Chapter 9 : Angin

791 116 19
                                    

Taufan masih memejamkan matanya sejak dibawa pulang ke rumahnya. Sementara itu Ice dan Blaze di suruh Halilintar untuk menjemput Beliung di kokotiam.

"Kita lagi... Kita lagi..." Blaze

"Gua pingsan lu tangkep ya" Ice

"Yang ada gua tinggalin lu disini"

Tak berapa lama, mereka pun sampai di depan kedai coklat antik tersebut. Mereka berdua bertemu dengan tok Aba yang sedang menyajikan coklat untuk pelanggan dan Ochobot yang membersihkan meja.

"Tok, Liung mana?" Tanya Blaze

"Liung ada dirumah, dia tiba tiba demam sewaktu main sama Ahmad"

"Loh! Kok kita ngga tau?!" Blaze

"Atok suruh dia tidur setelah minum obat, wajarlah kalian tidak tau... Mana Taufan? Kenapa bukan dia yang jemput?"

"Kak Taufan pingsan, Tok, dia habis berkelahi sama kakak kelas" Ice

"APA?!" Tok Aba seketika terkejut

"Blaze juga ikutan, Tok"

"Te-tenang, Tok, Kak Hali dan Kak Gempa dah kasih hukuman ke kita kok" Blaze

"Huft... Ya sudah, lain kali Atok yang bakal kasih kalian hukuman"

"Taufan pingsan?" Tanya Ochobot menghampiri mereka

"Iya"

"Seperti bukan Taufan yang biasanya"

.
.
.

Sementara itu, Gempa membawakan bubur hangat ke dalam kamar untuk Taufan apabila ia sudah bangun. Tapi tak seperti yang diharapkan, ia tidak bangun sama sekali.

"Gimana, Kak Hali?" Gempa memasuki kamar tersebut

"Masih belum bangun, malahan wajahnya makin pucat"

Drap!

Drap!

Drap!

"Bisa tidak jangan lari lari dirumah?!" Suara Solar yang berteriak di luar kamar

"Husst.... Jangan teriak, ini genting btw" Blaze

"Apa yang genting?" Gempa keluar dari kamar

"Beliung ada di kamarnya, kata Tok Aba dia demam" Blaze

Mendengar ucapan Blaze, segera lah Gempa menuju ke arah loteng tempat Beliung tidur. Di sana ia menemukan Beliung yang tertidur dengan dahinya yang mengkerut menampakan sedang kesakitan.

"Liung.... Kau oke? Apa ada yang sakit?" Gempa

"Enggh... Liung mau sama papa"

"Iya, ayo kakak gendong"

Kemudian Beliung di gendong oleh Gempa dan dibawa menuju ke kamar tempat Taufan tertidur.

Di sana ada Ochobot yang sedang meng-scan tubuh Taufan dengan sinar biru nya. Hingga beberapa saat, akhirnya robot kuning bulat tersebut berhasil mendapatkan datanya.

"Taufan kekurangan elemen angin, dia butuh elemen angin tambahan untuk membuat nya terbangun" Ochobot

"Tapi bagaimana caranya mendapatkan elemen angin?" Solar

"Tidak perlu dicari, kini tubuhnya sudah perlahan lahan menyerap angin di sekitar nya"

"Mau cama papa" Beliung tiba tiba meronta-ronta dari gendongan Gempa

"Apakah sebaiknya kita menjauhkan Beliung terlebih dahulu?" Halilintar

"Kupikir ada benarnya juga, Beliung menyerap terlalu banyak elemen angin milik Taufan" Ochobot

Baby LiungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang