🪐Berkilau seperti bintang

15 7 9
                                    

Selamat malam dan Selamat membaca all💘

.

.

.

。HAPPY READING。

╹Jangan lupa vote dan komen

"Setiap orang punya kekurangan,dan sebagian orang mencintai kelebihan orang lain tapi masih menginginkan kesempurnaan tapi bagi gua mencintai satu kelebihan lu udah cukup"
-Angin Rendra Lorenzo

Malam yang indah itu menemani seorang gadis yang duduk di sebuah kursi di halaman rumahnya.

Cardigan menjadi ciri khas gadis tersebut,membiarkan rambutnya tertiup angin,dia memejamkan mata seolah tengah menikmati malam ini.

Sedang asik melamun seorang pemuda menghampirinya.

Rambut sebahu yang pirang ia ikat dan jangan lupa mata birunya yang semakin menambah ketampanan pemuda tersebut.

"Ngapain malem-malem di luar?"

Gadis itu menengok seolah bisa ia melihat padahal yang ia lihat hanya kegelapan.

"Aku lagi liat bintang"

Pemuda itu mengerutkan keningnya.

"Gimana caranya"

Gadis itu tersenyum dan melambaykan tangannya seolah memberikan isyarat untuk duduk di sampingnya.

Pemuda tersebut menurutinya.

"Kamu mau tau caranya?"

"Hm"

"Coba pejamin mata kamu"

Angin memejamkan matanya.

"Apa yang kamu lihat"

"Gelap" ucapnya sambil terus memejamkan matanya.

"Itu yang di rasakan orang normal tapi bagi orang buta kaya aku berbeda"

"Apa bedanya?"

"Jika orang normal membuka matanya bisa melihat cahaya tapi bagi orang kaya aku menutup mata aku bisa lihat cahaya"

"Kenapa bisa?"

"Imajinsi"

Lalu Berlian menegakan pandangannya ke arah langit lalu terseyum manis.

"Kamu bisa lihat di atas ada apa?"

"Bintang"

"Apa yang lebih berkilau dari bintang?"

"Berlian"ucapnya sepontan

Angin sendiri kaget mendengar ucapannya.

"B-berlian perhiasan bukan lu"

"Aku tau,berlian perhiasan berbeda denganku" ia menjeda ucapannya.

ANGIN | love testamentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang