. Mau makan siang.. Axelle.." Ucap Sersha tersengal sembari menahan geli atas lumatan Axelle dilehernya
"Aku cemburu kamu dengan Gio pagi ini. Aku juga mau kamu seperti yang Gio lakukan padamu pagi ini, aku sungguh akan gila jika menahan diri setelah sampai sini" Bisik Axelle di telinga Sersha, sedetik kemudian Axelle kembali mencium Sersha
Tangannya tidak diam begitu saja, Axelle meraba, menggapai apapun yang ada ditubuh Sersha
Sersha begitu indah, ia sangat menggoda bahkan jika ia tidak bermaksud menggoda. Hanya saja, Sersha memang begitu sensual dimata Axelle dan Gio, bahkan dimata kebanyakan laki-laki.
Axelle mengarahkan miliknya kebagian Sersha, mereka memulai pergulatan dan tidak peduli akan ponsel yang sedari tadi berbunyi
--------------
"Sersha sama Axelle belum selesai?" Tanya Devan kepada teman-temannya yang lain
"Belum kayaknya, apa perlu disusul?" Ucap seorang gadis cantik yang berdiri didekat Devan
"Gak perlu Luna, kamu disini aja, nanti kamu capek. Sean, coba telpon Sersha deh"
"Udah gua coba Dev, belum diangkat. Gua susul deh ya? Senja, kamu disini aja sama Luna ya?"
Sean sudah mau beranjak menyusul Sersha dan Axelle, namun Gio tiba-tiba berdiri membuat semua orang bingung, kecuali Sean dan seorang gadis lainnya disana
![](https://img.wattpad.com/cover/313942492-288-k2f3a9f.jpg)
YOU ARE READING
Sersha, kamu kenapa?
RomanceSersha selalu tertutup. Ia tidak pernah mengatakan apapun tentang isi hatinya. Ia memendam semuanya sendiri, sampai-sampai, tak ada satupun orang yang mengerti dia. Tak ada siapapun yang tau jalan pikirannya "Sersha, kamu kenapa?"