Bab 9

94.7K 4K 245
                                    

Kali ini Lorraine pulang cepat, ia tak sengaja bertemu dengan Ezekiel di parkiran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kali ini Lorraine pulang cepat, ia tak sengaja bertemu dengan Ezekiel di parkiran. Beruntung parkiran sepi saat Ezekiel menghampirinya dan melingkarkan syal di leher Lorraine.

“Cuaca sore ini agak dingin, berhati-hati agar kau tak jatuh sakit lagi.”

Lorraine tersenyum kecil, sedikit terharu karena perhatian kecil yang Ezekiel berikan kepadanya. Lorraine masuk ke mobilnya begitu pula dengan Ezekiel yang masuk ke dalam mobilnya sendiri.

Mobil milik Lorraine keluar lebih dulu dari parkiran sedangkan mobil Ezekiel di belakang, awalnya Lorraine pikir Ezekiel akan pulang juga namun setelah melihat mobil milik Ezekiel justru melaju ke arah yang berbeda membuat Lorraine menyadari kalau Ezekiel tak langsung pulang.

Dalam hati Lorraine bertanya-tanya, mau ke mana Ezekiel pergi?

Lorraine sampai menghentikan laju mobilnya dan melirik ke arah kaca spion. Melirik mobil Ezekiel yang melaju ke arah berlawanan, pergi menjauh hingga tak terlihat lagi.

Baru saja Lorraine ingin melajukan mobilnya kembali, kaca jendela mobil Lorraine diketuk oleh seseorang dari luar.

Lorraine menurunkan kaca jendela mobilnya, “Ada yang bisa saya bantu?” tanya Lorraine kepada wanita itu.

Wajah wanita itu tampak tak asing menurut Lorraine, seolah Lorraine pernah melihat di suatu tempat. Lorraine berusaha mengingat-ingat hingga Lorraine teringat kalau wanita yang tengah menatapnya itu adalah wanita yang sama yang Ezekiel bawa pulang ke rumahnya kemarin.

“Bisa kita bicara sebentar?” tanya wanita itu kepada Lorraine.

Lorraine sebenarnya ingin menolak, ia tidak mau berurusan dengan wanita itu namun di satu sisi juga Lorraine penasaran apa yang ingin wanita itu bicarakan dengannya. Lorraine juga penasaran apa hubungan antara wanita itu dengan Ezekiel.

***

Pada akhirnya Lorraine menyerah dan memutuskan untuk meluangkan waktunya bicara dengan wanita yang mengetuk jendela kaca mobilnya itu.

Lorraine meminggirkan mobilnya dan membiarkan wanita itu masuk ke dalam mobilnya untuk bicara.

“Aku tidak akan basa-basi, aku mengajak mu bicara karena aku melihat mu dan Ezekiel di parkiran sebelumnya. Aku melihat Ezekiel memakaikan syal itu ke leher mu.” wanita itu menunjuk ke arah syal yang melingkar di leher Lorraine. “Oh ya, nama ku Sarah.”

Wanita itu mengulurkan tangannya untuk Lorraine jabat, Lorraine menyambut tangan wanita itu dengan ramah. “Aku Lorraine.”

“Apa kau kekasih Ezekiel?” tanya wanita itu lagi yang membuat Lorraine mengerutkan keningnya, tujuan wanita itu mengajaknya kemari hanya untuk ini?

Lorraine menggelengkan kepalanya, “Saya bukan kekasih Pak Ezekiel.”

“Kalau bukan kekasih, lalu kau itu siapanya? Ezekiel tidak biasanya bersikap peduli apa lagi sampai memberikan syal miliknya kepada seorang karyawan perempuan biasa.” tatapan Sarah menyipit seolah menatap Lorraine dengan tatapan penuh selidik, “Apa jangan-jangan kau itu pertner ranjangnya Ezekiel?”

Lorraine tak menjawab apa-apa, membuat Sarah menghela nafas berat. “Sepertinya tebakan ku benar karena kau tak menjawab.”

“Anda ini sebenarnya siapa dan kenapa anda meminta saya untuk bicara sebentar dengan anda di sini? Kalau yang ingin anda bicarakan dengan saya itu hal yang tidak penting, mohon maaf saya tidak punya waktu untuk hal itu. Saya harus pul—”

“Aku mantan istri Ezekiel.”

Ah.. jadi wanita ini adalah mantan istri Ezekiel, untuk apa wanita ini ingin bicara dengan Lorraine? Apa wanita itu ingin Lorraine menjauhi Ezekiel karena wanita itu masih belum bisa melepaskan Ezekiel?

“Lalu kenapa kalau anda itu mantan istrinya Pak Ezekiel, apa urusannya dengan saya?” Lorraine tidak bisa tidak terdengar ketus saat bicara dengan Sarah, Lorraine kembali teringat soal Sarah yang bertamu ke rumah Ezekiel semalam.

“Aku datang bukan untuk merundung mu karena kau dekat dengan Ezekiel, aku menemui mu karena aku ingin memperingatkan mu soal Ezekiel. Ezekiel itu tidak seperti apa yang kau bayangkan, dia tidak sebaik itu.” Sarah menunjukkan ekspresi khawatirnya, “Aku bercerai dengan Ezekiel bukan tanpa alasan, Ezekiel itu berbahaya kau harus berhati-hati.”

“Berbahaya? Apa maksud mu soal berbahaya? Apa ini ada sangkut pautnya soal kekerasan yang suka ia lakukan di ranjang?” tanya Lorraine kali ini tak menutup-nutupi kalau ia dan Ezekiel sudah pernah melewatkan malam bersama.

“Kau sudah tidur dengan Ezekiel rupanya, ternyata dugaan ku benar.” Sarah meraih tangan Lorraine dan menggenggamnya. “Kau tidak tahu seberapa bahayanya Ezekiel itu, sebaiknya kau jauhi dia sebelum semuanya terlambat.”

Lorraine menepis tangan Sarah, “Sebelum semuanya terlambat? Memangnya apa yang akan terjadi? Pak Ezekiel sampai detik ini tidak pernah menyakiti saya diluar kemauan saya sendiri, saya tidak merasa keselamatan saya terancam. Sebaiknya anda sekarang turun, saya tidak mau berurusan dengan anda lagi.”

Bukannya turun dari mobil Lorraine, Sarah justru membuka pakaiannya di hadapan Lorraine, menunjukkan bekas luka yang melintang panjang di punggungnya.

“Kau lihat bekas luka ini? Ini buktinya. Ezekiel mungkin akan bersikap lembut di awal-awal, tapi semakin lama Ezekiel akan semakin bersikap extreme. Awalnya mungkin hanya tamparan kecil yang bahkan tak terasa sakit, kemudian tamparannya akan berubah seiring berjalannya waktu. Semakin lama tingkat penyiksaan yang Ezekiel lakukan akan semakin brutal karena sex biasa tidak akan lagi bisa memuaskannya. Aku masih ingat saat Ezekiel menggoreskan pisau di punggung ku dengan tatapan sadisnya.”

Tangan Lorraine terulur menyentuh bekas luka Sarah, “Dia menggoreskan pisau ke punggung mu saat kalian sedang bercinta?”

Sarah mengangguk sembari membetulkan pakaiannya, “Iya, Ezekiel itu mengidap kelainan seksual. Dia itu sadomasokis, aku memperingatkan mu karena kita sesama perempuan. Aku hanya tidak ingin kau menyesal diakhir setelah mendapat bekas luka seperti ku.”

Lorraine menggelengkan kepalanya, ia tidak percaya dengan perkataan Sarah. Bisa saja Sarah berbohong soal lukanya itu, luka itu bisa saja Sarah dapatkan dari kejadian lain bukan karena ulah Ezekiel namun Sarah menggunakan luka itu untuk menipu Lorraine agar Lorraine takut dengan Ezekiel.

Kalau Sarah memang sudah disakiti oleh Ezekiel, kenapa Sarah masih berkeliaran di sekitar Ezekiel? Bahkan ikut dengan Ezekiel kemarin ke rumah?

“Kalau tidak ada lagi yang ingin Anda sampaikan kepada saya, anda bisa turun dari mobil ini.” Lorraine mengusir Sarah, tak mau wanita itu berlama-lama di dalam mobilnya.

“Lorraine.. aku bicara seperti ini bukan karena aku ingin Ezekiel kembali pada ku. Aku bicara begini murni karena aku perduli kepada mu, aku tidak ingin kau menyesal seperti ku. Banyak laki-laki waras di luar sana, Ezekiel berbahaya.”

Lorraine menghembuskan nafas berat, “Terima kasih atas kebaikan hati anda tapi soal dengan siapa saya dekat atau dengan siapa saya tidur, itu bukan urusan anda. Anda sudah jadi mantan istrinya Pak Ezekiel jadi jangan ikut campur soal hubungan saya dan Pak Ezekiel. Sadomasokis atau apapun itu saya tidak perduli, sekarang turun dari mobil saya!”

Tatapan Lorraine sinis, Sarah akhirnya menyerah dan turun dari mobil Lorraine. Hanya bisa memandangi mobil Lorraine yang melaju menjauh meninggalkannya.

“Paling tidak aku sudah memperingatkannya, mau wanita itu percaya atau tidak itu bukan urusan ku lagi.” gumam Sarah bicara pada dirinya sendiri.

Mr. Ezekiel - Neighbor With Benefit [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang