34. Calon Ayah

50.6K 7.3K 2.6K
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

Info penting. Lentera Jelita Terbit akhir bulan ini, alias akhir bulan Juli di Penerbit KataDepan. Jangan lupa nabungg buat peluk Ndan Athar sama Syafiya serta krucil-krucilnya. Semangat( ◜‿◝ )♡

"Khanza..Khanza. Khanza anak yang sholehah. Om Guntur sayang sekali sama Khanza. Jangan cepet besar ya sayang." Guntur menimang-nimang Khanza, bayi perempuan lucu nan menggemaskan itu kini sudah berusia tiga bulan.

"Masa Khanza lo suruh jadi bayi terus Tur."

"Ikut aja lo Mal. Orang gue cuma bercanda."

"Khanza..Khanza." Jamal menyapa Khanza dengan melambai-lambaikan tangannya. Seketika itu juga Khanza tersenyum riang.

Khanza tampak asyik dengan Jamal. Bayi perempuan itu seolah memberi isyarat ingin digendong oleh Jamal. Guntur yang paham dan gerak cepat segera memberikan Khanza pada Jamal.

"Mau gendong Om Jamal ya. Ayo Om gendong aku, kita keliling komplek."

"Wah, boleh tuh. Khanza cuci mata ya, banyak Om loreng ganteng-ganteng loh." Jamal menggendong Khanza.

"Allahu Akbar. Khanza masih kecil kalian suruh tebar pesona sama om-om? Nggak waras," celetuk Letnan Athar tiba-tiba.

"Tau tuh Jamal Ndan." Jamal terkekeh. "Siap maaf Ndan. Nanti Khanza saya suruh godhul bashar kalau lewat gerombolan loreng. Kalau boleh saya pakaian kacamata kuda. Itu loh Ndan, biar cuma fokus sama satu arah," Jamal tertawa puas.

Jamal tidak waras.

Plak.

"Heh, calon anak gue mau lo siksa Mal?" Guntur keceplosan, membuat Jamal dan Letnan Athar beradu pandang.

"Ups, calon anak nggak tuh," keduanya terkekeh.

"Eh-" Guntur gelagapan. "Khanza sama saya aja. Jamal sama Ndan nyebelin." Guntur mengambil alih Khanza dan beranjak begitu saja meninggalkan Letnan Athar dan Jamal yang tertawa puasa.

"CALON ANAKNYA DIJAGA BAIK-BAIK YA GUNTUR BAGASKARA," teriak Letnan Athar dan Jamal bersamaan.

"NDAN ATHAR, JAMAL, KITA UNPREN," balas Guntur tak kalah berteriak.

"JANJI NGGAK UNPREN," keduanya terkekeh. Begitulah trio loreng ini ketika di luar jam tugas. Mereka selalu bertingkah konyol. Bahkan akhir-akhir ini selalu Guntur yang menjadi bulan-bulanan.

"Sudah ikhlas Mal?" tanya Letnan Athar memastikan untuk yang kesekian kalinya.

Jamal tersenyum. "Sudah Komandan. Saya clear. Sudah nggak ada rasa apa-apa lagi. Lagipula saya enggan merusak persahabatan hanya karena masalah cinta, belum tentu jodoh pula."

"Terus? Guntur kan juga belum tentu jodoh dengan-"

"Kita memang nggak pernah tau bagaimana skenario Allah Ndan. Tapi saya selalu mendoakan yang terbaik untuk mereka. Apalagi saya melihat Khanza begitu nyaman bersama Guntur, begitupun sebaliknya. Hanya menunggu Raisya selesai masa iddah, sepertinya Guntur langsung gaskeuunn."

Lentera Jelita (TERBIT)Where stories live. Discover now