WMG || 23

80 53 125
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

.
.
.

Cintailah aku karena-Nya.
Sebab, tak akan ada rasa kecewa yang akan membuatmu terluka.

💗💗💗

"Mau kemana?" tanya Adiba saat melihat Khilya yang berdiri mendadak dengan kedua tangan yang memegang perut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mau kemana?" tanya Adiba saat melihat Khilya yang berdiri mendadak dengan kedua tangan yang memegang perut.

"Ke kamar mandi bentar. Udah kebelet," terangnya kemudian melenggang pergi dengan cepat.

Hanya butuh waktu sekitar 5 menit untuk sampai di kamar mandi. Beruntung sekali saat ini kamar mandi banyak yang kosong. Lantas, perempuan itu langsung masuk, lalu membuang hajatnya dengan cepat.

Setelah selesai, perempuan itu memutuskan untuk segera kembali ke kelas. Namun tepat saat dibelokan keluar dari area kamar mandi, bola matanya tak sengaja menatap seseorang yang tak asing yang ingin masuk ke kamar mandi di bagian laki-laki.

"Tadi Gus Baim bukan ya?" tebaknya sendiri dengan masih berdiri ditempatnya.

"Ah! Kenapa jadi mikirin si Gus itu?" Kepala perempuan itu menggeleng untuk beberapa kali. Ia berusaha untuk menepis semua hal-hal yang sudah menganggu pikirannya.

Karena tak mau semakin menjadi-jadi, akhirnya perempuan itu memutuskan untuk segera melangkah dan kembali ke kelasnya. Namun baru dapat beberapa langkah, mendadak teriakan 'menyebut namanya' terdengar dengan sangat jelas.

"Khilya!"

"Nggak-nggak. Kayaknya aku hanya halu aja deh," ujarnya setelah mendengar teriakan panggilan itu.

Perempuan itu tak menggubris. Toh sepertinya dia memang sedang berhalu.

"Khilya!" panggilnya lagi. Kali ini dengan disusul suara langkah kaki yang semakin dekat.

Trap ... Trap ....

"Eh, apa jangan-jangan itu hantu kamar mandi ya ...." tebaknya tanpa pikir panjang.

Mendadak bulu kuduknya berdiri. Perempuan itu merasa takut sekarang. Dengan secepat kilat, ia mengambil langkah seribu untuk meninggalkan lokasi itu — kamar mandi. Karena saking terburu-burunya melangkah, membuatnya tak sengaja menabrak tong sampah yang entah sejak kapan berada di tengah-tengah koridor.

Dug!

"Astagfirullah hal adzim!" Pekiknya dengan cepat.

"Siapa yang naruh tong sampah di sini sih! Nggak tau kalau ada orang yang lagi buru-buru apa!" ocehnya sendiri.

Terlihat jika perempuan itu masih panik. Bahkan ia masih kerap menyalahkan orang yang meletakkan tong sampah itu. Sedang lelaki yang sedari tadi mengikutinya sejak dari kamar mandi hanya bisa geleng-geleng kepala sambil tertawa kecil.

Why Me, Gus? [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang