Chapter 4 : Hadiah

1K 137 106
                                    

"Hei Taufan ..." Panggil Halilintar

"Ya?"

"Siapa yang bakal jemput anak lu, kalau lu pulangnya sore?"

.
.
.

Baby Liung-Chapter 4

.
.
.

Panik.

Itu yang di rasakan oleh Taufan sekarang. Ia lupa kalau jam pulang sekolah anak SD lebih cepat daripada jam pulang anak SMA. Taufan tak henti hentinya bergumam dan menyalah kan dirinya sendiri diatas meja kantin. Bahkan sampai tidak nafsu makan.

Tak lama Solar datang bersama dengan Duri membawa makanan dan ikut duduk bersama yang lainnya.

"Oh? Kak Taufan kenapa?" Duri

"Gini, kita lupa kalau jam pulang anak SD lebih awal" Gempa

"Lalu?"

"Mungkin dia bakal pulang sendiri terus tersesat, ilang deh" Ice

"Bagaimana kalau tiba-tiba ketemu orang jahat?" Blaze

"JANGAN NAMBAHIN PANIK DONG!" Taufan

"Apa susahnya? Telpon aja Tok Aba suruh jemput" Solar berkata santai sambil meminum es Boba nya

"Lah iya ya!" Taufan merogoh sakunya untuk mencari handphone nya

"Semoga anak lu ngga sama bodoh nya kek elu" Halilintar

"Iya, si paling pinter anaknya ... anak diajak ngerjain soal fisika, situ sehat? " Gumam Taufan

Seketika keluar pertigaan merah di kepala Halilintar, ia siap membanting adik pertama nya tersebut kapan saja seandainya Gempa tidak menahannya.

.
.
.

Sementara itu di waktu yang bersamaan di planet lain. Alien dengan topi merah dan jubahnya yang selaras atau bisa kita sebut sebagai Maripos, menghadap ke seseorang di depannya.

"Bagaimana dengan Kupu-kupu itu?"

"Rupanya kupu-kupu tersebut ialah sebagian kekuatan dari Beliung yang memisahkan kan diri, Tuanku" jawab Maripos dihadapan orang tersebut

"Menarik, dia anak yang manis ya, aku harap kau tidak salah mengambil foto ini"

"Itu benar fotonya, Tuanku, Apakah saya harus mengawasinya sekali lagi?"

"Tidak perlu, biarlah mereka menjalani hidup mereka sendiri tanpa ada campur tangan kita"

"Baiklah"

.
.
.

Kembali ke masa sekarang, Beliung kini sedang bermain bersama teman barunya di dekat Kokotiam milik Tok Aba. Apalagi di dekat sana memang ada lapangan khusus untuk anak anak bermain.

Disana juga ada Ochobot yang mengawasi dan juga sekaligus membantu pekerjaan Tok Aba. Hingga kemudian, Beliung datang menghampiri Tok Aba yang sedang beristirahat di kokotiam nya.

"Atok! Atok!"

"Iya... Ada apa?"

"Liung mau main ke rumahnya Ahmad!" Katanya bersemangat

"Ahmad? Anaknya Bu Salamah kah?" Kata Tok Aba menatap ke temannya Beliung

"Benar, Atok" jawab Ahmad

"Okelah... Tapi jangan pulang terlalu sore ya"

"Baik, Tok!" Beliung

Keduanya pun berjalan bersama hingga jejak mereka menghilang dari hadapan Tok Aba.

Baby LiungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang