13.

445 63 7
                                    

~~~Selamat membaca~~~





















"Berhentilah menangis, aku yang sakit tapi kau yang terus menangis.
Kau datang kesini cuma untuk menangis?"
Ucap wonwoo yang terduduk sambil mengusap lembut surai kecoklatan milik jisoo.
Wanita itu sedang duduk disamping ranjangnya dan kepalanya bersandar diatas paha wonwoo.

Wonwoo mengalami kecelakaan saat membantu seorang nenek yang sedang menyebrang jalan. Sebuah mobil menghantam tubuhnya dan membuat lengan kirinya patah tulang.
Alhasil, kini ia harus memakai gipsum sampai benar-benar sembuh total.

Diruangan itu hanya ada jisoo dan wonwoo. Tadinya jisoo tidak datang sendiri, sepulang sekolah ia pergi bersama sowon, seulgi dan hoshi, tapi mereka sudah pergi satu jam yang lalu.

"Hikss, dasar bedebah! Seharusnya kau berhati-hati"
Ucap jisoo yang masih sesenggukan.

"Jangan khawatir, aku akan segera sembuh, ini tidak akan lama"

"Dasar keras kepala! Ngomong-ngomong dimana bibi?"

"Ibu pergi bekerja, dia akan kemari setelah menyelesaikan pekerjaannya"

"Kalau begitu aku disini saja sampai bibi datang"

"Tidak perlu...., orang-orang diistana pasti akan mencarimu.
Dengar....
sekarang kau bukan gadis biasa dan bukan kim jisoo lagi, kau seorang putri mahkota, jadi pulanglah...
jangan membuat dirimu dalam masalah"

"Tapi---"

"Jangan khawatir, jika aku butuh sesuatu tinggal menelpon hoshi.
Kau tau sendiri, dia tidak punya pekerjaan dirumah selain menganggu kakaknya"

"Baiklah, aku pergi. Ingat! jangan seperti ini lagi! jaga dirimu atau aku akan membunuhmu ..."

Wonwoo tersenyum sambil mengangguk.

"Jisooya..."

Ucapan wonwoo membuat jisoo berbalik, mengurungkan niatnya membuka pintu. Laki-laki itu sudah dalam posisi berdiri sambil berjalan kearahnya.
Tiba-tiba saja, wonwoo memeluk jisoo dan membuat wanita itu terdiam karena terkejut.

"Maaf... aku tau ini hal yang salah, tapi aku tidak bisa menahannya"

Tanpa mereka berdua sadari,
putra mahkota sudah berdiri diluar ruangan mereka dan melihat kejadian itu lewat jendela.
Kedua tangannya mengepal kuat.










































































Jisoo membuka pintu kamar putra mahkota, ia baru saja mandi setelah pulang dari rumah sakit dan kemudian mencari sosok suaminya itu.
Ia belum melihat wajahnya sejak pulang, karena biasanya laki-laki itu sering terlihat diruang tengah dengan wajah seriusnya sambil membaca buku.

Senyuman jisoo muncul, ia langsung menghampiri putra mahkota yang sedang berdiri menghadap jendela dan kedua tangannya melingkari pinggang laki-laki itu.

Tapi kemudian, dengan kasarnya putra mahkota melepaskan tangan jisoo dari tubuhnya yang membuat wanita itu kebingungan. Laki-laki itu pergi melangkah keluar dari kamar dengan ekspresi datarnya.

Apa aku melakukan kesalahan? Ah...mungkin dia sedang lelah, sifatnya dari dulu kan memang begitu.
Batin jisoo mencoba berfikir jernih.


















PRINCESS HOURS (Taeyong Jisoo)Where stories live. Discover now