46. Ending

65.5K 6.7K 1.8K
                                    

Bismillahirrahmanirrahim.

Gimana, sudah siap membaca chapter terakhir Lentera Jelita?

Aku harap kalian bersedia meluangkan waktu untuk vote dan komen di chapter terakhir ini. Kapan lagi? Tamat loh:((

Endingnya maunya gimana?

Deg-degan nggak?

Yaudah, happy reading.

"Kak, kenapa kita kesini? Kenapa kita masuk Batalyon?" Syafiya yang baru bangun tidur bingung saat melihat sekitarnya jejeran rumah berwarna hijau senada dan para loreng yang berkeliaran

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kak, kenapa kita kesini? Kenapa kita masuk Batalyon?" Syafiya yang baru bangun tidur bingung saat melihat sekitarnya jejeran rumah berwarna hijau senada dan para loreng yang berkeliaran.

Kak Azzam tak bergeming. Fokusnya pecah, namun ia memilih pura-pura fokus mengemudi walaupun sebenarnya ada sesuatu yang sangat sesak tertahan di dadanya.

"Kak?"

Owek..owek..

Zayyan yang tertidur di car seat ternyata sudah bangun dan merengek. Alhasil Syafiya mengurungkan niatnya untuk menepuk pundak Kak Azzam dan memilih menggendong Zayyan.

"Anak Bunda yang ganteng sudah bangun? Abang Zayyan haus ya nak? Mau mik aci?"

Tapi bukannya diam, Zayyan malah semakin rewel. Kenapa? Tidak biasanya Zayyan menangis seperti ini kecuali haus dan lapar.

"Tadi sebelum berangkat Abang kan sudah makan nak. Haus ya pasti?" Syafiya mencoba menyusui Zayyan, namun bayi laki-laki itu menolak dengan menggerak-gerakkan tangannya.

"Hei, Abang kenapa?"

"Yayayayah."

Syafiya terdiam.

"Abang rindu Ayah nak? Sama....Bunda juga. Yaudah kalau gitu kita coba telpon Ayah ya. Siapa tau Ayah angkat teleponnya."

"Jangan Syafiya. Nggak perlu telepon Athar," cegah Kak Azzam dari kemudi.

"Kenapa Kak?"

"Athar-"

Bertepatan dengan itu Kak Azzam menghentikan laju mobilnya, tepat di depan rumah dinas Letnan Athar dan Syafiya. Dan di sana tampak Danyon Arif dan Ibu Kartika serta beberapa jajaran petinggi Batalyon lainnya.

"Syafiya, turun ya. Kamu ditunggu Komandan Arif dan Ibu Kartika. Biar Zayyan sama Kakak aja."

"Kok?"

"Syafiya Anasztaizia, jangan biarkan mereka menunggu terlalu lama," ulang Kak Azzam.

"I-Iya Kak." Syafiya tidak mempunyai firasat apa-apa. Aneh saja, kenapa Kak Azzam tepat sekali membawanya ke sini sekarang.

Syafiya bergegas turun dari mobil. Sesampainya di depan rumah dinas, ia mengucap salam dan menunduk memberi tanda hormat. Lalu membuka kunci rumah dan mempersilahkan semuanya untuk masuk.

Lentera Jelita (TERBIT)Where stories live. Discover now