04

7.6K 536 26
                                    

Hari ini kelas Jeno ada pelajaran olahraga. Dan olahraga yang akan mereka praktek adalah berenang.

Jadi sekarang semua siswa-siswi sedang berganti pakaian, dan tentu di toilet yang berbeda-beda.

"Hu.. males banget hari ini ada praktek renang," gerutu Haechan.

Saat ini Haechan dan Jeno sedang berganti pakaian di toilet yang sama.

"Gue juga anjir, paling males kalo badan gue kena air," ucap Jeno.

"Gue takutnya tiba-tiba gue berubah jadi duyung waktu kaki gue nyentuh air," ucap Haechan dengan wajah nelangsa.

Jeno yang mendengar ucapan Haechan, memukul belakang kepala Haechan.

"Gak mungkin lah anjir,"

"Ya siapa tau kan, nanti gue tiba-tiba berubah jadi duyung,"

Jeno yang udah males denger ucapan nyeleneh Haechan, segera keluar dari kamar mandi.

"Mau kemana Jen? Kok lu ninggalin gue sih??" Teriak Haechan.

Jeno tidak menjawab, dirinya terus berjalan menuju ke arah loker untuk menyimpan baju nya.

Haechan segera menyusul Jeno yang mulai melangkah menuju tempat kolam renang.

••••

Semua siswa-siswi telah berbaris untuk melakukan pemanasan. Saat mereka selesai pemanasan, baru ujian praktek dilakukan.

Jeno telah melaksanakan tugas praktek berenangnya. Dirinya kemudian berenang menuju pojok kolam, untuk berenang. Sedikit menjauh dari tempat praktek karena takut mengganggu yang lain nya.

Sedangkan Haechan saat ini tengah tiduran di atas kursi yang memang sudah disediakan disana.

Jaemin melihat ke arah Jeno yang sedang berada di pojok sedikit jauh dari tempat temen nya berada. Tempat tersebut cukup sepi, dan tiba-tiba saja sebuah ide terlintas di dalam otaknya.

Ia pun segera berenang menuju ke arah Jeno, sedangkan saat ini Jeno tengah menghadap ke arah dinding kolam renang, sehingga tidak menyadari seseorang mendekat ke arah nya.

Jaemin kini berhenti tepat di depan pantat Jeno. Memandang ke arah tersebut cukup lama, setelah itu dia memikirkan sesuatu yang akan ia lakukan.

•••

Jaemin menyembulkan kepalanya dengan pelan, kemudian di ikuti oleh tangannya.

Secara tiba-tiba tangan Jaemin menutup mata Jeno, lalu menarik tubuh Jeno masuk kedalam kolam.

Jeno yang merasa terkejut memberontak, ia mencoba melepaskan tangan yang berada di matanya namun nihil.

Kedua tangan Jeno terus menarik tangan Jaemin, namun Jaemin menahannya dengan kuat.

Mengabaikan Jeno yang memberontak, Jaemin menurunkan celana Jeno dan juga celananya.  Memainkan sebentar kejantanan nya agar berdiri tegak.

Lalu tanpa aba-aba Jaemin memasukan penisnya ke dalam hole Jeno. Menggenjot nya secara brutal, agar cepat selesai.

Jeno yang merasakan sakit pada bagian belakangnya, mencoba untuk menarik tubuh nya ke depan, agar benda tersebut terlepas.

Namun Jaemin menahan pinggang nya. Tangan Jaemin mencengkram pinggang Jeno dengan erat, Hinggan kukunya sedikit menancap kedalam kulit Jeno.

Jeno meremas tangan Jaemin, menyalurkan rasa sakitnya. Perlahan Jeno mulai terisak, ia mencoba melepaskan tubuhnya, namun tidak bisa.

•••

Saat dirasa kejantanan Jaemin mulai membesar, Jaemin memasukan penisnya kedalam lubang Jeno. Lalu menumpahkan pejunya ke dalam hole Jeno.

Setelah semua keluar, Jaemin segera mengeluarkan kejantanan nya. Lalu kembali menaikan celananya dan juga celana Jeno.

Jeno bernafas lega saat orang itu melepaskan benda tersebut dari lubang nya.

Jaemin melepaskan tangannya dari tangan Jeno, lalu segera berenang menjauh dari Jeno.

Jeno menyembulkan kepalanya dari dalam kolam. Dirinya terdiam sebentar, karena masih syok dengan kejadian tadi.

Setelah mulai tenang, Jeno melihat ke arah sekitarnya dan tidak ada siapa-siapa.

"Jeno," panggil Haechan.

Jeno mendongakkan kepalanya melihat ke arah Haechan.

Haechan membelalakkan matanya saat melihat wajah Jeno yang terlihat pucat.

"Lu gak papa Jen?" Tanya Haechan dengan panik.

Jeno menggelengkan kepalanya.

"Mendingan lu keluar dari kolam buat istirahat,"

Jeno menurut, ia mengulurkan tangannya bermaksud untuk meminta bantuan ke Haechan untuk naik kepermukaan.

Setelah Jeno naik ke permukaan, Haechan segera menuntun Jeno untuk pergi dari sana.

Sedangkan Jaemin menatap mereka dengan tajam, kedua tangannya mengepal.

Jaemin tidak suka saat seseorang begitu dekat dengan miliknya.

"Gue bakalan bunuh dia gimanapun caranya, karena udah berani deketin milik gue," ucap Jaemin pelan.

TBC

Lagi gak ada ide, jadinya nulis asal-asalan wkwkw.

Semoga suka sama chapter
ini (´∩。• ᵕ •。∩')

PUTUS | JAEMJENOù les histoires vivent. Découvrez maintenant