Sinukarta Sukontol

10.6K 305 58
                                    

"Ayo cepet."

Aku mencoba melepas cekalan tangan pak Kades, tapi tenagaku kalah kuat olehnya. "Pak, jangan..."

"Udah kamu nggak usah munafik! Kamu suka kontol kan? Suka kontol bapakmu kan?"

Saat pak Kades hendak melucuti pakaianku, sebuah suara bising terdengar dari ponlsenya. Pak Kades panik, dia buru-buru melepas semua ikatan tambang di tangan dan kaki bapak serta memakaikan kembali seluruh pakaian bapak yang teronggok di lantai.

"Sial!" gerutu pak Kades.

Aku sendiri hanya terdiam di pojokan kamar, sebelum tadi pak Kades sibuk dengan bapak. Pak Kades menyuruhku untuk tutup mulut atau dia akan membuat aku dan bapak celaka. Karena takut, aku mengangguk dan hanya bisa diam sambil menerima sebuah botol kecil yang pak Kades berikan padaku, dia memintaku untuk meneteskan cairan itu ke minuman bapak setiap malam jumat.

Aku tak tau pasti apa isi cairan itu, tapi sepertinya campuran obat tidur dan perangsang yang dicairkan oleh pak Kades. Anehnya, kenapa harus malam jumat kuberikan tetesan cairan ini ke minuman bapak? Apa pak Kades berniat menikmati kontol bapak lagi?

"I-ini cairan apa pak?"

Pak Kades melotot padaku. "Nggak usah banyak tanya, yang pasti dengan cairan itu bapak kamu akan nurut sama saya. Kontol dan tubuhnya akan jadi milik saya, bapak kamu akan jadi pejantan di ranjang saya setiap malam. Pokoknya tugas kamu hanyalah memasukkan cairan itu ke minuman bapakmu setiap malam jumat, setelah 3x kali bercinta lagi dengan saya bapakmu akan sepenuhnya jadi mesin pembobol bool saya. Dia akan manut pada saya, tuannya."

Aku paham maksud perkataan pak Kades, dia berniat membuat bapak masuk ke dalam kekangannya. Tidak, aku tidak akan membiarkan itu terjadi.
Bapak tidak boleh melakukannya lagi dengan pak Kades, aku harus mencari cara supaya malam jumat nanti bapak tidak

***

"Kamu nggak apa kan bapak tinggal sehari ke kota?"

Aku mengangguk pada bapak, lagi pula kalau bapak tidak pergi malah akan bahaya baginya. Hari ini adalah hari kamis, yang artinya malam nanti adalah malam jumat di mana pak Kades akan datang ke rumah untuk memeras pejuh bapak.

"Iya pak, bapak hati-hati."

Tak lama, mobil bapak mulai menjauh dan tak lagi terlihat oleh mataku. Karena bosan di rumah, akhirnya aku memutuskan untuk berjalan-jalan di sekitar kampung. Namun, entah perasaanku saja atau bagaimana. Tidak seperti biasanya kampung ini terasa begitu sepi.

Aku berjalan menyusuri anak sungai, begitu sampai di satu saung aku saup-saup mendengar suara orang mendesah.

Plokk... Plokk... Plok...

Aku segera mengintip ke dalam saung itu dan apa yang kutemukan sungguh membuatku menggeleng tidak percaya. Di depanku dua remaja seumuranku tengah beradu selangkangan! Gila, mereka ngentot dengan ganas. Aku bahkan sampai melotot melihat ukuran kontol si remaja yang berperan sebagai prianya, ukuran kontolnya hampir menyamai milik bapak padahal sepertinya dia masih SMP sama sepertiku.

"Atma, ada yang ngintip," ucap remaja yang boolnya tengah disodok.

Sial, aku ketauan mengintip! Dengan cepat aku buru-buru kabur dari sana. Namun, kemudian tanganku dicekal oleh si remaja berkontol besar itu.

"Kamu Awan anaknya pak Joko kan?"

Aku menutup mataku, apa dia gila? Dia mengejarku sampai ke dekat pemukiman dengan keadaan telanjang bulat. "Pakai baju kamu!"

"Jangan khawatir, semua warga di sini sedang pergi mengadakan ritual di hutan."

Aku tersadar, begitu? Pantas saja sepi.

Je hebt het einde van de gepubliceerde delen bereikt.

⏰ Laatst bijgewerkt: Jun 25, 2022 ⏰

Voeg dit verhaal toe aan je bibliotheek om op de hoogte gebracht te worden van nieuwe delen!

Kampung CisangeweWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu