4. Menyesaikan misi.

9 0 0
                                    


Hai! biasakan vote sebelum membaca ya❤

Maap aku baru up lagi!

siapa yg rindu suasana ini?

17:27/kutabali/21

17:27/kutabali/21

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❤❤❤

Mungkin ini jadi yang paling bersejarah dalam hidup Reyhan, Karna dirinya benar-benar mampu mencairkan sedikit es di dalam diri Ginda. Hatinya memang membeku, Namun sesaat Ginda melihat dengan mata hatinya bagaimana seorang cowok sangat mengkhawatirkan dirinya. Disitulah, entah mengapa Ginda mempercayakan laki-laki asing itu memasuki kehidupannya.

Mereka tengah berada di pesisir pantai,  pemandangan lautan lepas itu sangat menghipnotis mata di sore hari. Terlebih saat suasana senja seperti ini, Kicau burung dan suara ombak menyatu ke dalam kalbu.

kakinya menyeret masuk ke dalam pasir-pasir pantai itu, Hati Ginda terbuka saat seseorang kini sudah berani mengetuknya "Mereka itu jahat, Mereka cuma bisa ngecilin orang kecil seperti gue."

Reyhan menatap lekat wajahnya, Melihat kesemua kesakitan yang ada dikedua mata itu "Gak kaya berita yang tersebar viral itu, itu cuma fitnah. Gue yang gak punya kekuatan ini gak bisa berbuat apa-apa."

"Awal mula, Gue di tolong baik sama Proffesor Antonio. Dia sering melakukan project nya di jakarta tempat gue magang, Dia selalu muji gue, Muji hasil kerja keras gue, dia juga gak segan kasih gue sebuah give tapi gue selalu nolak."

"Berlangsung beberapa bulan, Dia juga sering kasih gue nilai tambahan dimata kuliahnya, sampe akhirnya suatu malem dia minta tolong gue buat bantuin dia yang lagi ada masalah."

Reyhan terhanyut, Dia mendalami semua cerita Ginda yang menampilkan raut sendu. Tidak ditemukan kebohongan, Itulah yang bisa ditangkap nya oleh Reyhan Mahasiswa ilmu Psikologi, "Dia nemuin gue, Dan minta anter ke sebuah hotel, Dia bilang kalau dia itu mau mergokin istrinya yang akhir-akhir ini selingkuh."

"Ya gue percaya, Karna dia bilang ke gue nanti yang jadi saksi perselingkuhannya di media."

"Tapi, itu semuanya cuma manipulatif dia, malem itu gue dijebak di hotel. dan ternyata keadaan justru berbanding sebaliknya. Istrinya yang mergokin gue, Makanya sampai ada tuduhan gue cewek simpenan."

"Lo bisa Gin cari bukti kalau lo emang gak salah."Reyhan angkat bicara membuat Ginda tersenyum sangat tipis.

"Emang bisa?"Kini Ginda menaikkan satu alis.

Reyhan tersenyum santai "Bisa, Yang namanya kebenaran itu selalu punya jalan sendiri buat menang."

Ginda menunduk dengan lekung senyum yang ditarik ke bawah. Ucapan laki-laki di depannya seolah satu dari jutaan orang yang selalu membelanya mati-matian, Tangan Reyhan terangkat mengusap tangan Ginda. Membuat sang empu kembali menatapnya.

Satu tangan Reyhan mengambil pasir pantai di genggamannya "Butiran debu emang gak terlihat, tapi sebutir debu juga bisa melukai mata."Reyhan tersenyum penuh arti.

"Besok kita ke hotel tempat lo dijebak itu, kita cari bukti disana. Gue bantu lo sampe urusan lo di universitas lo itu tuntas."

"Buat apa lo peduliin gue? Lo kan gak kenal gue?"Ginda menyergah.

"Kenal, 30 menit 14 detik pukul 17:27 waktu kita barusan. Gue udah paham lo siapa."Reyhan menaikkan kedua alisnya.

"Lo sendiri siapa?"Ginda malah menantang Reyhan dengan satu alis terangkat.

"Gue Ali, Cowok yang satu hari itu bikin lo kesel tapi satu hari sekarang bikin lo percaya."Reyhan tersenyum sangat manis.

"Kepedean!"Semprot Ginda membuat Reyhan Tertawa.

Ginda bangkit dari duduknya, Saat tangan jail Reyhan bergerak ingin merangkul. Ginda menjulurkan lidah dan berlari hal itu justru membuat Reyhan dengan senang hati untuk mengejarnya. Reyhan memang selalu menggoda Ginda, membuat Ginda tak mampu menyembunyikan senyumnya kepada langit yang telah menguning.

"Senja pernah menjadi bukti, Bahwa aku pernah bercerita di bawahnya. Bertemu seseorang baru yang menjadi penyelamat atau pemberi luka hebat bersamaan."

•••

BERPISAH ITU MUDAH [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang