Kamu Lagi

3 1 0
                                    

Keyra dan Ningrum kini tengah duduk di halte sekolah.

"Please Ning, gue bisa pulang naik tj aja," ucap Keyra.
(TJ : Trans Jakarta)

"Nggak!" ucap Ningrum sembari memegang kuat tangan kiri Keyra.

"Ning..." pujuk Keyra.

Ningrum menghela napas. "Ya udah, tapi jangan anggep gue sahabat lo lagi!" ucap Ningrum sembari melepaskan pegangan tangannya.

Merasa tidak enak, Keyra pun akhirnya mengalah. "Dari pada gue kehilangan sahabat gue yang baiknya kebangetan ini, mending gue nggak naik tj deh." ucap Keyra merayu Ningrum.

"Beneran nih?" tanya Ningrum.

Keyra mengangguk sembari tersenyum.

Memang Ningrum harus menjadi seperti anak kecil dulu agar Keyra mau pulang bersama dengannya. Keyra memang sangat tidak mudah untuk menerima kebaikan dari seseorang. Ia memang wanita yang mandiri dan tidak ingin membuat orang lain terbebani akan dirinya.

"Lo main ke rumah gue dulu dong Key! Yah, pleasee." ucap Ningrum.

Lagi - lagi Keyra mengangguk. Ia tidak ingin membuat sahabat terbaiknya ini merasa kecewa.

"Yeayy, makasih Keyraa." ucap Ningrum tersenyum bahagia. "Em ngin--"

"Kalau yang itu, nggak dulu deh Ning," potong Keyra.

"Okay - okay, gue nggak maksa kok." sahut Ningrum.

Keyra tersenyum mendengar ucapan Ningrum.

Setelah menunggu beberapa lamanya, akhirnya mobil jemputan Ningrum telah tiba.

"Ayo Key!" ajak Ningrum sembari menarik lengan Keyra.

Keyra pun mengikuti tarikan Ningrum terhadap dirinya.

Mereka pun akhirnya beranjak ke rumah Ningrum.

***

Affan membuka ponselnya, ia membaca notifikasi yang terpampang di layar ponselnya.

Kenan : Shazad dimari, lo kaga mau join?

Affan kemudian mematikan ponsel miliknya. Ia pun lalu berjalan menuju pintu kamar.

Kini Affan sudah duduk di meja makan bersama dengan ayah, bunda dan adiknya.

"Hari ini kita makan malam di luar ya, bunda lupa bahan-bahan lagi habis." ucap Sheina.

"Yah bundaa, padahal adek udah ngebayangin makan soto buatan bunda tadi." rengek Aerilyn.

Sheina tersenyum. "Maaf ya sayang," ujar Sheina lirih. Arga kemudian membelai rambut putrinya itu. "Hari ini adek deh yang pilih mau makan di mana." ucap Arga.

Aerilyn melihat wajah ayahnya dengan mata yang berbinar. "Beneran ayah?" tanya Aerilyn.

Arga mengangguk antusias.

"Yeay, yaudah kalau gitu kita makan sushi yaa." ucap Aerilyn.

"Okay." jawab Sheina sembari tersenyum.

"Affan ke rumah temen, boleh?" tanya Affan tiba-tiba.

Baik Arga dan Sheina mau pun Aerilyn, ketiganya menatap sang empu yang berbicara.

"Ke rumah siapa, sayang?" tanya Sheina.

"Ke rumah Kenan, bun." sahut Affan.

Arga menatap anak lelakinya itu, ia tersenyum. "Ya udah, pergilah." ujar Arga.

Sheina menghembuskan napasnya pelan. "Ayah tuh ya, mck." ucap Sheina dengan khawatir.

"Loh bun, di usia Affan yang sekarang ini dia pasti sedang cari jati diri. Bunda kaya nggak pernah muda aja sih." ucap Arga tersenyum jahil.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 29, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Reach of LoveWhere stories live. Discover now