16

3.5K 231 5
                                    

"Paris?"

Jungkook mengangguk mantap saat pertanyaan itu muncul dari mulut Aerin. Tangan Jungkook dengan pelan menggenggam tangan mungil Aerin. Lelaki itu menatap Aerin dengan tatapan meyakinkan, berharap Aerin akan menyetujui rencananya kali ini.

Tunggu, sejak kapan Aerin bisa menolak Jungkook? Lelaki itu seperti mempunyai kuasa penuh atas Aerin. Benar?

Aerin mengalihkan pandangannya keluar jendela mobil. Ya mereka sedang berada di dalam mobil. Aerin menarik tangannya yang tengah di genggam erat.

"kita baru saja tiba di sini, kenapa harus melakukan perjalanan lagi?"

"ini bukan sekedar liburan"

Aerin menatap Jungkook. Ia mengerutkan keningnya menunggu apakah ada kalimat selanjutnya yang keluar dari mulut Jungkook.

"ada yang ingin aku bicarakan" ucap Jungkook seraya menundukkan kepalanya.

"apa?" jawab Aerin dengan cepat.

Jungkook menoleh ke arah Aerin sejenak lalu kembali menundukkan kepalanya. "aku tidak ingin membicarakannya di sini"

"kenapa? apakah penting?" tanya Aerin sembari memajukan sedikit badannya agar lebih dekat dengan lelaki itu.

"mungkin" ujar Jungkook singkat.

"apa? katakan saja, lagi pula kita hanya berdua di sini"

Jungkook menatap Aerin, tangannya bergerak mengelus surai kecoklatan milik Aerin lalu beralih mengelus pipi gadis itu. Jungkook menarik tubuh Aerin agar lebih dekat dengannya.

Jungkook menatap sendu Aerin. Sedetik kemudian Jungkook menempelkan bibir mereka lalu melumat bibir Aerin dengan sangat lembut. Ia sangat berharap Aerin paham arti setiap gerak geriknya.

Jungkook menyudahi kegiatannya pada bibir Aerin. Matanya menatap bibir Aerin yang basah karena kegiatan mereka barusan.

"apa yang ingin kamu bicarakan?"

Jungkook membenarkan posisi duduknya lalu kembali menatap Aerin dengan intens. Jungkook menghela napas pelan lalu tersenyum tipis ke arah Aerin.

"aku rasa kita sudah cukup begini" ucap Jungkook sembari tersenyum tipis.

"maksudnya?" tanya Aerin sambil mengernyitkan dahinya.

Jungkook menghembuskan napasnya. Ia menunduk sejenak lalu kembali menatap Aerin dengan instens. Tangannya bergerak menarik tangan Aerin mendekat ke arahnya. Sebelah tangannya merogoh saku untuk mengambil sesuatu di sana.

Jungkook meletakkan sebuah kotak kecil berwarna hitam di atas tangan Aerin lalu tatapannya beralih ke arah Aerin dengan senyum tulus di bibirnya.

"apa maksudnya?" kembali Aerin bertanya.

"bukalah!" jawab Jungkook sembari menunjuk kotak di tangan Aerin.

Aerin menatap kotak itu dan Jungkook bergantian. Sedikit ragu namun ia tetap membukanya. Aerin sedikit tersentak ketika melihat apa yang ada di dalam kotak itu.

"apa maksudmu? kenapa cincin ini?"

Aerin kebingungan menatap sebuah cincin di sana. Ia berusaha berpikir positif namun tidak bisa, perlahan ia mengerti apa yang Jungkook maksud. Ia menatap Jungkook yang tengah tersenyum ke arahnya.

"will you mar-"

"tidak bisa, Jung"

Jungkook terkejut menatap ke arah Aerin. Aerin menatapnya sembari memberikan cincin itu.

"kenapa?"

"maaf, aku tidak bisa" ucap Aerin sembari membuka pintu mobil lalu keluar dari sana.

Jungkook yang melihat hal itu langsung buru-buru keluar dari mobilnya untuk mengejar Aerin. Ia menahan lengan Aerin untuk menjelaskan kenapa ia selalu menolak.

My Client (End)Where stories live. Discover now