🪐Dekapan Hangat

15 3 0
                                    

Selamat malam dan Selamat membaca all💘

.

.

.

。HAPPY READING。
╹Jangan lupa vote dan komen╹


Berlian yang sedang asik meminum secagkir susu hangat itu di kagetkan dengan sebuah ketukan di pintu rumahnya.

"Siapa malam-malam bertamu?" Batinnya

Tok!tok!tok

Berlian meraih tongkatnya dan berjalan mendekati pintu.

Klek!
Suara pintu terbuka tapi anehnya orang tersebut hanya diam.

Berlian yang penasaran siapa orang itu memutuskan untuk bertanya.

"Ehem maaf siapa ya?dan cari siapa?"ucapnya bertanya hati-hati

Tanpa berkata apa-apa lalaki itu langsung memeluk Berlian.

Berlian yang kaget hanya diam tanpa melakukan pergerakan apapun.

"Tolong gini sebentar"ucapnya dengan suara serak.

Oh,sekarang ia tau siapa orang itu.

"K-kita kedalem aja yu,gakenak takut ada orang yang mikir macem-macem"ucap Berlian menutupi kegugupannya.

Angin ya orang itu,dia tersenyum miring dan melepaskan pelukannya.

"Lu gak takut gua macem-macem beneran di dalem"bisiknya.

Seketika Berlian tercengang dan replek memukul Angin dengan tongkatnya.

"Aduh lu apapaan si"ucap Angin kesakitan

"Ya ampun maaf gak senggaja"ucap Berlian panik

"Pokonya lu harus tanggung jawab"ucap Angin

Berlian tanpa pikir panjang menggukan kepalanya.

Di ruang tamu Berlian tengah mengobati Tangan Angin yang terluka oleh tonggkatnya.

Dengan telaten dan sambil meraba-raba tanggannya.

Angin hanya bisa tersenyum melihat pemandangan di depannya

Sangat lucu wajah serius Berlian berbeda jika sedang meledeknya.

Sebenarnya ia tidak merasakan apa-apa oleh pukulan kecil dari Berlian hanya saja dia sengaja melakukannya (modus banget si😭)

"Selesai"ucap Berlian sambil tersenyum

"Aduh ini masih sakit"ucap Angin

"Mana?"

"Sini deketan"

Dengan lugu Berlian menuruti ucapan Angin

Grep!

Tubuh munggilnya masuk kedalam dekapan Angin.

Glek!
Berlian hanya mampu menelan ludahnya bahkan pasukan udara pun sangat sulit ia hirup.

"Napas lian"ucap Angin dengan suara serak khasnya.

Berlian mengagukan kepalanya di dalam dekapan Angin.

Angin memejamkan matanya,baru kali ini ia merasa sangat tenang di dalam dekapan seseorang,bahkan masa lalunya tidak mampu menenangkan gejolak dalam hatinya.

ANGIN | love testamentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang