{ HFK 03 }

3.4K 403 24
                                    

🅦︎🅐︎🅡︎🅝︎🅘︎🅝︎🅖︎
- Typo ( selalu bertebaran )
- Bukan BL
- Bahasa baku + non baku
- Cerita tidak selalu sesuai alur
- cerita murni hasil imajinasi author
- Dilarang menjiplak karya author!

[ Happy Reading ]

Pemuda tadi atau lebih tepatnya Kenzie sudah sadar dari pingsan akibat obat penenang yang di berikan oleh Zayn

Kenzie sedang memikirkan nasibnya di dunia yang dia tahu adalah dunia novel

Dia masuk kedalam tubuh antagonis yang sebenarnya memiliki nasib yang sama seperti dirinya hanya yang membedakan antagonis ini masih memiliki sang ibu yang menyayanginya berbeda dengan dirinya yang hanya disiksa dan terus begitu dituntut untuk menjadi sempurna

Antagonis tersebut bernama Melviano Kenzie Narendra namanya hampir mirip dengan dirinya yaitu Kenzie Valerian Giovanni putra bungsu keluarga Giovanni

Nasib Melviano sebenarnya tidaklah jauh beda dengan dirinya karena dirinya nanti akan meninggal dunia pada di usianya yang ke 19 tahun karena dituduh sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan berencana yang akan melibatkan sang protagonis pria dan wanita

Perbedaan Melviano dengan dirinya sangatlah jauh yaitu dirinya yang lebih suka menyendiri dan berusaha untuk menjadi sempurna dan memiliki otak jenius sementara Melviano adalah seorang anak bermasalah disekolah dengan banyak kasus yang membuatnya dibuang di kelas buangan dan memiliki otak udang ( bodoh ) dan mudah dimanfaatkan serta dianggap aib oleh ayah dan saudaranya

Melviano sebenarnya sudah meninggal lima bulan lalu akibat benturan dikepala yang disebabkan hukuman dari Arga lalu jiwa Kenzie dipindahkan kedalam tubuh Melviano sebagai hadiah dari Tuhan yang dianggap sebagai hukuman oleh Kenzie karena dirinya hanya ingin mati malah di masukin ke tubuh antagonis yang ujungnya juga bakalan mati

[ XXX ]

Diruangan yang masih sama Melviano atau sekarang kita panggil Kenzie itu sedang duduk dengan menekuk kedua lututnya

" Sialan gini amat nasib gue kenapa gue di transmigrasi in kalo ujungnya juga gue bakalan mati muda " ujar Kenzie kepada dirinya sendiri

" Gue cuman pengen mati dan tenang kenapa gue malah jadi kek gini ?! " Tanya Kenzie kepada dirinya sendiri

Lalu dia menenggelamkan kepalanya di kedua tangannya

" Huft.... Baiklah terima aja sebagai waktu terakhir idup dan nikmati aja gak peduli gue kalo ni alur cerita berubah yg penting gue bahagia dan mati gitu doang " ujar Kenzie sekali lagi

Setelah itu dia melepaskan selang infus nya dengan hati - hati karena takut darahnya keluar terlalu banyak dan membuat sang ibu khawatir

Lagi pula dirinya sudah tidak bisa merasakan sakit apapun karena sudah mati rasa bahkan dirinya sangat jarang menampilkan emosi dan ekspresi wajah hanya datar dan dingin karena siksaan dari ayah nya dulu

Setelah selesai segera dirinya membersihkan sedikit darah dari lukanya Dan mengobatinya dengan Betadine dan menutup lukanya dengan hansaplast

Setelah itu dia segera mencoba bangkit dari kasurnya untuk pergi menuju ke balkon untuk menenangkan diri

Mencoba berjalan dengan hati - hati karena sudah lebih dari lima bulan tubuhnya terbaring dikasur tanpa bergerak membuat tubuhnya kaku

🄷🄰🄿🄿🄸🄽🄴🅂🅂 🄵🄾🅁 🄺🄴🄽🅉🄸🄴 Where stories live. Discover now