26. Plot Twist

425 38 11
                                    

TODAY IS MY BIRTHDAY 💃💃💃💃

#

Author’s pov

“Ralia!” teriakan Hilda yang ada di belakang Revan dan Herman membuat semua orang menatap ke arahnya. Herman terkejut bukan main melihat cucunya terbaring lemas. “Ralia, bangunlah.” Hilda menangis dan menepuk-nepuk pipi Ralia, begitu juga dengan Sena.

“Kakek.” Revan menunjuk ke bagian bawah gamis Ralia, cairan kental berwarna merah mengalir membasahi bagian bawah gamis Ralia.

Herman yang melihatnya segera menggendong cucunya, “Revan, cari Indra dan katakan Ralia dibawa ke Rumah Sakit.” Revan mengangguk dan berlari untuk mencari Indra.

“Hilda, ikut saya.” Hilda menatap Sena yang mengangguk, ia tersenyum dan segera mengikuti Hendra yang membawa Ralia menuju mobilnya.

Di tengah-tengah Hilda berhenti dan berbalik, “Kalian puas?” ia menunjuk ke arah Angel, Mika, dan Elsa.

“Kalian bertiga akan menerima akibatnya nanti, berurusan dengan keluarga Aryeswara adalah keputusan konyol.” Setelahnya ia berlari mengejar Herman yang sudah di bawah dengan mobil siap meluncur ke rumah sakit.

Sena yang sejak tadi diam mendekat ke arah tiga temannya, “Kalian benar-benar keterlaluan. Aku setuju perbuatan itu memang tercela, apalagi di lingkungan kampus. Tapi tidak seharusnya kalian bertiga menghakimi Ralia seperti ini. Dia pasti punya alasan di balik itu, kalian tidak tahu semua jalan ceritanya kan? Lalu kenapa kalian menyimpulkan sesuatu jika tidak tahu apapun?”

Ia mendekat ke arah Angel, Sena tahu akar dari masalah ini adalah Angel. “Dan kau, sebagai provokator hukuman yang berat menantimu.” Sena menempelkan telepon genggamnya di telinga, kalimat selanjutnya yang keluar dari mulutnya membuat semua orang membeku seketika.

“Assalamualaikum, Tuan Ibra. Hari ini terjadi keributan besar di kampus yang membuat Nona Ralia pendarahan dan masuk rumah sakit.”

Semua orang yang berada disana segera bubar setelah pasukan serba hitam mengepung tempat itu. Angel, Mika, dan Elsa yang membeku di tempat mereka berada.

Sena melangkah mendekat ke arah mereka bertiga dengan senyuman yang cukup menakutkan. “Tiga orang menjadi tersangka utama karena menghina dan melakukan kekerasan pada Nona Ralia.”

Di seberang sana Ibra geram bukan main, ia mengepalkan tangannya dan meninju mejanya. “Ralia pergi ke rumah sakit dengan siapa?”

“Dengan Tuan Besar dan Hilda. Para pelaku ada di depan saya, Tuan. Mau diapakan mereka?”

“Bawa mereka ke ruangan rektor, aku akan pergi ke sana sekarang.” Telepon terputus.

Sena menatap ketiga orang di depannya, “Kalian bertiga melangkah sendiri ke ruang rektor atau tim Aryesguard yang akan menyeret kalian?”

Angel menunjuk ke arah Sena, “K- Kau bekerja di Aryesguard?”

#

Revan masih berlari mengelilingi kampus untuk mencari Indra. “Revan, ada apa?” Rian yang baru keluar dari perpustakaan menghentikan Revan yang berlari seperti orang bingung.

“Dimana Pak Indra?”

“Ku dengar beliau mengajar di kelas F. Ada apa?”

Revan menepuk bahu Rian, “Akan ku jelaskan nanti.” Setelahnya ia berlari menuju kelas F. Rian memicingkan matanya dan berlari mengekori Revan, sungguh dia merasa menjadi manusia paling bodoh karena tak tahu apa yang terjadi sekarang ini.

Second Love New VersionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang