5

3 0 0
                                    

pacaran tanpa pakai hati?

naya bergumam kecil, memikirkan kata itu berulang-ulang kali. memangnya pacaran kalau bukan pakai hati, pakai apalagi? naya menggelengkan kepalanya karena ia sudah terlarut dalam pikirannya sendiri dan ia sedang berusaha fokus pada papan putih yang ada di depannya.

sebenarnya mata kuliah hari ini adalah fonologi namun mengapa naya malah memikirkan perihal pacaran?

ayo fokus nay fokus! serunya di dalam hati

"pstttt ....." naya pikir bunyi itu berasal dari pengharum ruangan yang akan berbunyi setiap 20 menit sekali jadi ia diam dan tetap fokus pada dosen yang sedang menjelaskan.

"hei ..." kali ini suaranya berubah.

sejak kapan pewangi ruangan berbunyi hei? batin naya.

matanya terus menatap pewangi ruangan hingga akhirnya ada penghapus mengenai kepala naya. "aduh!"

entah suara naya yang terlalu kencang atau ruangannya terlalu senyap, suara naya barusan menghentikan penjelasan dosen.

"kamu kenapa naya?" tanya dosen yang kebingungan ketika mendengar pekikan dari naya.

yang menjadi pusat perhatian pun memasang wajah innocent dan menggelengkan kepalanya, "gapapa pak. saya pikir ada kecoa ternyata penghapus pak." adu nya diiringi oleh tawaan garing hingga membuat dosen tersebut menggelengkan kepalanya kemudian menyuruh semua mahasiswa fokus kembali dalam mata kuliahnya.

syukurlah. naya menghebuskan napasnya lega, sesekali naya mencuri pandang pada sekitarnya dan ia mendapatkan pelaku atas insiden penghapus tadi.

sang pelaku hanya bisa menahan tawanya, naya merotasikan matanya kemudian mengabaikan dan ia berusaha fokus lagi. walaupun sang pelaku itu sudah menyatakan perasaannya termyata rasa usilnya tidak mengurangi itu.

naya pikir setelah sang pelaku; shaka menyatakan perasaannya atau menaruh hati pada naya, shaka tidak akan menjailinya. sekarang malah terjadi sebaliknya, naya bergumam kesal. penilaian terhadap shaka salah.

setengah jam pun sudah berlalu dengan cepat, dosen tersebut meninggalkan kelas dan kondisi kelas menjadi gaduh.

"lo kenapa tadi?" pertanyaan itu dari shaka yang baru saja datang dan mengambil tempat duduk dekat naya.

naya menatap shaka malas, "kamu nanyeaaa?" shaka tertawa lepas akibat melihat wajah naya yang meniru-nirukan seorang pria yang sedang naik daun tersebut.

"udah lah, jangan marah. dari tadi gue pstt psttt ga nengok-nengok." ucap shaka sambil menatap naya yang sedang memasukan buku tulisnya ke dalam tas.

"iya, lo mau apa? sampe lempar penghapus segala." gerutu naya, jujur saja naya sepertinya masih kesal dengan shaka, karenanya semua perhatian tertuju pada naya. ia malu. apalagi dosennya sampai menyadarinya pula.

"kan kita udah pacaran kan? boleh dong tukeran nomer telepon." ucapnya sembari menunjukkan cengiran kudanya.

naya lupa, bahwa dirinya dan shaka hanya dekat saat di kampus saja. ia sama sekali belum pernah chat dengan shaka sama sekali.

sangat lucu bukan?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 08 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love Accidentally✓ moon kevinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang