Maylie Annatte

7 2 0
                                    

Kelompok 1
Nama anggota :
- Annisa Ulatiffah
- Ulya Rahma Yanti
Judul Cerpen : Maylie Abentura

   Maylie Annatte seorang gadis yang saat ini berjalan sendirian di lorong rumah sakit. Dokter mengklaim bahwa hidupnya hanya tinggal beberapa minggu lagi dan minim kemungkinan bagi Maylie untuk sembuh dari penyakitnya.

"May mau nyerah aja boleh nggak? Tapi kalau May masih diberikan kesempatan untuk hidup sekali lagi May mau jadi penyihir," gumam Maylie ngasal.

   Tidak lama setelah dia mengatakan kalimat itu sekumpul kabut asap berwarna merah memantulkan cahaya yang sangat menyilaukan dan sangat sulit untuk dilihat dengan panca indra. Setelah cahaya itu hilang Maylie 'pun turut menghilang tanpa jejak bagaikan ditelan bumi.

   Sedangkan di tempat lain ada sebuah Red dragon yang sedang mengelilingi seorang gadis remaja. Gadis yang terlihat tidak sadarkan diri dalam jangka waktu yang lama. Red dragon ini jelas tengah menunggu gadis itu membuka matanya.

"Dimana ini?" tanya gadis itu yang tersadar dari tidurnya. Gadis ini 'tak lain adalah Maylie yang telah menghilang dari dunia nyata.
"Syukurlah kamu telah sadar," ucap Red dragon.
"Siap-Haa Red dragon!" teriak Maylie terkejut.
"Tenanglah, dunia sihir telah mengabulkan keinginanmu dan akulah yang akan menjadi tameng bagi kamu sampai kamu tahu apa sihir kamu," jelas Red dragon.

   Maylie berusaha memikirkan apa yang telah terjadi pada dirinya. Maylie merasa tidak yakin dengan apa yang diucapkan oleh Red dragon padanya, tapi apa mungkin kalau keinginan dirinya kembali hidup sebagai penyihir terkabulkan. Maylie ingin percaya tapi rasanya begitu sulit untuk dimengerti oleh logika.
"Berarti ... aku sudah meninggal di dunia nyata?" tanya Maylie ragu.
"Iya. Kamu meninggal di lorong rumah sakit. Kamu sempat kami buat menghilang lalu setelah itu kami kembalikan ke sana. Namun, hanya raga saja karena jiwa kamu telah bersama kami," jawab Red dragon.

   Maylie yang mendengar penjelasan dari Red dragon hanya tersenyum kecut, bukan seperti ini keinginannya. Maylie berusaha untuk tetap menerima apa yang telah terjadi padanya. Maylie tahu kalau ini akibat ucapannya yang ngasal dan kini dia harus menjalani kehidupan barunya.

  Red dragon langsung terbang ke atas kepala Maylie dan seketika itu mereka berdua berpindah tempat. Tempat itu penuh dengan berbagai warna kristal. Maylie kagum dengan pemandangan yang dia lihat itu.
"Cobalah cari kristal yang sanggup kamu cabut, dan warna apa yang berhasil kamu cabut itulah bentuk sihirmu," ujar Red dragon.

   Maylie mulai mendekati setiap kristal yang ada dan berusaha mencabutnya. Namun, tidak ada satupun dari kristal itu yang berhasil dia cabut, dan malah berimbas tangan Maylie tampak mulai keriput dibuatnya. Maylie tampak mulai menyerah dan menangis sejadi-jadinya.
" Kami kristal bukan air mata, hati yang lembut adalah kekuatan sejati dari seorang wanita. Sentuh salah satu dari kami dan kami semua akan menjadi kekuatanmu." Maylie mendengar suara bisikan itu, tapi dia tidak dapat melihat sosoknya.

   Maylie menyentuh kristal bening yang berada sangat dekat dengannya. Dan setelah itu cahaya berwarna mengitari Maylie, merubah semua yang ada pada Maylie saat itu dan membuat sosok Red dragon berdecak kagum melihat pemandangan indah itu.
"Queen." Red dragon menghampiri Maylie yang saat ini telah tampak seperti penyihir kelas atas.
"Semua kristal itu menyukai kamu karena kebaikan hatimu, tugas saya hanya sampai di sini saja untuk menjaga kamu. Tugas kamu adalah mengalahkan penyihir jahat yang bernama Riyana Zielle, dialah musuh yang sesungguhnya," jelas Red dragon.
"Nama sihir ku? Dan apa aku mempunyai teman di sini?" tanya Maylie.
" Solze. Kamu punya dua teman yang bernama Ciela Serene dengan sihir Ostrina oči 
dan Kaylene Delara dengan sihir Ostrina Srca," jawab Red dragon.

   Setelah menjelaskan Itu Red dragon benar-benar menghilang dan besertakan itu dua wanita yang disebutkan oleh Red dragon telah berada dihadapan Maylie. Dua wanita itu memiliki wajah yang sangat mirip, yang membedakan mereka hanya warna rambut dan warna matanya.
"Ciela. Dia Kaylene," ujar wanita  bermata dan rambutnya berwarna biru tua. Sedangkan Kaylene memiliki mata berwarna coklat terang dan rambut abu-abu.

   Setelah perkenalan singkat itu mereka bertiga terbang menuju istana Raja Aloerd, karena Ciela dapat melihat dengan jelas kalau Riyana berada di sana. Ciela merupakan penyihir yang memiliki ketajaman penglihatan, sedangkan kembarannya Kaylene merupakan penyihir dengan ketajaman hati. Maylie tahu sekarang nama sihir mereka sesuai dengan keadaan mereka saat akan mendapatkan kristal kekuatan. Sedangkan Maylie merupakan penyihir dengan kekuatan air mata.

   Ciela mendadak berhenti sehingga Kaylene dan Maylie terpaksa harus ikutan berhenti. Mata Ciela yang bagian kiri mendadak mengeluarkan darah dan tangannya terkepal kuat. Kaylene juga merasakan marah yang teramat dalam seperti yang dirasakan oleh Ciela. Mata Kaylene langsung berubah merah seutuhnya, dan sayap Kaylene menjadi warna  abu-abu seperti warna rambutnya.
"Hahaha, ternyata kalian berdua menyadari kehadiranku. Penyihir baru? Hahaha, kau tampak sangat lemah sama seperti Joe kembaran mereka," ujar penyihir yang ada di hadapan Maylie.

   Saat mendengarkan kalimat dari penyihir itu beserta amarah dari penyihir kembar ini, Maylie tahu kalau dia adalah penyihir jahat Riyana dan Maylie yakin kalau dia yang membunuh kembaran Ciela dan Kaylene.

   Riyana langsung mengangkat tangannya ke atas lalu muncullah bola hitam. Riyana memusatkan kekuatannya ke langit dan dari bawah terlihat langit mulai menghitam serta mengeluarkan kilatan hitam.
"Mati saja kalian penyihir lemah!" Riyana langsung melempar bolah hitam itu kearah Ciela.
"Huaaa!" Maylie berteriak besertakan dengan air mata yang keluar dari matanya.
"K-kau mungkinkah? Queen? Hahaha, walaupun begitu kau tidak akan mampu menandingi kekuatanku karena akulah queen yang sesungguhnya." Riyana memperbesar lemparan kekuatannya kearah Maylie.

  Maylie menangis semakin kencang hingga yang keluar dari sudut matanya saat ini adalah darah, dia dapat merasakan semua rasa sakit dari para penyihir yang telah dibunuh oleh Riyana. Sedangkan Kaylene langsung menyelinap dan terbang kearah Riyana dengan dendam yang dibendungnya.
"Kay jangan!" teriak Ciela yang ikut mengejar Kaylene.
"Tidak akan aku biarkan kau membunuh teman baru kami!" teriak Kaylene dengan kekuatan yang dia pusatkan pada kuku dan matanya.

   Maylie yang melihat itu langsung mencari celah agar bisa membuat Kaylene melancarkan serangannya dengan tepat. Maylie tidak tahu harus bagaimana, dia merasa bingung karena Maylie dapat melihat masa depan dari air matanya yang jatuh. Dia tahu kalau penyerangan Kaylene saat ini hanya akan membuat Ciela mati terbunuh demi melindungi Kaylene.
" Hati adalah segalanya pusatkan kekuatanmu dan arahkan sebelah tanganmu untuk memberikan kekuatan tameng pada mereka."

   Lagi-lagi Maylie mendengar suara bisikan itu namun tidak dapat melihat sosoknya. Tanpa berpikir panjang Maylie langsung melakukan apa yang dikatakan oleh suara itu. Kekuatannya berhasil melindungi Kaylene dan Ciela dari serangan dadakan Riyana, dan di samping itu Ciela dan Kaylene mampu melakukan serangan kombinasi. Riyana jatuh kedalam gelombang kekuatannya sendiri dan terbawa hanyut oleh hitam pekatnya kebencian.
"Queen," ucap Ciela dan Kaylene menundukkan kepalanya dihadapan Maylie.
"Berdirilah aku bukan queen," titah Maylie.

   Mereka tetap melanjutkan perjalanan menuju istana. Setibanya di istana dugaan  Ciela benar, kalau Raja Aloerd terkena racun. Maylie yang merasa mampu langsung mengambil alih untuk mengobati Raja Aloerd. Beberapa saat setelah diobati oleh Maylie Raja Aloerd terbangun dari tidurnya yang sangat panjang.

   Kaylene dan Ciela diangkat menjadi pelindung kerajaan sihir dan di berikan sebuah pasukan pelindung, sedangkan Maylie dilamar oleh Raja dan menjadi _queen_ baru bagi para penyihir.

TAMAT

Kumpulan CerpenWhere stories live. Discover now