65

53 10 1
                                    


Bonten pov

1 jam sebelum kejadian.

"Haah bosannya."desah sanzu duduk telentang dengan sebuah katana di pelukannya.

Kalian mau gantian ngak?

"Ketimbang ngak ada kerjaan,kenapa ngak jaga anak si presiden itu?"ucap rindou mendengus menatap malas kearah sanzu.

"Kau tidak tahu?yg kuinginkan adalah kesenangan,bukan pekerjaan membosankan yg menyangkut anak kecil bau kencur itu."kata sanzu menjawab balik.

Ran hanya terkekeh mendengar jawaban sanzu dan kembali fokus membantu koko untuk menghitung jumlah uang yg disalurkan dari nasabah.

Mikey duduk disofa tengah dengan memangku bungkus taiyaki dipahanya.

Sambil sesekali melirik pekerjaan anak buahnya yg ngak becus itu.

"Sebentar lagi izana kembali,kita akan mengeksekusi para pengkhianat itu dan meledakkan gedung ini."kata mikey dengan masih mengunyah taiyaki miliknya.

"Aku menunggu omellet buatan kakucho."ucap ran dengan sedikit bernada.

"Aku juga sudah lapar,bos tidak membiarkan kami makan taiyaki milikmu."kata rindou melihat bungkus taiyaki milik mikey yg sudah mengempis.

"Kita ketemuan di lift nanti,kamu bisa minta kakucho membawanya sekalian disana."ucap mikey berdiri untuk mencari minum karena tersedak selai kacang merah.

Setelah percakapan yg cukup panjang dan menggugah selera itu,mereka pun berkumpul di lift untuk membahas masalah pengintai atau penyusup yg akhir-akhir ini sering muncul tanpa bisa dideteksi oleh alat pelacak manapun.

"Ooh jadi kalian berdua habis modusin aira?jadi gimana reaksinya?"tanya izana sedikit penasaran.

Mereka semua sedang berkumpul bersama didalam lift.

"Yaah seperti yg kau duga,dia hanya memakan coklatnya."kata ran sedikit terpukul.

"Bunganya diberikan pada fans beratnya yg juga kohainya dalam kantor itu."ucap rindou yg juga merasakan hal yg sama seperti ran.

Namanya juga saudara.

"Dia memang bukan orang yg menyukai hal semacam itu,kecuali kalian memberinya buket yg bisa dimakan kemungkinan dia akan menerima sangat tinggi."ucap wakasa mendengus pelan.

"Tapi mungkin saja setelah ini dia akan menyadari cinta kami berdua dan mulai menerima kami."ran yg positif thingking merasa bahwa aira sudah menghilangkan rasa bencinya pada bonten.

Padahal masih sama.

"Tidak akan semudah itu ferguso,dia bukanlah gadis yg mau memaafkan kesalahan orang semudah memakan kacang polong."kata mikey menekuk kedua alisnya sampai bersatu.

"Sudahlah lupakan soal ini sementara waktu,sekarang kita fokus saja ke pekerjaan."ucap takeomi mengheningkan suasana seketika itu juga.

Sampai liftnya turun dilantai paling bawah yaitu lantai 12.

Tepat saat pintunya terbuka mereka melihat aira yg sedang memakai baju seperti seorang penyihir tengah berdiri disana sambil membawa kabel bekas bom tadi.

Secara bersamaan mereka menatap kearah aira yg juga balas menatap mereka juga.

Akhirnya jadi saling tatap-tatapan kayak di film india.

"A-airicchi?!"kaget mikey sampai lupa cara berkedip.

"Bagaimana kau bis-

"Whoopsies...sayonara!"dengan kecepatan super aira berlari menjauh dari arah lift.

Just For You (HIATUS SELAMANYA) Where stories live. Discover now