15. Terjebak

7 1 0
                                    

"Bella, ini bagi 2 dulu baru di kali semua." Kata Kaivan gregetan sama Bella.
"Tadi soal sebelumnya ga di bagi 2 ih. Kenapa ini dibagi." Jawab Bella sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal ini.
"Jadi Bella karena variasi soal yang ini ada 2 benda jadi di bagi 2 dulu. Ga papa kita coba lagi yuk dari awal." Jelas Juna sabar mengajari mereka semua.

Ketika mereka semua sedang fokus latihan soal fisika. Tiba-tiba hp Kaivan berbunyi. Bella, Aksa dan Juna pun mendadak mematung mendengarkan percakapan Kaivan di telepon.

On call
Kaivan: Iya halo. Rio, ada apa?
Rio: Lagi dimana?
Kaivan: Lagi di luar, kafe.
Rio: Buruan ke markas. Anak Neos mau datang.
Kaivan: Hah? Ngapain?
Rio: Ga tau. Tadi Reza yang ngasih tahu gue, dia lari ke Gedung bela diri barusan.
Kaivan: Yang lain masih latihan intensif buat kejuaraan ya? Markas kosong dong.
Rio: Makanya. Keknya cuma yang sekolah di SMA Nusantara yang di sana paling 5 orang. Buruan lu kesana.
Kaivan: Ok siap gue meluncur.

"Kayaknya gue harus buruan ke Markas Forza. Darurat." Kata Kaivan buru-buru sambil mengemasi buku dan barangnya yang lain.
"Oke. Ya sudah sana. Hati-hati ya." Respon Aksa sigap membaca situasi.
"Aksa, lu bayarin dulu semua ini ya." Kata Kaivan sambil nunjuk semua makanan yang ada di meja dan bangun untuk pergi.
"Iya iya santai. Dah sana pergi buruan." Kata Aksa mulai merasa khawatir.
"Jangan terluka ya." Kata Bella khawatir sambil menahan tangan kiri Kaivan yang sudah hampir mau jalan.
"Siap cantik." Jawab Kaivan sambil menoleh kebelakang dan tersenyum setelah sadar tangannya di tahan Bella.

Juna yang bingung melihat situasi ini hanya bisa celingukan.

"Kenapa Kaivan?" Tanya Juna yang akhirnya mengeluarkan suara.
"Ga papa. Dia ada urusan aja. Ya udah kita lanjut yuk." Jawab Aksa singkat.
"Oke." Respon Juna.

Merekapun melanjutkan belajarnya. Bella berhasil menyelesaikan 5 soal benar tanpa bantuan Aksa maupun Juna. Aksa saja sampai bingung. Pasalnya dia yang ngajarin Bella perkara cuma PR aja susah bener.

Tak lama kemudian Aksa ijin pulang duluan karena kakaknya yang SMA minta di jemput.

"Bel, Jun maaf ya kayaknya gue harus jemput kak Catherine deh. Lagi kemusuhan sama pacarnya jadi gini dia minta jemput." Ijin Aksa.
"Kak Cathy yang kelas 12 ips ya?" Tanya Juna
"Iya. Yang satu sekolah sama lu." Jawab Aksa.
"Iya kelas 12 emang aturan baru pulang soalnya ada jam tambahan." Kata Juna.
"Aksa, gue pulangnya gimana dah?" Tanya Bella.
"Nanti gue anter ga papa Bel." Jawab Juna.
"Gue repotin banget ya." Kata Bella merasa tidak enak karena sudah merepotkan Juna.
"Ga papa lagi santai kok gue, makanya Aksa telepon buat belajar gue iya aja gitu. Ternyata sama teman-temannya yang lain jadi seru deh." Respon Juna.
"Nah kan, gue lebih percaya lu pulang sama Juna. Dilanjutin aja dulu belajarnya. Bella, inget besok remedial harus berhasil sekali coba ya. Dah tanya aja ke Juna yang ga paham. Gue duluan ya." Jelas Aksa.
"Hati-hati. Jangan ngebut." Kata Bella memberi nasihat.
"Siap cantik." Jawab Aksa sambil tersenyum dan berlalu pergi.

Bella dan Juna melihat Aksa yang pergi meninggalkan cafe sampai tidak terlihat lagi. Tidak sadar keduanya melakukan hal yang sama. Kemudian mereka tersadar kan saling menatap akhirnya ketawa bersama menyadari mereka melakukan hal yang sama.

"Seru ya Bell, berteman sama mereka." Kata Juna mencairkan suasana.
"Iya, Kaivan dan Aksa selalu ada disaat gue butuh. Apalagi Kaivan siap maju apapun masalahnya. Kalau Aksa anaknya sigap banget dia juga cerdas, kelemahan dia cuma 1 dia ga sadar dia cerdas dan tampan, tau gak disekolah kalau ada yang ngasih bunga atau coklat atau nembak dia, dia acuh gitu kalau coklat dia terima tapi ntar nya di kasih ke gue hehehe. Kalau bunga dia tumpuk di loker kalau udah kering baru dibuang. Terus kalau pelajaran apa aja gitu, dia bilang ga bisa ga bisa. Tapu ulangan nilainya ga ada yang di bawah 80. Diantara bertiga dia doang yang bebas dari kelas tambahan. Eh sorry gue cerewet banget ya." Kata Bella panjang lebar.
"Gak papa santai aja. Kalau gue ga punya banyak teman dari SMP teman gue cuma Aksa." Jawab Juna.
"Pemalu atau gimana? Kok ga bareng aja sekolah di Galaksi." Tanya Bella
"Gue susah nyaman sama orang dan ga ramah. Aku ga bakat di olahraga. Kalau Aksa harus sekolah di Galaksi karena......." Jawab Aksa yang ga bisa menyelesaikan kalimatnya.
"Kenapa kok berhenti?" Tanya Bella yang tiba-tiba
"Ka..rena... karena dia bakat di panahan. Gue dulu kan selalu ngikutin dia kalau lomba." Jelas Juna terbata-bata.

(Jun, hampir saja lu keceplosan. Gue dah janji ga bakal bilang hal ini pada siapapun kecuali Aksa yang bilang. Biar teman barunya tahu dengan sendirinya aja) Kata Juna dalam hati.

"Hei, kok bengong." Kata Bella menyadarkan Juna yang terhanyut dalam lamunan.
"Eh, maaf. Ya udah lanjut lagi. Bagian mana yang belum paham. Besok remedialnya kan." Kata Juna mengalihkan topik.
"Udah rada paham si. Cuma kalau bemtuk soal kayak nomer 8 dan 9 kadang masih bingung kalau angkanya diganti dikit." Terang Bella.

Arjuna menjelaskan lagi tentang konsep soal yang dianggap susah sama Bella. Setelah selesai belajar fisika mereka masih duduk di cafe. Mereka sudah selesai membahas semua soal dan Bella sudah percaya diri untuk menghadapi remedial besok. Tapi mereka tidak langsung pulang, mereka masih asyik mengobrol di cafe. Mulai dari Bella cerita awal pertemuan dengan Kaivan dan Aksa, film favorit Bella tempat nongkrong favorit dan masih banyak lagi.

Arjuna yang biasanya diem sama orang baru dia juga aktif. Dia membalas dengan bercerita awal mula pertemanan dengan Aksa, Juna yang selalu nemenin Aksa lomba, selalu memberikan catatan pelajarannya ketika Aksa sibuk persiapan lomba dan Aksa yang selalu menjadi nemenin Juna lomba menyanyi atau audisi dimana aja.

"Wah seru banget ya, oh jadi kamu penyanyi." Kata Bella.
"Gak. Gak sampai segitunya. Cuma pernah ikut lomba menyanyi tunggal dan pernah menang aja." Terang Juna.
"Itu mah keren. Kayaknya suaramu emang bagus. Ngomong aja enak didengar tau." Jelas Bella membuat Juna tersipu.
"Udah jangan gitu. Eh udah jam 7 malam. Sebaiknya pulang gak si. Nanti kamu dicariin orang rumah." Kata Juna menyadarkan Bella.
"Astaga bang Indra landing jam 6. Pasti dia udah dirumah. Duh BT banget pasti dia udah sampe rumah tapi gue ga sambut." Kata Bella yang terkejut karena terhanyut obrolan sampe lupa Indra pupang hari ini.
"Siapa?" Tanya Juna.
"Abang gue. Anak Galaksi juga di kelas 12. Biasa ada lomba di Hongkong dia." Terang Bella.
"Ya udah ayok pulang." Ajak Juna.

JUNABELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang