Bab 22

35K 3.2K 233
                                    

Ezekiel bingung ketika ia sampai di kantor membawa dessert untuk Lorraine tapi Lorraine tidak ada di kantor

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ezekiel bingung ketika ia sampai di kantor membawa dessert untuk Lorraine tapi Lorraine tidak ada di kantor.

Karyawan lain bilang Lorraine pulang setelah makan siang dengan alasan sakit. Tapi seingat Ezekiel Lorraine baik-baik saja saat terakhir berpisah dengannya di parkiran kantor.

Ezekiel berusaha menghubungi nomor Lorraine namun panggilannya tidak diangkat oleh Lorraine, pesan yang Ezekiel kirimkan pun tidak Lorraine baca.

Ezekiel takut terjadi hal buruk pada Lorraine, Lorraine tidak biasanya seperti ini. Aneh jika terjadi sesuatu tapi Lorraine tidak mengatakannya kepadanya.

Ezekiel yang belum sempat masuk ke ruangannya sendiri berakhir kembali memasuki mobilnya untuk menyusul Lorraine ke rumahnya, Ezekiel tidak akan bisa tenang sebelum melihat Lorraine baik-baik saja dengan mata kepalanya sendiri.

***

Lorraine berbaring di ranjang memandang langit-langit kamarnya masih dengan linangan air mata yang tak kunjung berhenti.

Lorraine mendengar suara Ezekiel di luar mengetuk-ngetuk pintu rumahnya namun Lorraine tak berniat beranjak dari ranjang untuk membukakan pintu atau pun membalas teriakan Ezekiel yang memanggil namanya.

Lorraine tak mau melihat wajah Ezekiel. Lorraine belum siap melihat wajah yang ia cintai namun ternyata mengkhianati cinta yang sudah Lorraine berikan.

“Lorraine buka pintunya aku tahu kau di dalam! Aku khawatir, biarkan aku masuk!” teriak Ezekiel dari luar untuk yang kesekian kalinya.

Handphone Lorraine pun kembali berdering, Ezekiel tak patah semangat. Ezekiel juga meneleponnya memastikan handphone Lorraine berdering di dalam rumah.

“Aku dengar suara handphone mu Lorraine, kenapa kau tidak mau mengangkat panggilan ku? Ada apa sebenarnya dengan mu, ayo buka pintunya Lorraine.. kau membuat ku khawatir!” teriak Ezekiel lagi dari luar.

Lorraine masih memandang kosong ke langit-langit kamarnya saat bunyi dobrakan terdengar. Ezekiel pada akhirnya mendobrak pintu rumah Lorraine dan memaksa masuk.

Tak lama pintu kamar Lorraine terbuka, muncul Ezekiel yang terengah dengan keringat mengucur di keningnya. Ekspresi wajah yang Ezekiel tunjukan sangat khawatir. Ezekiel melangkah mendekati Lorraine yang berbaring di ranjang.

Ezekiel menghela nafas lega, Ezekiel pikir Lorraine tidak menjawab panggilannya karena pingsan di dalam kamarnya maka dari itu Ezekiel nekat mendobrak pintu rumah Lorraine sampai mencederai bahunya.

Namun perasaan lega itu tak berlangsung lama, Ezekiel kembali khawatir ketika ia melihat wajah Lorraine yang berantakan. Ezekiel baru menyadari kalau Lorraine ternyata tengah menangis.

Ezekiel duduk di pinggiran ranjang, tangannya terulur menyentuh kening Lorraine. “Kenapa kau menangis, apa kau sakit?”

Tangan Ezekiel ditepis kasar oleh Lorraine hal itu mengejutkan Ezekiel karena ini pertama kalinya Lorraine tidak suka dengan sentuhan lembut yang Ezekiel berikan.

Mr. Ezekiel - Neighbor With Benefit [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang