HAPPY READING!tandain kalau typo oke😘☝️
•••••
Tok tok tok
Xavier mengetuk pintu kamar Jesica sedikit keras karena sedari tadi sang empu tidak keluar kamar dari pulang sekolah. Lelaki itu menghela nafasnya, lalu kembajli berjalan ke dapur dengan mrmbawa piring yang berisikan nasi dan lauk pauk tak lupa dengan sayur.
"Neng Jeje masih gak mau keluar kamat ya, den?" tanya bi Sarti. Asisten rumah tangga di rumah Jesica dan Xavier itu ikut cemas.
"Belum, bi. Xav juga udah berusaha bujuk tapi tetep aja gak mau keluar. Arkan dihubungi juga gak aktif nomernya."
Setelah Xavier mengatakan itu, terdengar deru motor berhenti di perkarangan rumah. Xavier menduga itu adalah Arkan.
"Assalamu'alaikum, Jeje mana?"
"Dia gak mau keluar kamar, kalian ada masalah? dan ini juga kenapa Alika nangis?" kata Xavier panjang lebar lalu heran ketika melihat Alika yang sedang mengeluarkan air matanya di sebelah Arkan.
"Ceritanya panjang bang, Al keatas dulu ya."
Setelah mengatakan itu, Alika berjalan menaiki tangga menuju kamar Jesica diikuti Arkan dibelakangnya. Raut wajah kedus pemuda itu terlihat khawatir, dan cemas. Mereka takut Jesica akan melakukan hal yang nekat.
Alika mengetuk pintu kamar Jesica pelan-pelan, "Je, buka pintunya Je. Maafin gue, gue mau ngejelasin sesuatu ke lo."
Alika menghela nafas ketika tidak ada jawaban dari sang empu, tapi ia tidak menyerah. Alika terus mengetuk pintu kamar Jesica.
Xavier dan Arkan menghampiri Alika yang sedang berulangkali mengetuk pintu kamar Jesica. Pemuda itu sudah dijelaskan oleh Arkan tentang apa yang terjadi, secara detail.
"Gimana?"
Alika menggeleng untuk menjawab pertanyaan Xavier itu. Gadis itu berhenti mengetuk pintu dan mulai berpikir bagaimana cara agar Jesica keluar kamar dan menjelaskan semuanya dengan rinci.
Ide cemerlang muncul di kepala Alika, gadis itu tersenyum dan berujar dalam hatinya, 'semoga berhasil!'
"Bang Xav! beliin seblak dong!" ujar Alika.
"Ha? buat apa? lo laper Al?" tanya Xavier heran, kedua alisnya menyatu.
"Buat Jeje, kita bujuk aja pake seblak, akhir-akhir ini dia suka seblak, siapa tau dia mau keluar kan."
"Ide yang bagus!" serentak kedua lelaki itu.
Xavier membuka aplikasi ojek online di ponselnya untuk memesan seblak. Beberapa menit kemudian pesanannya sudah sampai.
Alika memindahkan seblak yang dibungkus plastik itu ke mangkok lalu membawanya kekamar Jesica.
Tok tok tok
"Dek! mau seblak gak? nih abang beliim khusus buat kamu," kata Xavier seraya mengetuk pintu.
1 menit, tidak ada jawaban dari sang empu pemilik kamar.
5 menit berlalu, sang pemilik kamar masih saja belum keluar.
Hingga 9 menit, suara kunci pintu yang diputar dan suara pintu yang terbuka membuat ketiga remaja itu mengembangkan senyumnya. Mereka bernafas lega, akhirnya Jesica keluar dari kamarnya.
Kondisi gadis itu sangat kacau, cepolan rambutnya yang sudah berantakan, mata sembab dan hidung merah.
"Mana seblaknya?" tanya Jesica, gadis itu belum menyadari kehadiran Alika dan Arkan.
ŞİMDİ OKUDUĞUN
ARKANJESICA (END)
Genç KurguArkano Azka Mahendra, badboy+coldboy yang menyandang status sebagai ketua geng Avragos membuatnya menjadi most wanted di SMA Garuda. Geng yang mempunyai 5 inti dan 200 anggota ini, sangat terkenal akan kekejamannya terhadap musuh. Memiliki semboyan...