Balas Jasa

404 52 0
                                    

"Uhh, Seulgi lama sekali sih." 


Wendy sudah bosan menunggu Seulgi pemotretan untuk endorse produk kecantikan di sebuah hotel berbintang. Seulgi memang selebgram yang sering menerima endorse dari berbagai produk. Dan Wendylah yang selalu diminta untuk menemani, karena memang pemotretan biasanya dilakukan di sebuah studio yang letaknya di dalam gedung hotel seperti ini. Bukannya apa-apa, Seulgi hanya tidak ingin dikira macam-macam saja karena sering keluar masuk hotel. Makanya dia selalu mengajak Wendy, yah mumpung Wendy tidak ada kegiatan karena baru resign dari tempat kerjanya yang lama.


Brraakkk...


"Aduuhh."

"Maaf nak,saya terburu-buru tadi. Permisi."


Sunggu sial, pikir Wendy. Niat hati menghampiri Seulgi, malah tertabrak di depan pintu lift.


"Eh, dokumen apa ini? Jangan-jangan milik ibu tadi?" Wendy memungut dokumen yang tengah terbuka terjatuh di dekatnya dan matanya tak sengaja membaca tulisan di lembar dokumen yang terbuka itu.


"Laporan keuangan...? Gawat, ini pasti dokumen penting."

Wendy segera berlari mencari keberadaan seorang ibu yang menabraknya tadi. Bersyukur Wendy bisa segera menemukannya. 


"Nyonya... Tunggu sebentar."

Seorang wanita yang hampir menaiki taksi tersebut berbalik dan mendapati seorang gadis cantik berlari ke arahnya sambil terengah-engah.

"Ada apa nak? Oh, kamu yang tadi saya tabrak ya? Saya minta maaf, saat ini saya sedang sibuk. Kalau kamu mau meminta ganti rugi, tolong tinggalkan saja kontakmu di resepsionis, nanti saya akan ganti rugi."

"Eee, tidak bu, saya tidak apa-apa dan saya tidak meminta ganti rugi. Ini mungkin dokumen ibu terjatuh ketika kita bertabrakan tadi."

"Ya ampun, ini dokumen yang sangat penting. Kalau ini sampai tertinggal, bisa kena omel anak dingin itu. Terima kasih ya nak, kamu menyelamatkan hidup saya."

"Iya bu sama-sama, hehe." Kekeh Wendy karena dia pikir bagaimana dia bisa menyelamatkan hidup seseorang dengan sebuah dokumen. 

"Namamu siapa gadis cantik?"

"Wendy, Son Wendy nyonya."

"Wendy ya. Aku harus berterima kasih dengan layak padamu. Tetapi saat ini aku sangat sibuk, tolong tinggalkan kontakmu pada Tuan Jung ya."

"Tidak perlu nyonya."

"Tidak boleh begitu. Tuan Jung tolong antar nona Wendy ke resepsionis agar dia bisa meninggalkan kontaknya. Lain kali aku harus menemuinya lagi."

"Baik nyonya."


Wanita itu segera pergi dengan supir pribadinya dan Wendy kini ditinggal dengan seorang pria dengan senyum yang menawan yang dipanggil Tuan Jung.

"Mari nona Wendy saya antar ke resepsionis dan tolong bisa memberikan kontak anda dengan benar." Tuntun laki-laki itu dengan senyum yang secerah mentari.

Wendy yang tidak enak hati, mengikuti saja permintaan pria itu.


"Astaga Wendy, kamu aku minta menungguku malah mau check in bersama seorang lelaki kaya raya?" Seulgi tiba-tiba datang dengan celoteh ngawurnya.

Bosku ternyata ... | Wenga [END]Where stories live. Discover now