14. Bagian Empatbelas

1.6K 212 60
                                    

Nosung 🦋

Note ; kalo ada typo atau kalimat yang aneh tolong ditandai ya, terimakasih.
__________________________________________________

Jam sudah menunjukan pukul 11:45 siang, dan Jisung tau jika dia sudah sangat terlambat untuk pulang ke rumah, dengan tergesa Jisung pun membuka pintu rumahnya.

Brak!

"Apa aku terlambat Noona!?" Tanya Jisung panik.

"Tidak, Jeno masih di jalan," jawab Karina tenang.

"Oh ya ampunnn, aku hampir saja mati dijalan!" ucap Jisung mengeluh, lalu menjatuhkan tubuhnya ke sofa.

"Sebaiknya kau ganti dulu bajumu, Noona tidak bertanggung jawab jika Jeno memarahi mu lagi?" Jisung mengangguk.

"Noona sudah rapih sekali, apa Noona akan pergi?"

"Iya, Noona memiliki janji temu dengan seseorang"

"Kalau begitu berhati-hati lah"

"Iya, Noona pergi dulu Jisung"

Jisung mengangguk, lalu memperhatikan Karina yang kini sudah berjalan melewati pintu. Mungkin akan pergi ke acara temannya, pikir Jisung. Karna ia melihat Karina juga ikut membawa bingkisan bersamanya.

Beruntung Karina memberitahu Jeno akan segera pulang, kalau tidak mungkin Jeno akan tau dan dia akan memarahinya lagi.

"Tuan muda! Syukurlah ada sudah pulang, tuan Jeno sudah di depan, cepatlah ganti baju anda!"

"Astagaaa~" rengek Jisung prustasi, padahal dia baru saja duduk disofa.

Soojin tidak mengatakan apa-apa lagi selain menyeret tuan mudanya itu agar cepat berganti pakaian.

"Tuan cepatlah, tuan Jeno sudah di depan," ucap pelayan satu lagi yang kini sedang berjaga di dekat jendela.

Mau tidak mau Jisung pun bergegas pergi ke kamarnya, rupanya dia masih saja takut pada suaminya itu dan sepertinya memang akan selalu begitu.

"Selamat siang tuan," sambut Soojin dan satu pelayan lainnya meyambut Jeno di depan pintu.

"Siang, dimana istriku?" Tanya Jeno sambil menyerahkan jas kerjanya pada Soojin.

"Maaf tuan, istri anda- maksud saya istri mana yang anda maksud?"

"Karina, aku tau jisung sedang berada di kamarnya."

"Ah nyonya! Hehe, bliau baru saja pergi untuk urusan pribadinya tuan."

"Benarkah? Kemana dia pergi?"

"Kami kurang tau tuan, nyonya tidak menitipkan pesan apapun kepada kami"

"Ck, dia baru saja pulang setelah beberapa hari menghilang dan sekarang dia sudah pergi lagi entah kemana," ucap Jeno mengomel geram.

"Buatkan aku kopi dan antarkan ke kamar Jisung."

"Baik tuan."

Lalu Jeno pun pergi untuk memeriksa kondisi istri lelakinya di kamar.

.
.
.

"Park Jisung?"

"Ya?" Jawab Jisung menoleh cepat ke arah suaminya.

A wound in marriage | NosungWhere stories live. Discover now