4

2 0 0
                                    

naya melirik jam tangannya, sekarang menunjukkan pukul 5 sore. ia mendengus lantaran orang yang sering membuat janji untuk bertemu selalu saja datang lebih lambat padahal naya sudah memperungati agar kevin tidak ngaret.

tangannya bergerak mengambil bolpoin, sembari menunggu kevin datang sebaiknya naya menulis ide cerita dulu.

saat kemarin malam, naya berniat mengambil genre romance anak sma yang belum mengenal cinta tapi setelah dipikir-pikir ia sering sekali menjumpai cerita yang seperti itu. sudah banyak penulis yang lebih mahir darinya yang sudah membuat genre seperti itu. ia pun mengurungkan niatnya.

ia kembali termenung, pikirannya berkelana mengingat perkataan shaka kemarin.

"lo ga suka sama gue ya?" suara bass khas shaka mulai terdengar, dia melepaskan genggaman tangannya. kepalanya tertunduk menatap ujung sepatunya. 

tangan naya menepuk pelan pundak shaka seraya menatap wajah shaka, "heii. bukan gak suka tapi belum, yaa siapa tau aja lo bisa buat gue jadi suka? we never know." ucap naya tersenyum berusaha membuat shaka kembali semangat, hal itu membuat shaka kembali tersenyum.

"gue jamin! dan gue yakin! lo bakalan suka gue balik!"

pesananya sampai, naya memesan 2 waffle chocolate chips with cookies. "terimakasih." sahut naya pada waitress yang dibalas senyuman ramah olehnya.

selepas waitress itu pergi, kini pria yang sudah naya tunggu kedatangannya pun tiba juga. tangan kanan pria itu menggenggam buket bunga dan ia menyerahkan pada naya.

"buat lo." naya menatap bingung kevin kemudian mengambil buket bunga itu. naya sedang menerka-nerka maksud yang kevin lakukan ini namun ia menepis semua asumsi anehnya dengan kesalahan kevin karena sudah telat lagi.

"bang kevin mah dibilang jangan telat. gue udah lumutan nunggu lo dateng tapi makasih ya bunganya." melihat naya tersenyum setelah mengatakan unek-uneknya membuat kevin lega.

"gimana? udah ada kemajuan buat chapter awal?" yang ditanyai pun menggeleng.

naya mendengus, apa ia harus menceritakan kejadian itu pada kevin? setelah terdiam cukup lama, akhirnya ia tidak punya pilihan lain selain menceritakan kejadian itu padanya.

naya mulai menceritakan dari awal ia di kelas sampai pengakuan shaka di depan gedung fakulitas secara detail hingga akhirnya naya terdiam memberi jeda akan pertanyaan yang akan ia lontarkan setelah ini.

"bang, boleh gak gue coba pacaran sama shaka?"

pertanyaan spontan barusan membuat kevin menyerngitkan keningnya, bingung.

"kenapa lo nanya ke gue?" sahutan kevin itu membuat naya tersadar, mengapa ia bertanya seolah meminta persetujuan darinya? naya menggelengkan kepalanya kemudian terkekeh pelan.

"hehehe, gue cuma penasaran aja respon lo gimana bang." ucap naya sembari memakan wafflenya yang tinggal sedikit.

awalnya kevin memasang wajah bingung nya kemudian ia mendengus pelan sembari menyenderkan punggungnya pada sandaran kursi.

"menurut gue, lo egois dong. pacaran tanpa pake hati alias manfaatin cowok doang." jawaban singkat namun membuat naya bingung karena intonasi kevin begitu cepat dan datar.

"tapi emang lo bisa pacaran tanpa pake hati?"

naya terdiam.

Love Accidentally✓ moon kevinWo Geschichten leben. Entdecke jetzt