3

3 2 0
                                    

kakinya berhenti melangkah saat ia baru saja keluar dari gedung fakulitas, suara yang begitu familiar itu menarik atensi naya. 

"nay! tungguin." naya membalikkan tubuhnya, netranya mendapati shaka yang sedang berlari menghampirinya. ia mendengus melihat shaka yang begitu gigih ingin mencoba 'menjalin hubungan spesial' dengannya. berakhirlah di sini, shaka dengan napasnya tidak beraturan, tak lupa memberikan senyuman pada naya.

mereka berhadapan tepat di depan gedung fakulitas, shaka menggenggam tangan naya, degup jantung naya berdetak dengan sangat cepat, "naya bilqis salsabilah! ayo pacaran sama gue!" naya membulatkan kedua matanya, terkejut. Ia tidak tahu shaka akan se-nekat dan seserius ini.

mendengar pengakuan shaka tadi, semua orang tentu tidak menutup telinga mereka bahkan mereka mendengar dan melihatnya secara gamblang. mereka bergerumbul melingkari shaka dan naya lalu bersorak 'terima' agar naya setuju.

naya pikir cara pengakuan shaka barusan terkesan childish dan naya sudah menggunakan cara seperti itu dalam novelnya yang ia ketik semalam. namun, menurut kevin, cara tersebut terlalu biasa saja dan sudah banyak sekali author menambahkan bumbu drama percintaan yang seperti itu.

kepala naya menunduk seraya melihat tangannya yang shaka genggam erat, ia pun mendongak menatap shaka yang masih menunggu jawaban dari naya. percayalah, naya sendiri bingug harus mengatakan apa, ia takut melukai perasaan shaka terhadapnya.

bibirnya menjadi kelu, ia tidak tahu karena perasaannya kepada shaka hanya biasa saja. naya juga bertanya-tanya apakah bisa ia jatuh cinta pada shaka?

akhirnya naya mengulas senyum di bibirnya menatap shaka, "makasih, gue gatau ternyata lo bisa suka sama gue. tapi, tolong kasih gue waktu ya?" naya tidak percaya diri sekarang.

shaka menggigit bibirnya, genggamannya mulai mengendur namun tetap terpaut. pandangannya mulai menunduk menatap genggaman tangannya. ia mendengus lalu menatap netra naya sendu, "oke. gue bakalan nunggu jawaban lo. gue akan jamin, lo bakalan jatuh cinta sama gue!" pernyataannya barusan membuat naya merasakan sesuatu yang tidak bisa ia jelaskan.

apa si tokoh utama novel gue ngerasain hal kayak gini ya saat menerima pengakuan secara terang terangan ini? ucap naya dalam hati.

mereka sama-sama tersenyum kaku, "mau balik bareng gue?" tawar shaka tanpa melepaskan genggamannya. 

kepala naya mengangguk dan saat itu juga semua orang mulai pergi dengan mendengus dan menyoraki semangat pada shaka.

naya mendongak menatap shaka yang sedang tersenyum senang dan shaka yang menyadari bahwa dirinya sedang diperhatikan oleh naya pun menyahut.

"ganteng ya gue?" sahutnya sambil tertawa melihat naya yang salah tingkah sendiri. 

"dih, apaan coba. gue cuma heran. kok lo bisa suka sama gue? lo itu nyebelin." gerutu naya sambil memanyunkan bibirnya.

"ya mana gue tau, nay. perasaan itu dateng dari orang yang gak pernah gue duga dan orang itu lo. gue beneran suka sama lo." lagi-lagi naya mendengar pernyataan lagi dari shaka. dia tak bosan-bosan mengatakan suka pada naya.

naya menghentikan langkahnya, pria itu jadi ikut terhenti langkahnya.  ia mengucapkan sesuatu yang membuat shaka terdiam.

"ka, kalo lo bisa buat gue jatuh cinta, gue bakalan setuju sama hubungan ini. tapi sorry ya kalau gue masih belum bisa kasih kepastian buat lo. kalau lo udah nyerah sama gue, kasih tau gue ya?"

"gimana?"

°°°

jadi maksud naya di sini mau trial dulu pacaran sama shaka, hehe

Love Accidentally✓ moon kevinWhere stories live. Discover now