🪐Angin Rendra Lorenzo

73 31 47
                                    

Selamat datang di cerita baru aku
.

.

.

HAPPY READING。

╹Jangan lupa vote dan komen╹
.

.

.

Seorangan laki-laki berwajah tampan dengan mata berwarna biru dan berambut pirang itu baru saja keluar dari sebuah rumah megah

Ia menaiki motor besarnya dan membelah jalan raya yang padat dengan kecepatan di atas rata-rata.

"OMGT ANGIN ganteng banget"

"Matanya aaa bagus banget"

"mas nikahi aku dong"

Suara-suara wanita kegilaan dengannya tapi dia masih terus melangkahkan kaki jangkungnya dengan angkuh.

"Angin?"

Angin menoleh tanpa menjawab.

"Lu di panggil Kepala sekolah"

"HM"

Langkahnya menuju ruangan kepala sekolah.

Tok!Tok!Tok

Meskipun ia ponakan pemilik sekolah tapi dia masih punya adab.

"masuk"

Angin masuk dan duduk di depan kepala sekolah yang tak lain pamannya sendiri.

"Angin sudah paman bilang potong rambut kamu, maski kamu ponakan pemilik sekolah tapi perilaku kamu harus jadi contoh buat siswa lain"

"Angin gaakan pernah potong rambut,ini sudah jadi diri angin jadi jangan ngatur-ngatur angin gak suka!"

Angin langsung saja pergi tanpa pamit.

Pamannya hanya bisa menghela nafas melihat tingkah laku sang ponakan.

Angin terus berjalan menuju kantin tempat biasanya nongkrong dengan ke 3 temannya.

"hey bos nape muka lu kusut begitu,"ucap Petir si paling humble

Angin hanya menghela nafas.

"paman lu bilang apa?,"tanya Air yang paling tenang dari ke 2 temannya.

"suruh potong rambut"

"potong aja,"ucap Api si paling suka membuat onar

Angin melihat Api dengan mata tajamnya.

Api hanya berdehem menutupi ketakutannya,meski ia si biang onar dan paling emosian tapi ia masih segan terhadap Angin.

Bel berbunyi tanda pelajaran telah berakhir.

Angin langsung bergegas menaiki kuda besinya.

"langsung ke markas gua mau pulang dulu"

ANGIN | love testamentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang