Part 1

30 22 68
                                    

HAI BESTIEEE!!!

Ada yang masih lanjut ke sini kah?

Btw Happy Reading!!!

•••

"Jelek?kagak."

"Perasaan gue masih ganteng,tapi napa di tolak mulu sama si Momon." ucapnya seolah frustasi.

Lihat di cermin kawan,yang tadinya rambut sudah disisir rapi kini kembali acak acakan.

"Semar mesem sabi kali?" tanya nya entah pada siapa.

Pikirnya "Bila tampan kau tolak,maka dukun pun bertindak."

Arko terkekeh dengan pemikiran anehnya.
Dengan cepat ia menyugar rambutnya kebelakang seraya memakai dasinya dengan asal.

Jangan pikir kalau Arko ini anak rajin kawan,sekarang lihatlah sudah pukul delapan lebih belasan menit ia masih bersantai berdiri di depan cerminnya sambil mengagumi wajah tampannya.

Jangan juga kalian fikir kalau Arko juga anak yang pemalas,no no no salah besar kalau itu pemikiran kalian.

Nyatanya si tampan Arko ini sudah berdiri di depan cermin sejak pukul lima pagi.

Ckck sungguh mengagumkan.

Apakah Arko masuk kriteria idaman kalian?

"Arko kamu ini kaya perawan aja,dari tadi dandan ngga selesai selesai." ujar sang bunda yang datang tiba tiba sambil menarik telinga anaknya.

Sontak Arko yang sedang bergaya di depan cermin pun terlonjak.

"Aduh aduh bunda,lepasin sakit ih." rengek Arko.

Lihatlah telinga tampanya kini sudah berubah menjadi seperti telinga kucing.

"Makanya nggak usah gaya gayaan,ditungguin dari tadi ga turun turun malah cengar cengir kayak abis dapet pisang." serkas bunda.

"Emangnya Arko monyet apa?" jawab Arko dengan sebal.

"Nah nyadar dari tadi,itu juga kenapa monyong monyong mau di pukul pake sendal atau mau cosplay jadi bebek?"

"Tampang kaya gini gaya gayaan mau ngajak calon mantu balikan,yang ada di tolak duluan kamu sebelum berjuang." ujar bunda dengan santai.

Deg...

Langsung kena mental Arko.

Bundanya itu gimana sih,bukanya di semangati malah dipatahin mental gentle nya.

Lihatlah,bahu kokohnya sekarang sudah merosot seolah pasrah,bibirnya mengerucut,dan tatapannya yang pasrah membuat bundanya gemas ingin melemparnya dari balkon.

"Udah udah,cup anak gantengnya bunda.Ayo langsung turun aja sarapan biar semangat berjuangnya." ajak bunda sambil menarik lengan kekar Arko.

•••

Menatap polos gerbang tinggi bewarna hitam,itulah yang dilakukan Arko sekarang.

Waktu sudah menunjukkan pukul 08:56 yang tandanya kurang empat menit lagi bel istirahat akan berbunyi.

Jujur,Arko bukanlah si bad boy berbadan tegap yang selalu menaiki motor sport dengan kerennya.

Bukan juga si rich boy yang selalu bergonta ganti mobil di setiap harinya.

Arko bukanlah ketua geng terkenal ataupun sang penguasa sekolah.

Arko hanyalah cowok berpenampilan brandal yang ditemani dengan ribuan spesies mantan disisinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 03, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Eh,Mantan!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang