Rapunzel (2)

17.2K 207 10
                                    

Seneng banget sama antusiasme temen2 semua
Padahal aku udah lama ga update
Jadi hari ini aku double update
Selamat membaca

Ternyata Dewa masih memberi kan perlindungannya pada Rapunzel. Wanita hamil itu menemukan sebuah gua untuk tempatnya berlindung dari binatang buas. Dengan memakan tanaman yang ada di sekitar gua itu pun, Rapunzel akhirnya dapat bertahan hidup.

Hari berganti hari, tak terasa kandungan Rapunzel pun makin membesar. Bayi dalam kandungan Rapunzel tumbuh dengan baik. Kini perut hamil sudah sangat besar. Tak lama lagi mungkin wanita itu akan melahirkan.

Ini juga lah yang menjadi kekhawatiran Rapunzel. Bagaimana proses persalinannya nanti. Apakah dia mampu melahirkan seorang diri di dalam hutan seperti ini.

Ukuran perut Rapunzel yang makin membesar, membuat wanita itu kesulitan melakukan aktivitasnya. Seperti saat ini dia harus membungkuk untuk mengambil beberapa tanaman yang akan ia masak untuk makan malamnya.

"Eeemmhh... Sebentar ya Nak... Ibu harus memetik tanaman untuk makanan kita." ucapnya sambil mengelus perut besarnya.

Rapunzel mengulurkan tangannya untuk memetik sayuran hijau itu. Tiba-tiba ada tangan kekar yang mengambil sayuran itu. Rapunzel pun menengadah untuk melihat rupa orang itu.

"Eugene?!"

"Ya sayang ini aku"

Tanpa pikir panjang, Rapunzel langsung melemparkan dirinya pada pelukan Eugene. Kedua sejoli itu berpelukan erat untuk melepaskan rindu dalam hati mereka. Ternyata bayi dalam kandungan Rapunzel tak mau tinggal diam. Seakan tahu ayahnya ada di situ, ia menendang perut ibunya dengan kuat. Seolah-olah ingin menarik perhatian sang ayah.

"Dia menendang?"

"Iya. Kau bisa merasakannya?"

Eugene pun berlutut di depan perut besar Rapunzel. Ia mengelus perut tempat anaknya bersemayam. Tak lupa pula ia mengecup perut besar Rapunzel penuh kasih.

"Hai Nak... Ayah di sini..."

Dug dug

Bayi dalam kandungan Rapunzel pun kembali menendang. Bayi itu meresponi suara sang ayah yang sudah lama tak menyapanya lagi.

"Lebih baik kamu beristirahat saja Rapunzel. Biar aku yang mencari makanan untuk kita."

Setelah saling melepas rindu, Eugene menuntun Rapunzel kembali ke dalam gua. Dengan langkah pincang Eugene kembali keluar dari gua itu untuk mencari makanan.

Ya. Kaki Eugene sempat patah saat dilempar keluar oleh ayah Rapunzel dari atas menara. Meskipun sudah pulih, tapi tidak bisa kembali sempurna. Langkah Eugene masih pincang.

Namun itu tidak menghilangkan kemampuannya dalam berburu. Eugene kembali pada Rapunzel dengan membawa seekor kelinci dan beberapa sayuran untuk makan malam mereka.

Setelah makan malam bersama, Eugene dan Rapunzel kembali bermesraan untuk menuntaskan rindu yang terpendam. Mereka saling berpelukan di depan api unggun yang Eugene buat untuk menghangatkan diri.

"Eugene, terima kasih sudah berusaha mencariku."

"Tentu aku harus mencarimu. Mana mungkin aku membiarkanmu dan anak kita begitu saja. Saat itu yang ada di pikiranku hanya satu. Aku harus segera pulih dan pergi untuk menemukanmu."

"Bagaimana kau tau aku ada di sini?"

"Beberapa orang bilang pernah melihat seekor Naga melintas ke hutan ini. Ku pikir itu pasti ayahmu. Saat aku tidak menemukanmu di menara, aku makin yakin bahwa ayahmu membuangmu di sini. Mungkin keyakinanku itu juga timbul karena kita saling terkait." ucap Eugene sambil mengelus perut besar Rapunzel.

Princess Pregnancy Where stories live. Discover now