3.

446 70 6
                                    









Pernikahan jisoo dan putra mahkota Lee taeyong akan diadakan besok. Hal ini dilakukan atas perintah ibu suri sendiri dan membuat para media beramai-ramai menginfokan kabar pernikahan tersebut, akibatnya hal itu membuat heboh masyarakat dan menimbulkan pro dan kontra diantar mereka karena hal ini adalah hal yang baru, wanita yang menjadi calon putri mahkota bukan berdarah bangsawan.

"Apa kau menganggap kami ini temanmu? Kenapa kau tidak mengatakan tentang hal ini" Ucap sowon yang menunjukkan koran berisi berita tentang pernikahan jisoo.

"Yak jisoo kau benar-benar!" Seulgi

"Maaf, sebenarnya aku ingin mengatakan hal ini pada kalian...
Tapi menunggu waktu yang tepat dan aku juga tidak menyangka mereka akan mengadakan pernikahan secepat ini..." Ucap jisoo yang dipenuhi penyesalan.

Matanya bertukar pandang dengan wonwoo yang baru saja datang, ia tersenyum kepadanya namun laki-laki itu menunjukkan ekspresi datarnya, setelah mengambil seragam olahraga ditasnya ia pergi begitu saja keluar kelas tanpa menyapa jisoo, hal yang sering wonwoo lakukan padanya.

Begitu sesak dadanya sekarang melihat hal itu. Begitu pula sahabatnya sowon dan seulgi yang juga meninggalkan jisoo dikelas sendirian, membuat gadis itu memilih duduk dibangkunya dan merenung.

"Kau tidak pantas jadi putri mahkota" Ucap jaehyun yang baru saja tiba, ia tidak sengaja mendengarkan obrolan mereka.

"Aku memang tidak pantas,hanya seorang gadis dari keluarga biasa yang sama sekali tidak berkelas. Pantas saja diluar sana juga banyak yang membenciku"

"Bukan begitu maksudku, kau akan menjadi pendamping raja. Seorang putri mahkota harus mempunyai mental yang kuat dan semangat yang tinggi"

"Haruskah begitu?"

"Nanti setelah kau menikah dengannya kau akan mendapatkan banyak kritikan dari masyarakat bahkan anggota kerajaan setiap hari, karena itu mulai sekarang kau harus mempersiapkan diri supaya tidak terbawa perasaan dan akan terbiasa nantinya"

"Benar juga kenapa tidak terpikir olehku, jika seperti ini terus tidak akan ada bedanya. Ngomong ngomong kita tidak terlalu dekat, kenapa kau terus bicara denganku"

"Karena kita teman sekelas bukan, membangun pertemanan sangat penting, apalagi kita akan menjadi saudara ipar"

"Apa mereka tidak tau kau seorang pangeran?"

"Akan lebih baik mereka tidak tau, jadi putri mahkota apa kau mau berteman denganku? "

"Akan kupikirkan, setelah aku lebih mengenalmu"

Jaehyun tertawa. "Yakk kau benar-benar pemilih"

















"Selamat atas pernikahanmu" Somi mengulurkan tangannya sambil tersenyum pada taeyong dan saat ini mereka berdua berada diatap sekolah.

Putra mahkota tidak membalasnya, sedari tadi ia meletakan kedua tanggannya dikedua saku celananya dan pandangan wajahnya masih setia menatap lurus pemandangan kota. "Seandainya waktu itu kau menerimanya.. "

"Pernikahan bukan menjadi halangan. Setelah kau menikah, kita masih bisa berkumpul lagi, melakukan hal-hal yang selalu kita lakukan bukan"

"Mungkin nanti akan berbeda" Ucap putra mahkota kemudian berjalan meninggalkan somi disana, gadis itu memasang ekspresi antara menyesal dan kecewa.
Taeyongnya yang dulu tidak pernah mengabaikannya seperti ini.





















"Mau sampai kapan kau dikamar terus? Cepat keluar makan malam" Ucap Ibu jisoo.

Gadis itu sepulang sekolah langsung pergi ke kamarnya, sikap wonwoo disekolah tadi memenuhi pikirannya. Setelah kelas selesai wonwoo langsung pergi begitu saja mengabaikannya. Untungnya Sowon dan seulgi masih memahami dirinya dan mereka tidak marah lagi pada jisoo.

PRINCESS HOURS (Taeyong Jisoo)Where stories live. Discover now