6. The Wijayakusuma

11 1 0
                                    

"Bang Indra, masa tadi presiden voli kan teriak-teriak ya pas kita minta tanda tangan dia, apalagi pas tahu Kaivan anak voli tapi dihukum. Tapi langsung nyantai pas denger nama panjang Kaivan." Curhat Bella yang tiba-tiba duduk disamping Indra yang sedang santai menonton televisi di ruang tengah.
"Si Dino? Dia mah senioritas banget, apalagi sama anak baru, coba ceritanya yang lengkap dah." Respon Indra pada curhatan adiknya.
"Jadi kita disuruh memperkenalkan diri dulu sama nyebutin cabang olahraga kita. Eh pas bagian Kaivan temen sebelahnya kak Dino bilang, udah buruan kasih ada tandatangan sama foto dia anak yang itu loh." Jelas Bella.
"Bentar, nama panjang Kaivan siapa de?." Tanya Indra penasaran.
"Luke Kaivan Danendra." Kata Bella singkat.
"Hah? Danendra? Pantesan si Dino takut." Kata Indra terkejut karena pembawaan Indra yang tenang dia tetap santai.
"Emang kenapa si kak? Sama Danendra?" Tanya Bella terheran-heran.
"Tahu maskapainya ayah? Tahu Mall yang tiap weekend lu datengin sama Yangdra? Tahu amusement park sama waterpark yang deket rumah kakek?" Tanya Indra setengah menguji adiknya.
"Tahu dong kak? Trus apa hubungannya sama Kaivan?" Tanya Bella makin penasaran.
"Yang punya itu keluarga Danendra, keluarga Kaivan dong. Mungkin masih banyak aset yang lainnya." Jelas Indra.

Penjelasan Indra sukses membuat Bella menganga lebar. Tak menyangka ternyata temannya yang ramah dan ceplas-ceplos itu berasal dari keluarga berpengaruh dan kaya raya.

"Dia santai bang ga terlihat sekaya itu. Tapi kemaren liat dia pas naik motor emang si auranya keren banget." Ucap Bella yang masih terkagum-kagum sama temennya itu.
"Dia naik motor kesekolah? Kirain dianterin make mobil ala-ala pewaris tunggal." Terka Indra ngasal.
"Malu kali dia ama badan yg besar begitu masa dianter-anterin." Celetuk Bella.
"Eh keknya Bang Agra kenal deh sama salah satu keluarga Danendra. Kayaknya abangnya Kaivan dah. Coba entar tanya kalau udah nyampe rumah." Kata Indra sambil berlalu mengambil cemilan di dapur.
"Masa si? Eh Bang Agra mau pulang pada nitip apa buat makan malam. Ayah mendarat lusa, bunda pulang dari rumah sakit malem kayaknya." Tanya Bella ke saudaranya.
"Gw nasi goreng pengkolan aja dek." Jawab Indra.
"Ikutan ah. YANGDRA LU MAU KAPAN MALAM APA?" Teriak Bella ke adiknya yg berada di kamarnya dilantai 2.
"Mana denger si dek, paling lagi nge game make headset. Samperin aja sono." Respon Indra

Bella naik ke lantai 2 menuju kamar adiknya. Benar saja adiknya sedang asyik bermain game di komputer sambil teriak-teriak. Bahkan adiknya tidak mengetahui keberadaan Bella dikamarnya. Kamar Yangdra lampunya dimatikan dan cahaya lampu yang ada berasal dari perangkat dan aksesoris komputer yang Yangdra modifikasi sendiri menghasilkan cahaya warna-warni. Bella menyalakan lampu kamar Yangdra, seketika Yangdra langsung sadar keberadaan kakaknya.

"Apa si kak, silau ih." Protes Yangdra dengan manjanya sedikit kesal tapi mata masih kemonitor dan tangan masih sibuk dengan mouse dan keyboard.
"Mau makan apa adekku sayang? Bang Agra lagi pulang, adek bontot tercinta mau dibeliin apa?" Tanya Bella sambil menggoda adiknya yang masih sibuk main game dan sudah 3 jam tidak keluar kamar.
"Tembak buru tembak, belakang lu belakang, pizza kak pizza." Kata Yangdra yang masih sibuk dengan game.
"Pizza apa? Tanya Bella kesal ke adiknya karena ditanya begitu doang dia harus nunggu lama dengan jawabannya.
"Granat keluarin, lama lu dah gue aja yang eksekusi. Pizza topping beef." Jawab Yangdra.
"1 jam lagi turun, biar gue ga naik lagi." Kata Bella.
"Iya iyaaaa." Kata adiknya yang mulai resah fokus permainannya tergangu.

Bella keluar dari kamar Yangdra tanpa mematikan lampunya. Sontak mendapat teriakan maha dahsyat dari adikknya.

"KAAAAAAK, LAMPUNYA IH."teriak Yangdra meminta Bella mematikan lampu kamarnya, bahkan untuk bangun dan mematikan lampu Yangdra tidak sanggup. Beginilah kalau Yangdra sedang main game.
"Ogah." Jawab Bella singkat.
"Oke. Gue hack lagi ya Instagram lu, gue DM nih mantan lu yang suka selingkuh. Gue bilang aja. Hai Alvian ganteng, apa kabar, kangen nih, nonton yuk." Goda Yangdra.

Bella yang sudah menuruni 2 anak tangga langsung lari lagi kekamar Yangdra setelah dengar perkataan adiknya itu. Walaupun Yangdra baru 2 SMP tapi untuk masalah mengoperasikan gadget, melawan virus komputer  bahkan hack akun dia jagonnya.

"Ngeselin." Cetus Bella setengah berlari dan kemudian mematikan lampu kamar Yangdra.

Sejam kemudian Agra kembali kerumah dan membawa makanan pesanan adik-adiknya. Mereka makan dengan akur di meja makan. Walau mereka sering berselisih dan bertengkar namun kebersamaan mereka sangatlah erat. Semua terjalin karena mereka harus saling menjaga mengingat kedua orang tua mereka jarang berada dirumah. Ayah mereka yang pilot, pulangnya mungkin seminggu sekali apalagi kalau sedang bertugas dengan penerbangan luar negeri. Ibu mereka yang merupakan Dokter Kepala Departement Saraf seringkali pulang larut malam.

Mereka makan dengan damai. Selesai makan mereka sudah terbiasa membereskan peralatan makan mereka masing-masing. Setelah selesai makan mereka masuk ke kamar masing-masing menyisakan Agra yang harus kontrol pintu pagar, pintu jendela terlebih dahulu.

Bella yang kekenyangan langsung ke kamar sampai lupa menanyakan hubungan antara Agra dan kakaknya Kaivan. Tak lama kemudian diapun tertidur.

JUNABELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang