Yang Terkuat Adalah Cinta

6 2 0
                                    

Kelompok 2
Nama anggota :
- Sevina Dwi
- Riski Wulan Sari
- Septiana
Judul Cerpen : Yang Terkuat adalah Cinta

Awan-awan berlarian seperti anak-anak kelinci berbulu putih. Juga beberapa pohon bergoyang ditiup angin beburitan. Ya, hari ini cukup mengerikan bagi seorang laki-laki berambut cokelat yang tengah menendang bannya. Bannya bocor dan na'as itu terjadi di jalanan yang diapit hutan yang cukup lebat.
Lelaki dengan hidung mancung itu kemudian mengambil kunci dari tempatnya serta melangkahkan kaki menuju ke rumah temannya. Nama lelaki yang mempunyai anugerah wajah tampan itu adalah Harry. Lelaki itu melanjutkan berjalan hingga saat di tengah jalan, dia melihat sosok lelaki tua dengan tongkat menopang. Harry bersikap seolah mengacuhkan lelaki tua yang tengah ditopang tongkat kayu.
Lelaki tua itu menatapnya lekat. "Kamu mau ke mana?"
Harry terdiam sembari akan meneruskan jalan, tetapi tangannya dipegang oleh lelaki tua tadi. "Jangan pergi dulu, bantu kakek bawa kayu-kayu bakar ini ke rumah," lirihnya sambil menunjuk kayu yang berserakan dan disenderkan pada pohon yang kokoh.
"Maaf Kek, saya gak bisa."
"Tapi, tolong Kakek, anak muda."
Harry hendak melanjutkan jalan, tapi tiba-tiba saja pinggangnya seperti dicengkeram cahaya yang menyetrumnya. Sakit. Harry rasa ia tidak menapak di tanah lagi. Kakek-kakek itu langsung saja tertawa lepas dan berubah bentuk menjadi lelaki dewasa dengan tahi lalat di bawah kelopak mata dan berbaju biru gelap dan kulit hitam menyelimuti sekujur tubuhnya.
"Saya tahu kamu adalah seorang infinity, kamu tidak bisa kabur dari saya, anak muda ...."
Harry seketika bungkam langsung mencoba sihirnya. Namun, ia tidak bisa karena ia tahu kalau ia adalah infinity baru-baru ini setelah bertemu dengan sosok sahabatnya—Ace. Harry yang sudah putus asa seketika berubah menjadi makhluk mengerikan nan besar. Makhluk itu seperti monster yang memiliki tubuh runcing seperti batang pohon yang dibentuk memiliki sisi tajam.
Dan saat itu juga Harry menyadari sesuatu. Ia tidak bisa kabur atau melakukan apapun. Karena dirinya dikontrol dalam bentuk makhluk besar bernama faga. Makhluk mitologi yang dulunya adalah infinity dan belum mengenal baik kekuatannya yang luar biasa. Dan lelaki dewasa penyihir itu adalah pemburu infinity yang belum menyadari adanya kekuatan luar biasa dalam diri korbanya.
Lelaki penyihir itu adalah Daryl Van Horne. Legenda vampir mengatakan bahwa Daryl Van Horne melakukan hal itu sebab dia pernah jatuh cinta kepada seorang perempuan infinity. Dan diperbudak oleh perempuan yang dicintainya. Hingga Daryl berusaha lepas dari perempuan yang dicintainya. Namun, takdir berkata lain, Daryl dibuang ke dunia sihir yang menjadikannya seorang penyihir jahat.
Sisi lain aku yang mengingat kejadian mengerikan itu melirik buku novel yang hanya kubuka cover bagian belakang sembari menggambar sedikit inci kejadian itu. Aku luruh dalam luka kala melihat sahabat baikku itu menjadi musuh terbesar duniaku. Dunia vampir. Aku yang terpejam merasakan hatiku ditusuk belati putih seketika membuka mata saat melihat sosok perempuan berambut panjang dengan kulit putih dan setinggi 165 cm menaruh bukuku dengan kasar. Perempuan itu ... perempuan itu menatap gambaran Harry yang menjadi monster faga.
Lalu aku menutup novel itu dengan kasar.  "Patroras nity leoka ...."
Bibirku yang murung tertarik sedikit. "Kamu?"
"Tidak ... kenapa aku mengucapkan hal itu?"
"Faye!!" panggilku kala sosok perempuan itu pergi dari perpustakaan dengan langkah kaki mantap. Aku menyipitkan mata kala ada cahaya kecil yang melubangi meja tatkala Faye mengucap mantra itu. Dan di meja yang sudah terlubangi terdapat gambar penyihir Daryl.
Aku bergumam, "Dia infinity? Faye? Benarkah?"
Satu hari di mana embun mengisi kekosongan di atas daun, aku berjalan sembari menarik napas menuju taman yang terdapat gazebo. Ya, sosok Faye berada di sana seorang diri sembari mengacak rambut nampak jengkel. Aku menepuk pundaknya kemudian mengacak rambutnya sedikit gemas. Jelas saja kala gadis itu menoleh, tampilan wajahnya tidak seterang dulu.
"Ace? Apa yang kamu lakukan di sini?"
"Faye? Kamu infinity? Kamu pasti tahu sosok penyihir yang mengubah infinity menjadi faga."
Faye menggeleng. "Itu bukan urusanku!"
"Faye, apa kamu tahu tentang Harry? Sahabat kita, kita bertiga selalu seolah tali yang saling terhubung. Dan sejak Harry dikabarkan hilang, kamu juga nampak murung. Apa kamu memikirkannya?" Faye mendelik kaget.
"Tidak!"
"Faye, Harry juga infinity dan sudah dikutuk menjadi faga."
Faye tertawa penuh luka. "Hahaha ... aku bodoh Ice. Benar-benar bodoh."
Faye menarik napas panjang. "Aku membuat permintaan di Danau Sarau agar Harry tidak mengetahui dia infinity dan kekuatannya disegel untuk menjauhkan dia dari jangkauan penyihir sialan itu!!"
"Apa?" Aku terkejut setengah mati.
Faye mengangguk perih. "Iya, aku cinta dia. Aku ingin melindungi dia, tapi malah terjadi sebaliknya."
"Dan na'asnya aku harus kehilangan sebagian kekuatanku karena meminta permintaan kepada danau tamak, itu!"
"Faye ...."
"Aku akan bertanggung jawab, Ice. Aku akan melakukan apapun agar Harry menjadi manusia seutuhnya dan tidak menjadi infinity atau terburuknya dikutuk menjadi faga."
"Faye tapi ...."
"Bantu aku mengalahkan Daryel, bantu aku membunuhnya."
Tatapan mata Faye nampak berkaca-kaca. Setelah jam berputar begitu cepat dan murid SMA Pariwara berhambur masuk kelas. Faye juga meninggalkanku dengan punggungnya yang sudah menghilang di balik kelas XI MIPA 1. Aku baru tahu tentang Faye dan dia memang selalu ceroboh. Dalam hal apapun.
Dan tepat di mana senja bertahta, langit-langit bersiap diserbu kegelapan, serta angin malam menyeruak dingin. Aku dan Faye berjalan mengendap menuju goa yang dipenuhi burung hantu. Aku dan Faye berhati-hati dengan sekitar. Karena di sini, nuansa temaram sangat terasa.
Saat yang sama, ada suara gemuruh yang datang. Mengejutkannya kami sudah dikepung oleh faga di dua sisi goa. Dan salah satu Faga yang kukenal juga ada di sana, Harry. Dua detik kemudian Daryel datang membawa tongkatnya. Dengan ayunan ringan, Daryel dapat menerjang pertahanan Faye dan aku.
"Vampir dan infinity lemah!" pekik Daryel penuh kepercayaan diri.
"Penyihir seperti mu perlu merasakan rasa sakit, Daryel!"
"Siapa namamu? Oh, kamu yang membuat permintaan bodoh dan membuat kekuatan temanmu tersegel?"
Faye menatap Daryel dan sosok faga Harry dengan tajam dan dalam. "Harry! Sadar!"
Saat itu juga Daryel menyadari adanya rasa pada Faye untuk Harry. Penyihir jahat itu pun mengontrol Harry untuk melemahkan Faye. Harry dengan keterpaksaan mengikuti apa yang Daryel katakan hingga Harry membanting aku dan Faye. Membuat tubuh kami dipenuhi darah.
"Harry!" Faye menjerit.
"Sialan!" umpat Daryel saat menyadari aku melesat cepat dan mencoba menonjok Daryel dari berbagai sisim.
Namun, Daryel dengan mudah menyuruh para faga melumpuhkan ku. Dan saat itu Faye maju dengan keberanian dan berusaha menyadarkan Harry. Menuju Harry harus melewati beberapa Faga yang menggunakan sihirnya untuk membunuh Faye perlahan. Hingga di titik Faye berhadapan dengan Harry, ia melemah.
Ia memeluk Harry kemudian mengatakan, "Pada suatu hari, ada gadis bodoh yang berusaha melindungimu. Ada gadis bodoh yang berusaha menjadi bayanganmu tanpa kamu sadari. Dan gadis bodoh ini berusaha mengucapkan aku mencintaimu. Walaupun, aku tahu gadis bodoh ini akan mati di tanganmu sendiri."
"Faye!!" jeritku menatap tubuh Faye yang akan diinjak Harry.
Namun, kurang beberapa centi, tubuh Harry berubah menjadi manusia seutuhnya. Dan saat yang sama, Harry menangis menyadari Faye yang mencintainya selama ini. Harry memeluk tubuh Faye yang mengucur darah segar. Saat itu Faye tersenyum penuh dan tidak sadarkan diri. Tatkala Harry menyadari Faye telah tidak bernapas, dia mengecup dahi Faye membisikkan kata-kata indahnya.
"Faye, aku mencintaimu, dan tunggu aku di keabadian."
Semenit kemudian tubuh lelaki infinity itu bercahaya, terangkat ke atas. Menari-nari di atas udara dan mengejutkan cahaya putih berhambur ke faga-faga dan penyihir yang membuat tubuh mereka kaku. Kaku dan cahaya itu semakin silau. Merubah goa yang kokoh menjadi meledak.
Aku pun tiarap dan berlindung kala goa meledak. Saat cahaya dan goa sudah berhamburan, aku membuka mata. Mendapati Harry tersenyum dan mengucapkan sebuah kata terakhir, "Kita akan berada di keabadian."
"Aku dan Faye ...." Harry tersenyum ke arahku sambil menidurkan kepala Faye di pangkuannya.
Aku tersenyum saat melihat tubuh keduanya melenyap. Melenyap diputari cahaya putih yang indah. Memang, kekuatan cinta di kala akhir adalah luar biasa. Bahkan saat keduanya akan mati saja, kekuatan cinta mereka menyala. Aku tersenyum kala menyaksikan sendiri yang terkuat bukanlah infinity, Faga, atau Daryel—penyihir lelaki itu. Namun, yang terkuat adalah cinta. Cinta di akhir napas.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 26, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Kumpulan CerpenWhere stories live. Discover now