18. Barbeque

0 0 0
                                    

"YANGDRAAAA...Turun gak lu." Teriak Bella memanggil adiknya untuk turun ke lantai satu membantu dia dan kakaknya.
"Udah biarin aja Bel. Lagi nugas kali dia." Bela Indra.
"Heleh, ga mungkin. Paling lagi nge.game dia." Kata Bella ga percaya.
"Ya udah. Sana susulin ke atas. Suruh bantuin nusukin sosis sama ayam buat dibikin sate." Kata Indra.

Bella dan kakak adiknya memang sudah terbiasa melakukan pekerjaan rumah. Bahkan untuk acara barbeque mereka tidak perlu di bantu Ibu mereka. Karena orang tua mereka yang sibuk maka mereka sudah terbiasa mandiri.

Agra ditugaskan untuk memegang uang dan belanja keperluan rumah.

Indra ditugaskan untuk merawat dan membantu urusan sekolah adik-adiknya. Benar Indra memang paling pintar diantara semuanya.

Bella ditugaskan untuk memasak dan laundry. Apabila bunda dirumah Bella menjadi asisten memasak

Yangdra ditugaskan untuk merawat tanaman yang ada diseluruh halaman.

Untuk masalah kebersihan rumah, lantai 1 tugas Agra dan Indra sedangkan lantai 2 tugas Bella dan Yangdra.

....

Ting...tong...ting...tong...
Suara bel berbunyi. Indra memerintahkan Yangdra untuk membuka gerbang. Ternyata Juna datang dan membawa buah apel.

"Wah Bang Junaaaa." Teriak Yangdra girang.
"Ini buah bawa kedalam ya." Kata Juna ramah dengan diakhiri senyum.
"Siap. Ayo ayo masuk Bang. Kabel sama Bang Indra ada di dapur." Ajak Yangdra.

Juna gabung dengan yang lainnya mempersiapkan bahan untuk barbeque. Indra dibantu Yangdra menyiapkan arang dan tempat untuk barbeque di rooftop. Bella dan Juna di dapur masih menyiapkan sate-satean, selada dan bumbu. Bang Agra yang baru pulang langsung menyiapkan minuman.

Tak lama Kaivan, Reza, Dino, Rio dan Marcell datang bersamaan dimana meraka semua habis kumpul di markas Forza. Disusul Aksa yang datang dengan Paijo si vespa kesayangannya.

"Idih, udah lampu hijau aja nih." Goda Kaivan setelah masuk ke dalam rumah Bella dan melihat Juna dan Bella kompak di dapur.
"Kayaknya udah luwes amat Jun." Tambah Aksa, beduanya berdiri bersebelaham yang satu motongin sosis dan yang satu nusukin sosis.
"Udah jangan ganggu, kita keatas aja. Jangan-jangan api ga nyala orang yang nyalain cowok kutub." Ledek Reza ikutan.
"Ini bawa sekalian Kak Reza yang sudah siap sosisnya. Sate ayamnya masih on progress ya." Kata Bella setengah tersipu.
"Nanti kita nyusul ya kak. Ini sebentar lagi selesai." Kata Juna yang akhirnya mengeluarkan suara.
"Uluuuh. Kita." Ledek Kaivan.

Aksa yang melihat Bella merona pipinya langsung nabok punggung Kaivan untuk langsung naik saja meninggalkan dua sejoli itu.

Rombongan sampai di rooftop. Disana sudah ada  Agra yang sedang merapikan minuman, Indra yang sedang sibuk menyalakan arang dan Yangdra yang membisu sambil memegang kipas elektrik mengarah ke arang.

"Eh, udah pada datang. Sini sini duduk." Ajak Indra sambil menunjuk bangku di belakang dia.
"Nyala juga tuh arang. Kirain ga bakal nyala orang soalnya yang nyalai cowo kutub." Goda Reza.
"Sialan loh. Oh ya kenalin. Itu yang abang gue, Bang Agra dan ini si bontot Yangdra. Yang dibawah ga usah lah ya dah tau Bella, itu lagi ada temennya Arjuna" Terang Indra.
"Bang, sejak kapan tuh berdua akrab." Tanya Kaivan penasaran.
"Lha, bukannya habis main sama kalian?" Tanya Indra.
"Iya bang, habis nugas di cafe. Tapi gue sama Kaivan pergi sekitar jam lima." Jawab Aksa.
"Bella pulang dianter Juna jam delapan. Trus karena hujan jadi Juna main dulu disini. Langsung diculik Yangdra karena ternyata dia player game juga. QPulang jam 10 dia pas hujan berenti." Kata Indra panjang lebar.
"Oh itu teman Bella  yang di dapur. Lagi deket ya. Ga masalah si asal Bella dipulangin sebelum jam 9. Mending main dirumah aja masih dalam pantauan gue." Kata Agra yang seketika membuat semua orang terdiam.
"Bang Agra, jangan kejam-kejam napa bang." Goda Kaivan.
"Mau gimana lagi princess satu-satunya." Kata Agra yang mencerminkan betapa sayangnya dia ke adiknya.

JUNABELWhere stories live. Discover now