1

10 3 0
                                    

am i in love with you?
or am i in love with the feeling?

lagu the feeling - justin bieber itu terhenti. naya mematikan putaran musik di ponselnya dan melepas headset yang sudah menyumpal kedua telinganya sejak satu jam yang lalu. kini pandanganya hanya terfokus pada layar laptopnya membaca satu per satu susunan kata dan mencari barangkali ada salah satu kata yang typo. ternyata diluar dugaan, naya dapat menyelesaikan satu chapter tanpa typo. lantas, ia menarik seulas senyum puas, kerja bagus naya.

"tinggal buat chapter selanjutnya." gumam naya kemudian ia menyeruput matcha latte pesananya.

sudah hampir dua jam naya menunggu seseorang yang menyuruhnya datang, keterlambatan sudah sejam lebih apakah bisa dikatakan sebagai ngaret?

bunyi bel saat membuka pintu kafe terdengar lagi, kali ini orang yang naya tunggu-tunggu kedatangannya pun tiba juga.

"sorry, gue lama banget ya?" ucapnya sambil menarik kursi kemudian mendaratkan bokongnya. ia tersenyum kaku.

"enggak kok, bang." bohongnya. naya tersenyum senang melihat editornya tiba juga. sekarang ia bisa menunjukkan karya tulisannya.

"bang kevin mau minum apa? naya pesenin." sebelum membahas tentang buku, lebih dulu naya menawarkan minuman atau snack.

"kayak biasa deh." setelah mendengar jawaban itu, naya mengangguk paham. bukan sekali atau dua kali sih naya bertemu kevin, jadi ia juga hapal betul apa yang menjadi pilihan minuman favoritnya.

"siapp, marshmallow americano akan datang!" naya beranjak pergi menuju barista kafe tersebut.

kevin mengambil alih laptop yang sudah ada di depannya, ia membaca paragraf pertama kemudian kedua dan seterusnya hingga pesanannya sampai. naya datang dan membawakan minuman untuk kevin.

kevin menyeruput minumannya lalu menaruhnya kembali di meja. netranya menatap naya yang sedang tersenyum ke arahnya.

"hahaha, gue bisa diabetes nih. daritadi lo senyum mulu, kenapa?" goda kevin yang membuat naya terkekeh pelan kemudian menggeleng.

"nggak bang, cuma lagi nunggu komentar dari bang kevin aja. soalnya tadi gue liat bang kevin udah baca ya?"

kevin mengangguk, ia menopang dagunya sambil mengatakan, "lo mau komentar baik atau buruk dulu?" ia menukikan alis sebelah kanannya, menunggu jawaban dari naya.

naya menghela napasnya, degub jantungnya berdetak begitu cepat. "hmmm, kabar buruk dulu deh." finalnya setelah ia mengambil napas panjang dan siap menantikan komentar yang kevin lontarkan nanti.

"to the point banget ya lo, kalo gitu oke. menurut gue karena ini lo pertama kali nulis genre romance. feeling, hal atau kemungkinan yang dilakukan si tokoh utamanya itu terlalu dilebih-lebihkan atau ada beberapa part yang pemilihan katanya kurang pas." ternyata di luar dugaan naya, kevin memberikan komentar yang cukup panjang.

kevin kembali menyeruput minumannya dan meletakannya kembali, "sebenernya gue bisa memperbaiki itu tapi ini bakalan menghapus semuanya. gue mau ini karya real murni pakai ide lo semua." naya mengangguk paham, genre romance ternyata sesulit dari apa yang naya pikirkan sebelumnya.

"by the way, gue gapapa nanya hal yang pribadi ke lo?" tanya kevin sambil menyangga kepalanya dengan tangan, ia menyunggingkan senyumannya dan naya pun mengangguk pelan.

"lo pernah pacaran?"

°°°

Love Accidentally✓ moon kevinTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon