03. Upacara

723 104 7
                                    

"Hadeh panas bener telapak kaki gue. Itu ibu-ibu kapan sih selesai amanatnya katanya bakal sedikit tapi lama banget njing!" Gerutu jeongwoo tiada habisnya.

Haruto yang dibelakang cowok itu memutar matanya malas dan tersenyum miring saat mendapatkan ide yaitu mari nusuk pantat sisri.

Mengarahkan kedua jari telunjuk dan tengah ke belahan pantat jeongwoo dan–

Tuss

"Bangsat!" Teriaknya bikin semua orang noleh ke arah jeongwoo. Haruto nahan ketawanya biar gak kentut.

Saat bu guru yang mergokin mereka tadi pagi dateng nyamperin jeongwoo, haruto pasang muka serius yang ditahan kayak nahan berak.

"Kamu murid baru yang ngepel lantai tadi! Maju ke depan sana" geramnya bikin jeongwoo melotot. Dia ke depan? Omayyyy

Jeongwoo pun menghalu jika dia ke depan maka wajahnya yang ganteng ini akan terkenal dan diketahui banyak orang. Ia tersenyum lebar.

"Ayo cepat ngapain kamu bengong?" Tanya bu ros galak jeongwoo pun langsung ngangguk cepat.

Dengan begini akan semakin banyak orang yang ngefans kepada pemuda 2G1M sepertinya.

"Siap dengan senang hati ibu ros" dia pun langsung lari loncat-loncat ke depan bikin semua orang natap dia gak percaya.

Di saat orang-orang takut atau malu anak baru itu justru dengan senang hati ke depan.

Haruto cuman bisa elus dada dalam hati, emang tetangga nya itu agak sedikit kelainan.

"Semuanya fokus kembali!" Teriak ibu guru yang diketahui namanya ros atau nama panjangnya rosila negara sang guru ekonomi yang terkenal killer langsung membuat mereka fokus kembali.

Junkyu yang jadi pemimpin upacara menghela nafas lelah melihat jeongwoo yang malah dadah-dadah ke arahnya.

"Gue gak tau mau bilang bencana atau makasi ke anak baru itu karena bu kepsek isrina akhirnya berhentiin amanatnya"

"Gue gak tau mau bilang bencana atau makasi ke anak baru itu karena bu kepsek isrina akhirnya berhentiin amanatnya"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"HAHHHHH selesai juga anjinggg upacaranya" teriak jeongwoo abis itu nengkurep di lantai kelasnya. Haruto pura-pura gak kenal aja terus jalan ke bangkunya.

"Woy didi nyalain kipas dong" suruhnya bikin haruto berbalik dan nendang pantat jeongwoo.

"Nyuruh lo sat? Enak aja sana nyalain sendiri" ucap haruto dengan nada yang enggak santuy.

Jeongwoo mendecih, kakinya yang kesana-kemari kayak cacing di bo'ol haruto bikin temen nya yang mau lewat jadi jatuh.

"Bangsat!" Umpatnya bikin jeongwoo ngerjapin mata terus ketawa.

Akhirnya setelah beratus-ratus abad dia disini ia menemukan kaum yang anti nolep dan mau berkata kasar.

"Kaki lo lipet coba babi ngalangin aje" kesalnya bikin jeongwoo duduk tegap ia natap binar ke orang itu.

"Lo temen gue. Titit gak ada spasi"

"Titik sri titik" sahut haruto lelah. Jeongwoo cuman ngasih jari tengah ke haruto dan balik natap orang itu.

"Apaan gak. Gue gak mau temenan sama lo itu bikin gue cepet masuk neraka dari hawa-hawanya aja. Kagak ah"

haruto ngaceng. Ngakak keceng, Yhaa si tongos di tolak yhaaa jeongwoo lempar kaos kasi ke arah mukanya haruto dan kena tepat sasaran.

"Berisik lo didi" jeongwoo cemberut. Dia kan juga pengen punya temen di kelas ini masa cuman kenal si harutolol doang.

$^$

Tebecee

Wehh kaget banget ada yang baca cerita gak jelas gue ini? ahaha. Lope banyak-banyak kaliann nantikan couple goblog ini. dadahhh

Kepincut | HajeongwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang