Secret Admirer

325 44 0
                                    

"Permisi, maaf ruang pemotretan ReVel Studio ada di lantai dan nomor berapa ya kak?"

Seorang gadis cantik yang tengah membawa beberapa tas besar yang berisi pakaian dan sepatu terlihat bertanya pada resepsionis sebuah hotel mewah, Min Star Hotel. Setelah sang resepsionis memberikan informasi letak studio pemotretan, gadis itu mengucapkan terima kasih dan bergegas pergi.

"Aduuh, kenapa liftnya penuh sih. Seulgi juga, kenapa studionya di lantai atas sih."

Triinngg...

"Ah itu liftnya kosong."

Gadis itu segera masuk ke dalam lift yang dikiranya kosong, tapi ternyata di dalamnya sudah ada seorang laki-laki tampan dengan jas rapi. 

"Siapa gadis ini? Dia sepertinya bukan salah satu manager di sini, bahkan staff pun sepertinya juga bukan. Dia juga tidak memakai id seperti staff yang lain. Kenapa bisa naik lift ini?" Pikir laki-laki di dalam lift itu.

Ternyata lift yang dinaiki gadis itu adalah lift khusus petinggi hotel, bahkan staff biasa pun tidak berani memasuki lift itu.

.

.

.

"Wen, makasih ya minggu lalu kamu mau mengantarkan baju dan sepatuku ke studio. Kalau tidak, bisa kena omel aku, hehe."

"It's okey Seul, apa sih yang enggak buat kamu."

"Emhh, tapi Wen, kamu gak dipecat kan dari kerjaanmu gara-gara kamu ngantar barang-barangku waktu itu?"

"Enggak kok Seul, emang waktu itu aku ke kantor sebentar untuk memberikan surat pengunduran diri lalu antar barang kamu. Jadi aku emang keluar kerja, bukan dipecat."

"Bener kan Wen?" Gadis yang bernama Seulgi itu mencoba memastikan, karena dia tahu sahabatnya ini kadang kelewat baik sama orang lain, apalagi pada Seulgi.

"Beneran Seul, udah cepetan kerja sana. Nanti kalau udah gajian, jangan lupa traktir aku. Kamu kan tahu aku sekarang lagi jadi pengangguran, hehe..."

"Siap bestie... Aku tinggal dulu ya. Tapi kamu yakin mau nungguin aku di sini? Atau kalau mau pulang, aku pesankan taksi, gimana?"

"Aku tunggu di sini aja, uang taksinya buat traktir makan aja."

"Okey, makasih ya udah temenin. Bye..." 

"Bye Seul..."


"Ke kafetaria aja deh, dari pada bengong nunggu Seulgi di sini."

Tanpa disadari gadis tersebut, ada sepasang mata yang memerhatikannya sedari tadi.

"Itukan gadis yang minggu lalu naik lift khusus."

"Maaf, Anda tahu siapa gadis itu?" Lelaki itu menunjuk sang gadis sambil bertanya pada resepsionis.

"Sepertinya dia adalah teman dari salah satu model yang sering melakukan pemotretan di studio atas Tuan Jung." Jawab sang resepsionis pada lelaki yang dipanggilnya Tuan Jung. Dia adalah Jung Hoseok, kepala cabang dari Min Star Hotel. Bisa dikatakan bahwa Ia adalah orang nomor dua di hotel ini setelah Nyonya Min, sang pemilik hotel.


Selama beberapa minggu ini Tuan Jung Hoseok sering kali melihat gadis yang sempat salah menaiki lift yang ternyata bernama Wendy. Gadis yang cantik, ceria, dan baik hati. Itulah yang dilihat oleh Hoseok. Gadis itu rela menunggu temannya walau ia harus menunggu sendirian. Tapi tak pernah sekalipun terlihat dari wajah cantiknya wajah yang muram. Justru ketika sahabatnya selesai dengan pekerjaanya, gadis itu selalu menyambut dengan senyum yang sangat cerah. 

Bosku ternyata ... | Wenga [END]Where stories live. Discover now